Merdeka.com - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh meyakini Presiden Joko Widodo tidak akan mereshuffle kabinet. Dia bilang, tidak ada alasan untuk melakukan kocok ulang kabinet selama jalannya pemerintahan masih efektif.

"Saya pikir itu isu. Kalau isu biarkan. Tapi saya yakin dan percaya sejauh presiden jalannya pemerintahannya efektif, saya enggak yakin ada resuffhle. Tidak ada reason buat reshuffle," ujar Paloh di kantor DPP NasDem, Jakarta, Kamis (10/3).

Namun NasDem mengembalikan kepada Presiden Joko Widodo apakah ada kebutuhan untuk melakukan reshuffle. Bila ada yang dirasakan perlu mengganti pembantunya, NasDem tidak ada masalah.

"Kecuali presiden memiliki hak prerogratif mengatur kabinetnya karena merasa ada sesuatu yang tidak tepat. Misi dan peran pembantunya. Jadi kembali ke hak prerogatif presiden," ujar Paloh.

Sebelumnya, isu kocok ulang kabinet berhembus karena Presiden Joko Widodo bertemu dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Reshuffle itu untuk memasukan kader PAN dalam kabinet karena sudah bergabung dengan koalisi pemerintah.

Politikus PKB Luqman Hakim mendengar kabar, Presiden Jokowi melakukan reshuffle pada akhir Maret 2022.

"Kabar-kabar warung kopi infonya akhir Maret ini," ujar Luqman kepada wartawan, Selasa (8/3).

Dia juga mendapat informasi, PAN akan mendapatkan satu kursi menteri dan satu wakil menteri. "PAN dapet satu menteri plus satu wamen," terang Luqman.