Wapres JK: Pilkada sudah selesai dan lupakan perbedaan SARA
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengajak semua rakyat kembali pada tujuan utama bangsa untuk mencapai masyarakat adil dan makmur. Semua persoalan yang timbul sebagai dampak panasnya suhu politik saat Pilkada DKI, seharusnya sudah selesai.
"Jangan karena pilkada menyebabkan keadaan bangsa kita seperti ini. Pilkada sudah selesai, artinya persoalan juga dianggap selesai," kata Wapres Jusuf Kalla di rumah dinasnya, seperti dilansir Antara di Jakarta, Senin (15/5).
Saat gelaran Pilkada DKI Jakarta, warga terbelah karena mendukung salah satu calon gubernur. Kemudian menyudutkan yang lain dengan berbagai isu. Persoalan ini banyak ditemui terutama di media sosial.
"Kita saling memaafkan tidak usah lagi kita persoalkan. Kalau mau memperpanjang tidak akan pernah habis karena bangsa ini besar," katanya.
JK sapaan akrabnya meminta semua pihak kembali bersatu. Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih yakni Anies Baswedan dan Sandiaga Uno harus bisa menyatukan kembali masyarakat.
"Sehingga tidak menimbulkan kalah menang. Juga seluruh masyarakat kembali bersatu melupakan perbedaan-perbedaan karena agama, suku, dan bangsa. Mari kita bersatu," ujarnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Sindir Kantor Pemda Dicat Sesuai Warna Parpol Penguasa
Menurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaJokowi Benar-Benar Tak Ikut Kampanye, Ini Respons Ganjar
Calon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengapresiasi sikap Presiden Jokowi yang tidak langsung terlibat dalam kampanye salah satu paslon Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Reaksi Santai Ganjar Jika Jokowi Turun Gunung Kampanye
Jokowi sebelumnya mengatakan seorang presiden dan wakil presiden diperbolehkan berkampanye sesuai undang-undang.
Baca SelengkapnyaRespons Istana Soal Kabar Jokowi Jadi Kader Sejak Tahun 1997 dan Ketum Golkar
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut, desas-desas Jokowi akan menjadi ketum parpol sudah lama digulirkan.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Perbedaan Perolehan Suara PSI antara C1 dan Data Sirekap
Pada 26 Februari lalu, partai yang diketuai oleh putra bungsu Presiden Jokowi itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaReaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan
Pemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaGanjar Persilakan Jokowi Kampanye Dukung Capres. Tapi Ingatkan Hal Ini
Masyarakat akan menilai dan membandingkan pernyataan Jokowi yang kerap berubah.
Baca Selengkapnya