Aturan Ganjil Genap Buat Pencarian Hunian Dekat Transportasi Umum Meningkat
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan telah memperluas pemberlakuan sistem ganjil genap di 25 ruas jalan di Jakarta. Penerapan resmi akan dilakukan pada 9 September 2019 mendatang, setelah uji coba yang dimulai 12 Agustus dan berakhir 6 September 2019.
Perluasan sistem ganjil genap yang berlaku bagi kendaraan roda empat ini salah satunya dengan mempertimbangkan ketersediaan transportasi umum di sekitar jalan-jalan tersebut. Selain terdapat jaringan jalan yang cukup, juga tersedia sarana angkutan umum yang memadai.
Sebagai contoh sudah tersedia Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta untuk koridor Jalan Fatmawati, Jalan Panglima Polim, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Jenderal Sudirman, hingga Jalan MH Thamrin. Sementara untuk beberapa ruas jalan lainnya, juga telah dilayani oleh jaringan bus TransJakarta dengan jalur khusus (dedicated lane) yang bisa diakses masyarakat.
-
Apa penyebab kemacetan parah di Jakarta? 'Kalau kemarin itu karena banjir di beberapa titik banjir. Kalau tadi malam hanya kepadatan karena aktivitas masyarakat untuk buka puasa, itu saja,' jelasnya.
-
Bagaimana cara mengatasi kemacetan di Jakarta? Diperlukan langkah khusus untuk membatasi penggunaan kendaraan pribadi serta menarik minat masyarakat menggunakan transportasi umum yang memadai.
-
Kenapa kemacetan di Jakarta jadi semakin kompleks? Sedangkan sejak 1990 hingga saat ini, kemacetan semakin kompleks akibat meningkatnya jumlah kendaraan, ketidakdisiplinan pengemudi, dan tingginya kendaraan pribadi.
-
Apa yang menyebabkan kemacetan Jakarta meningkat? Berdasarkan data TomTom Traffic Index pada Februari 2023, terjadi peningkatan signifikan kepadatan lalu lintas di Jakarta. Angkanya mencapai 53 persen.
-
Apa yang dilakukan untuk kurangi macet di Jakarta? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengkaji rencana perubahan jam kerja di DKI Jakarta yakni masuk pada jam 08.00 WIB dan 10.00 WIB dengan harapan dapat mengurangi kemacetan hingga 50 persen.
-
Dari mana saja orang cari rumah di Jakarta? Dari segi asal, lanjutnya, sebagian besar pencari properti di Jakarta berasal dari dalam wilayah itu sendiri. Namun, kota-kota satelit di sekitarnya juga mencatatkan proporsi pencarian yang signifikan.
Head of Marketing Rumah.com, Ike Hamdan menjelaskan bahwa perluasan sistem ganjil genap bagi kendaraan roda empat bisa mendorong semakin menggeliatnya industri properti di Jakarta. Pembatasan kendaraan roda empat bisa menyebabkan pencari hunian di Jakarta untuk memilih rumah atau apartemen yang dekat dengan sarana transportasi umum baik MRT maupun TransJakarta agar tidak mengalami hambatan lalu lintas dalam aktivitasnya sehari-hari.
"Apalagi pasar properti DKI Jakarta mulai menunjukkan kenaikan setelah sempat stagnan dalam satu tahun terakhir. Sementara sebaliknya dari sisi suplai, terjadi penurunan pada properti residensial di DKI Jakarta. Rumah.com Property Index mencatat indeks harga properti di DKI Jakarta berada pada angka 131,1 atau naik 2 persen (q-o-q). Kenaikan ini jauh di atas rata-rata kenaikan per kuartal sepanjang 2018, sebesar 0,2 persen. Secara tahunan, kenaikan harga properti residensial di DKI Jakarta adalah sebesar 4 persen. Kenaikan secara tahunan ini masih sama dengan tahun lalu," jelas Ike.
Data Rumah.com Property Index ini memiliki akurasi yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia, karena merupakan hasil analisis dari 400.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.
Geliat harga properti di DKI Jakarta, terutama pada kuartal II-2019, tak lepas dari perkembangan infrastruktur transportasi umum massal. Setelah MRT resmi beroperasi pada April lalu, giliran Lintas Rel Terpadu (LRT) menjalani uji coba di bulan Juni 2019, di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara dan Pulomas serta Rawamangun di Jakarta Timur.
Kenaikan indeks properti di DKI Jakarta didorong oleh kenaikan di kawasan Jakarta Selatan dan Jakarta Utara. Jakarta Selatan, yang dilintasi MRT, mengalami kenaikan hingga 2% (q-o-q), sementara Jakarta Utara mengalami kenaikan hingga 3 persen (q-o-q), di antaranya didukung adanya uji coba LRT Kelapa Gading. Jakarta Timur mencatatkan kenaikan terendah secara kuartalan, yakni 0,33 persen. Meski demikian, kenaikannya per tahun mencapai 12 persen. Ini karena moda LRT, yang akan membentang hingga Cibubur, serta sejumlah proyek jalan tol telah berdampak pada harga sejak tahun lalu.
Ike menambahkan bahwa menurut Rumah.com Property Index, terjadi penurunan pada suplai properti residensial di DKI Jakarta sebesar 19 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Indeks suplai properti residensial di DKI Jakarta pada kuartal II-2019 berada pada titik 98,4. Pergerakan suplai ini masih sejalan dengan tren suplai properti tahunan.
"Pengembang dan penjual pada umumnya lebih gencar memasarkan properti pada kuartal pertama dan ketiga. Pada kuartal genap, pengembang bersikap menunggu karena konsumen lebih disibukkan dengan konsumsi sepanjang hari raya dan libur akhir tahun. Jakarta Barat dan Jakarta Timur mengalami penurunan suplai terbesar, masing-masing 22 persen dan 21 persen secara kuartalan," jelas Ike.
Adanya penurunan suplai properti di Jakarta dan aturan pembatasan kendaraan roda empat diperkirakan bisa meningkatkan harga properti khususnya apartemen yang berlokasi di dekat sarana transportasi umum, baik MRT, LRT maupun TransJakarta.
Saat ini sudah tersedia beberapa pilihan apartemen yang lokasinya di dekat sarana transportasi umum. Sebut saja South Quarter Residence, dengan julukannya, SQ Res, dikembangkan oleh PT Intiland Development Tbk. Project dengan dua tower yang masing-masing akan memiliki 26 lantai. Tower pertama telah diluncurkan pada 3 November 2018 lalu, sementara groundbreaking akan dilakukan pada Agustus 2019 nanti. Lokasi SQ Res berada di belakang area gedung perkantoran dan komersial SQ Dome, dekat dari stasiun MRT Fatmawati dan Lebak Bulus.
Apartemen Casa Domaine adalah salah satu apartemen termewah yang saat ini dipasarkan di Jakarta, dengan lokasi yang bertetangga dengan Shangri La hotel & residence serta Wisma BNI 46. Apartemen ini mempunyai lokasi paling strategis karena bersebrangan dengan Stasiun Commuter Line Karet dan tidak jauh dari area TOD Dukuh Atas tempat pertemuan MRT, Transjakarta, dan kereta bandara.
Kedua apartemen tersebut saat ini juga sedang ditawarkan secara khusus melalui Program DealJuara Rumah.com dari 7 Juli lalu hingga 30 September 2019 mendatang, dimana tersedia lebih dari 2.000 unit properti pilihan siap dibeli konsumen selama program berlangsung. Selama program DealJuara berlangsung, Apartemen SQ Res ditawarkan secara khusus dengan promo 40x cicilan sementara Apartemen Casa Domaine ditawarkan secara khusus dengan promo cashback hingga Rp 480 juta.
Selama program DealJuara berlangsung, para pencari rumah berkesempatan untuk mendapatkan penawaran spesial dari proyek-proyek ternama yang ada di Indonesia. Dimulai dengan kisaran harga Rp 300 juta hingga Rp 4 miliar, pilihan properti yang mencakup rumah tapak hingga apartemen di berbagai jenis dan unit pilihan. Seluruh penawaran terbatas tersebut dapat diakses melalui www.Rumah.com/DealJuara.
"Harus diakui, hunian di dekat sarana transportasi umum saat ini menjadi pilihan bagi para pencari hunian di Jakarta. Dengan berbagai aturan pembatasan kendaraan bermotor khususnya roda empat, baik perluasan ganjil genap maupun rencana penerapan ERP (Electronic Road Pricing) maka hunian yang memiliki kedekatan akses menuju transportasi umum akan memudahkan mobilitas para penghuninya menuju tempat aktivitas atau pekerjaannya karena dinilai lebih efisen, terhindar dari kemacetan dan lebih hemat," pungkas Ike. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk menangani masalah kemacetan, RK akan memperbanyak rumah murah di tengah kota
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Dukcapil Provinsi DKI Jakarta Budi Awaludin memprediksi jumlah pendatang tahun ini akan turun
Baca SelengkapnyaZulkifli menjabarkan dampak kerugian yang timbul akibat kemacetan yang ada di Jakarta tembus Rp100 triliun per tahun.
Baca SelengkapnyaHal ini juga dinilai menjadi salah satu hambatan upaya mengurangi tingkat emisi karbon dari sektor transportasi.
Baca SelengkapnyaJumlah kendaraan di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun.
Baca SelengkapnyaPembatasan kendaraan pribadi di Jakarta bertujuan untuk mendorong penggunaan transportasi umum, mengatasi kemacetan, dan mengurangi emisi gas buang.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil ingin mengembangkan konsep transit oriented development (TOD) demi mengatasi masalah kebutuhan perumahan untuk masyarakat Jakarta.
Baca SelengkapnyaSaat Pandemi Covid-19 jumlah kendaraan yang terdaftar baik roda dua dan empat hanya 2,6 juta kendaraan. Saat ini jumlah kendaraan meningkat 4,4 juta.
Baca SelengkapnyaKondisi ini berakibat pada mengepulnya polusi di langit ibu kota.
Baca SelengkapnyaPengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai penerapan ganjil-genap 24 jam tidak efektif untuk menekan polusi udara di DKI.
Baca SelengkapnyaRK yakin warga Jakarta bisa lebih produktif dan hidupnya lebih sehat karena aktivitasnya tidak habis waktu di jalan dengan adanya perumahan vertikal itu.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar perlu adanya transisi energi yang bersih. Tetapi prosesnya tidak bisa instan. Perlu adanya kesiapan.
Baca Selengkapnya