Zulkifli Hasan soal poros ketiga: Secara matematis mungkin, tapi butuh keajaiban
Merdeka.com - Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan poros ketiga tidak mustahil untuk muncul. Dalam hitungan ambang batas, dari lima partai yang belum mendeklarasikan, masih dapat mencapai batas pencalonan presiden 20 persen. Namun, hal tersebut butuh keajaiban agar terjadi.
"(Poros ketiga) Kalau matematis mungkin, tapi butuh keajaiban," ujar Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (13/3).
Saat ini lima partai, PDIP, Golkar, Hanura, NasDem, dan PPP telah resmi mendeklarasikan dukungan kepada Joko Widodo. Sementara, sisanya masih ada Gerindra, PKS, PAN, PKB, dan Demokrat. Meski tak resmi, Gerindra dan PKS menyatakan akan bersama. Sementara sisanya belum menentukan arah politiknya.
Zulkifli melihat dinamika politik saat ini tidak memungkinkan terjadinya poros baru. Belakangan, Demokrat yang memiliki kursi paling besar di antara tiga partai sisa, lebih memberikan sinyal akan merapat ke Jokowi.
"Poros 1 atau 3 sulit sekali. Kalau 2 poros itulah yang rasional karena aturan itukan 20 persen dengan perkembangan politik sekarang," kata dia.
Ketua MPR ini mengatakan masih melakukan pertemuan-pertemuan informal dengan para petinggi partai politik. Pihaknya masih menunggu waktu kemana dukungan akan berlabuh.
"Masih pertemuan-pertemuan informal saja, nanti bulan depan kunjungan partai baru resmi. Tapi nanti kalau pengurus PAN saling kunjung barulah ada informasi," ucapnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dipanggil Komisi VI DPR soal Politisasi Bansos, Mendag Zulkifli Hasan: Saya Senang!
DPR akan memanggil Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan buntut pernyataannya terkait bantuan sosial (bansos) berasal dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaZulkifli Hasan Dipolisikan Buntut Guyonan Salat Dikaitkan dengan Dukungan ke Prabowo
Menurut Rahmat, ucapan dan tindakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu tidak layak. Karena menjadikan tahiyatul akhir dalam salat sebagai candaan.
Baca SelengkapnyaJokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaZulhas Dukung Jokowi Boleh Memihak di Pilpres 2024: Presiden Ini Jabatan Publik dan Politik
Zulkifli Hasan mendukung penyataan Presiden Jokowi soal presiden tidak dilarang untuk memihak dan kampanye
Baca SelengkapnyaPolemik Candaan Zulhas soal Salat, Ketum MUI: Hati-Hati Bercanda dengan Diksi Agama
Ketum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.
Baca SelengkapnyaPolemik Candaan Zulhas soal Salat Dikaitkan dengan Dukungan ke Prabowo, Ini Penjelasan PAN
PAN meluruskan video Ketum PAN Zulkifli Hasan terkait candaan salat dikaitkan dengan dukungan ke Prabowo.
Baca SelengkapnyaSoal Permintaan Pemakzulan Jokowi, Puan Maharani: Kita Jalankan Konstitusi Sesuai Aturan
"Kita jalankan konstitusi itu dengan aturan yang ada. Silahkan saja aspirasi disampaikan," kata Puan
Baca SelengkapnyaPenyaluran Bansos Minta Ditunda di Masa Pemilu, Kepala Bapanas: Makannya Boleh Ditunda Enggak?
Arief mengaku, dirinya telah mendapat penugasan dari pemerintah dalam rapat terbatas untuk tetap menyalurkan bansos pangan.
Baca Selengkapnya