Merdeka.com - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Agung Laksono menduga penolak UU Cipta Kerja bukan dari kelompok pekerja. Namun, para tokoh di balik meja yang terganggu dengan kehadiran Omnibus Law itu.
"Ada yang mengatakan yang tidak seneng ini bukan pekerja tapi justru tokoh-tokoh yang selama ini di balik meja yang ngatur. Karena sekarang tidak ada kesempatan," ujar Agung dalam Webinar Divisi Humas Polri, Selasa (27/10).
Agung mengatakan, orang tersebut terganggu misalnya karena perizinan yang dimudahkan sehingga tak lagi bisa dimainkan. "Dikurangi misalnya dulu diperlukan izin harus melalui 20 meja sekarang tinggal 1-2 meja. Yang 18 meja itu yang marah," kata politikus senior Golkar ini.
Agung menduga, orang-orang tersebut yang menggerakan massa untuk menolak UU Cipta Kerja. Meski, ia akui bahwa demonstrasi merupakan sesuatu yang tidak dilarang. Agung menyayangkan aksi unjuk rasa yang berakhir anarkis.
"Jadi lalu menggunakan kekuatan massa. Itu yang saya kira sadari bersama. Kalau kita bermain api itu berbahaya, ada pendompleng pendomplengnya seperti tadi," kata Agung.
Menanggapi penolakan masyarakat terhadap UU Cipta Kerja, Agung memastikan pemerintah tetap membuka ruang dialog. Hanya saja, dia mengatakan, tidak bisa Omnibus Law ini kembali dibahas dari awal.
"Apakah kita setop, tidak setop untuk ruang dialog. Tapi tidak berarti harus mundur harus diulang lagi. Dibuat lagi dari UU ke RUU lagi. Saya kira tidak benar," kata Agung.
Agung mengatakan, masyarakat masih bisa memberikan masukan terhadap penyusunan aturan turunan UU Cipta Kerja. Aturan turunan berupa Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, dan Peraturan Menteri akan dibuat secara detail dan adil.
"Dilanjutkan saja dalam proses peraturan pemerintah, peraturan yang lebih detail dan sangat fair," kata politikus senior Golkar ini.
Agung membantah anggapan UU Cipta Kerja dibuat seolah diam-diam. Ia memastikan, DPR tidak bermain karena bukan hanya milik satu partai. Jika ada hal yang janggal pasti akan disadari oleh internal DPR.
Menurut mantan Ketua DPR RI ini, pembahasan Omnibus Law Cipta Kerja paling terbuka dibanding undang-undang lain.
"Dari pembuatan undang-undang paling terbuka ya omnibus law ini. Begitu banyak disampaikan kepada publik," kata Agung.
Baca juga:
Aksi Mahasiswa Bakar Naskah Omnibus Law di Gedung MK
Polda Metro Tahan 67 Pendemo UU Ciptaker, Ada Kelompok Penghasut & Pelaku Lapangan
Kapolda Metro Tegaskan Pelajar Terlibat Rusuh Demo Bisa Dipidana
Menko Airlangga: Royalti 0 Persen Hanya untuk Perusahaan Batubara Lakukan Hilirisasi
Advertisement
KIB Diharapkan Dorong Capres yang Layak Penuh Gagasan dan Perkuat Ekonomi
Sekitar 7 Jam yang laluSaraswati Gerindra: Tidar Siap Berjuang Menangkan Prabowo di 2024
Sekitar 7 Jam yang laluAirlangga: KIB Punya Cita-Cita Indonesia Sehat Manusia, Ekonomi dan Bumi
Sekitar 8 Jam yang laluAnalisis Hubungan Poros Pilpres dan Tingkat Kepuasan terhadap Kinerja Jokowi
Sekitar 9 Jam yang laluTanggapi Cak Imin, PPP Tegaskan Partai Lain Tak Ada yang Halangi Gerindra-PKB
Sekitar 10 Jam yang laluIsu Jokowi Restui Ganjar Nyapres, PDIP: Ibu Mega Sudah Ingatkan Jangan Manuver
Sekitar 11 Jam yang laluCak Imin Sebut Ada Upaya Hambat Koalisi Gerindra-PKB, Dasco: Rencana Deklarasi Lancar
Sekitar 11 Jam yang laluPDIP Enggan Berkoalisi dan Umumkan Capres di Awal Tahapan Pemilu: Terlalu Prematur
Sekitar 11 Jam yang laluKetum PAN Berharap Bisa Dukung Sandiaga di Pemilu 2024
Sekitar 12 Jam yang laluPDIP: Restu Jokowi ke Menteri Maju Pilpres Jangan Diterjemahkan Bentuk Dukungan
Sekitar 13 Jam yang laluHasan Nasbi Cyrus Network: Politik Gagasan KIB Menggeser Politik 'Catwalk'
Sekitar 14 Jam yang laluDemokrat: Kalau Tiba-tiba Elektabilitas AHY Nomor Satu, Semua Pasti Mau
Sekitar 17 Jam yang laluKoalisi dengan Gerindra, Cak Imin Disebut Ingin Perkuat Daya Tawar PKB
Sekitar 17 Jam yang laluAnalisis: Pencitraan dan Politik Identitas Sihir Bagi Masyarakat
Sekitar 19 Jam yang laluVideo Adu Kekompakan Yel-Yel 3 Matra TNI VS Polri, Bikin Merinding
Sekitar 17 Jam yang laluIntip Gaya Perwira Polisi Pakai Baju Pramuka, Gagah Sambil Pegang Tongkat Komando
Sekitar 18 Jam yang laluCantik Bak Barbie, Ini Potret Ibu Kombes Heni Tania Pakai Seragam SMA
Sekitar 19 Jam yang laluVIDEO: [FULL] Pengakuan Ferdy Sambo Soal Motif di Balik Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 3 Hari yang laluKomnas HAM Belum Temukan Indikasi Penyiksaan Brigadir J oleh Ferdy Sambo Cs
Sekitar 8 Jam yang laluPelanggar Kode Etik Kasus Brigadir J Bertambah jadi 35 Anggota
Sekitar 10 Jam yang laluIstri Ferdy Sambo Diduga Halangi Proses Hukum, LPSK Rekomendasikan Timsus Periksa
Sekitar 10 Jam yang laluKomnas HAM Masih Tunggu Kesiapan Istri Ferdy Sambo untuk Dimintai Keterangan
Sekitar 12 Jam yang laluKomnas HAM Belum Temukan Indikasi Penyiksaan Brigadir J oleh Ferdy Sambo Cs
Sekitar 8 Jam yang laluPelanggar Kode Etik Kasus Brigadir J Bertambah jadi 35 Anggota
Sekitar 10 Jam yang laluBrigadir J Wisuda di Universitas Terbuka Jakarta 23 Agustus, Bakal Diwakili Sang Ayah
Sekitar 10 Jam yang laluIstri Ferdy Sambo Diduga Halangi Proses Hukum, LPSK Rekomendasikan Timsus Periksa
Sekitar 10 Jam yang laluPelanggar Kode Etik Kasus Brigadir J Bertambah jadi 35 Anggota
Sekitar 10 Jam yang laluBrigadir J Wisuda di Universitas Terbuka Jakarta 23 Agustus, Bakal Diwakili Sang Ayah
Sekitar 10 Jam yang laluIstri Ferdy Sambo Diduga Halangi Proses Hukum, LPSK Rekomendasikan Timsus Periksa
Sekitar 10 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Direktur Jenderal WHO Adalah Bapak Antivaksin Sedunia
Sekitar 19 Jam yang laluVaksin Cacar Monyet akan Diproduksi Selama 24 Jam karena Tingginya Permintaan
Sekitar 2 Minggu yang laluMan of The Match RANS Nusantara FC Vs PSM Makassar di BRI Liga 1: Everton, Peluru Tajam Juku Eja
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Sandiaga Salahuddin Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami