Zulkifli Hasan andalkan taktik gerilya untuk raup suara PAN dan Prabowo
Merdeka.com - Partai Amanat Nasional (PAN) terus bekerja keras keliling daerah untuk meraup suara di Pemilu 2019 dan menyukseskan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan tak peduli bila capres petahana Joko Widodo punya sumber daya yang lebih hebat.
"Tentu kerja keras itu tidak akan mengingkari hasil. Semakin banyak kerja tentu akan ada hasilnya. Buat kami PAN dimanapun berada, pilihan kami itu tidak banyak, kita harus bekerja keras, sekeras-kerasnya, pengusaha besar tidak di kita tapi di incumbent," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/10).
"Media-media tidak di kita, juga ada di incumbent, elite-elite juga tidak di kita. Jadi kita tidak ada lagi," sambungnya.
Ketua MPR ini cuma mengandalkan taktik gerilya ke masyarakat untuk memborong suara. Dia yakin PAN bersama koalisi bisa mendapatkan hasil positif.
"Kita kerjanya harus ke rakyat. Memang resikonya capek. Ini masih lelah nih. kemarin di lampung 11 acara. Itu taktik kami. Gerilya lah. Perang gerilya," ujarnya.
Pria yang beken disapa Zulhas tersebut selalu mengevaluasi bila ada hasil survei yang menyebut elektabilitas PAN masih minim. Menurut Zulhas, survei bukan acuan utama. Dia lebih yakin dengan analisa di lapangan.
"Pokoknya survei-suvei itu jadi masukan buat kita evaluasi jadi lebih baik. Walaupun kadang-kadang survei sekarang itu kan juga sudah beda dengan perkembangan teknologi sekarang, pengetahuan masyarakat yang tepat, banyak lebih kepada analisa itu lebih ke big data," paparnya.
"Contohnya survei di Jateng 8 persen jadi 43 persen, Jawa Barat 5 persen jadi 30 persen. Tapi apapun itu penting untuk kita evaluasi. maka saya keliling terus, kerja terus," tandas Zulhas.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Zulkifli Hasan Dipolisikan Buntut Guyonan Salat Dikaitkan dengan Dukungan ke Prabowo
Menurut Rahmat, ucapan dan tindakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu tidak layak. Karena menjadikan tahiyatul akhir dalam salat sebagai candaan.
Baca SelengkapnyaPolemik Candaan Zulhas soal Salat Dikaitkan dengan Dukungan ke Prabowo, Ini Penjelasan PAN
PAN meluruskan video Ketum PAN Zulkifli Hasan terkait candaan salat dikaitkan dengan dukungan ke Prabowo.
Baca SelengkapnyaDipanggil Komisi VI DPR soal Politisasi Bansos, Mendag Zulkifli Hasan: Saya Senang!
DPR akan memanggil Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan buntut pernyataannya terkait bantuan sosial (bansos) berasal dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Tak Ambil Pusing Soal Komunikasi Kubu Ganjar Dengan Anies
Hasan tetap menitik beratkan jika pemilih bukan seperti uang yang bisa langsung dipindahkan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Beri Sinyal Kursi Menteri PAN Lebih Banyak dari yang Diharapkan: Zulifki Hasan Mungkin Bakal Kaget
Menurut Prabowo, Ketum PAN Zulkifli bisa terkejut bila nantinya PAN diberikan lebih dari apa yang sudah diajukan.
Baca SelengkapnyaGanjar Ungkap Pesan Orang Tua Sebelum Mencoblos ke TPS: Berserah dan Bersihkan Hati
Ganjar Pranowo mengaku optimis menang di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil Kecam Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo
Koalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru
Baca SelengkapnyaPPP Belum Ambil Sikap Hak Angket Pemilu, Singgung Ketua DPR Puan Maharani di Luar Negeri
Kendati demikian, dia menghormati sikap dari fraksi di DPR yang telah menyatakan akan mendukung hak angket.
Baca Selengkapnya