Yorrys minta gerakan 'Golkar Bersih' dari GMPG diakomodir DPP
Merdeka.com - Ketua Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai menilai gerakan Golkar Bersih yang digagas Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) perlu diakomodir. Menurut Yorrys, gerakan dari GMPG itu menujukkan keprihatinan karena Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dan sejumlah kader diterpa isu korupsi e-KTP.
"Karena saya ketemu mereka Jumat lalu di ruangan DPP. Kemudian saya dengar keprihatinan mereka dan saya pikir bukan hanya mereka, apalagi masalah-masalah yang sekarang dialami oleh Partai Golkar mulai hulu sampai hilir," kata Yorrys saat dihubungi di Jakarta, Kamis (10/8).
Yorry menganggap kasus e-KTP yang membuat Setnov menjadi tersangka sebagai masalah serius. Apalagi, Golkar mendukung penuh pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang terus gencar memerangi korupsi.
"Intinya Golkar mendukung pemerintahan Jokowi-JK dalam pemberantasan korupsi," tegasnya.
Sebelumnya, Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) mengungkapkan deretan nama anggota DPP Partai Golkar yang juga akan bergabung dalam gerakan 'Golkar Bersih'. Menurut Ketua GMPG, Ahmad Doli Kurnia nama anggota DPP yang tergabung itu memiliki visi-misi yang sama yaitu mendorong pembaharuan untuk Partai Golkar serta tidak memberikan dukungan pada Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.
"Nama yang kami cantumkan ini mendukung pembaruan dan perubahan di Golkar. Golkar saat ini ada pemerosotan elektabilitasnya di masyarakat dan citra negatif terus meluas karena ketum Setya Novanto," kata Doli di RM Sederhana SCBD, Jakarta, Selasa (8/8).
"Nama ini mereka juga tidak mendukung secara terbuka upaya konsolidasi yang memberikan dukungan pada Novanto," ucapnya.
Dalam jumpa persnya, GMPG menyebutkan 17 nama anggota DPP Golkar yang tergabung dalam 'Gerakan Golkar Bersih'. Tambah Doli ke-17 nama anggota yang disebutkan itu akan membantu GMPG dalam melakukan komunikasi internal dengan anggota DPP Golkar lainnya. Hal itu sudah dibuktikan dengan penerimaan GMPG di DPP Golkar pada hari Jumat (4/8) lalu.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Golkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?
Airlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca SelengkapnyaGerindra Klaim Politisi Sudah Move On dari Pemilu 2024, Hak Angket di DPR Hampir Mustahil
Waketum Partai Gerindra Habiburokhman mengklaim bahwa hampir 95 persen politisi sudah move on dari Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPPP Berpeluang Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Golkar: Kita Rangkul Semua Komponen
Partai Golkar sangat terbuka jika PPP akan bergabung dalam koalisi Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Golkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo
Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca SelengkapnyaReaksi Golkar soal Sinyal NasDem dan PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
Sinyal tersebut disampaikan Prabowo usai melakukan pertemuan dengan Surya Paloh.
Baca SelengkapnyaRespons Istana Soal Kabar Jokowi Jadi Kader Sejak Tahun 1997 dan Ketum Golkar
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut, desas-desas Jokowi akan menjadi ketum parpol sudah lama digulirkan.
Baca SelengkapnyaPSI Gelontorkan Rp80 Miliar Dana Kampanye Pemilu, Kalahkan Demokrat dan Golkar
Laporan dana kampanye tersebut menempatkan partai dipimpin Kaesang Pangarep masuk dalam tiga besar partai dengan kategori pengeluaran terbanyak.
Baca SelengkapnyaDinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaAirlangga Minta Senior & Pengurus Golkar Terus Solid: Jangan Mau Dipecah & Dimanfaatkan
"Pasti akan ada yang berusaha memecah belah Golkar tetapi dengan kehadiran di sini, ini dibuktikan bahwa senior partai Golkar bersama kita," kata Airlangga.
Baca Selengkapnya