Merdeka.com - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra menyebutkan, kekuatan Partai Politik di Indonesia terbagi pada dua kubu. Yaitu Partai Islam dan Partai Nasionalis. Dia menilai, tidak bisa salah satu kubu dari partai-partai itu untuk berkuasa harus penggabungan kedua kekuatan tersebut.

"Mudah mudahan masyarakat makin sadar bahwa di Indonesia ada dua kekuatan politik besar, kekuatan nasionalis dan kekuatan islam. Tidak bisa berkuasa sendiri, musti ada gabungan antara keduanya itu," katanya usai bertemu dengan Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono, di Kantor PPP, Jakarta, Senin (13/3).

Dia menganggap, PDIP adalah Partai Nasionalis yang punya pengaruh besar. Maka, kalau PPP dan PBB bergabung, itu bisa menjadi representasi kubu Islam.

"Kalau PDIP tetap menjadi inti dari kekuatan nasionalis. Kalau PPP dan PBB sama-sama partai Islam menyatakan bergabung dengan satu koalisi dengan PDIP, sebenarnya lebih representatif mewakili kekuatan Islam," terangnya.

"Walaupun mungkin ada partai islam lain, PKB atau PKS yang ada basis islam mengambil sikap lain. Tapi saya kira kalau PDIP, PPP, PBB sebenarnya lebih mencerminkan dua kekuatan nasionalis dan islam di negeri ini," sambung Yusril.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, partai Islam saat ini kurang memiliki pengaruh yang signifikan selalu mengalami masa pasang surut.

"Ada kalanya dia naik, ada kalanya dia turun. Dan PPP sejak tahun 73 sampai sekarang eksis. PBB juga eksis sebagai partai, walaupun dalam tiga kali pemilu terakhir tidak punya wakil di DPR RI," tuturnya.

Namun, dia meyakini PBB mampu menembus threshold 4 persen dan untuk itulah PBB melakukan silaturahim dengan partai-partai lain untuk saling dukung-mendukung dan juga supaya pelaksanaan pemilu lebih fair, jujur dan adil.

"Sehingga PBB betul-betul bisa tampil sebagai menjadi kekuatan politik di DPR dan bisa bekerja sama dengan partai-partai lain, khususnya dengan PPP sebagai sesama partai Islam kebangsaan untuk memecahkan bersama persoalan yang dihadapi bangsa," tutup Yusril.

Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com