Wakil Ketua Umum Demokrat gagal melenggang ke Senayan
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua gagal melenggang ke Senayan. Caleg incumbent itu harus rela dikalahkan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor, Anton Suratto. Max sendiri bertarung di Dapil V Kabupaten Bogor.
"Max Sopacua memang tidak lolos karena raihan suara yang kurang," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Jawa Barat Dede Yusuf di Sekretariat KPU Jawa Barat, Bandung, Rabu (23/4).
Selain Max beberapa nama beken juga dipastikan gagal. Seperti Inggrid Kansil. Untuk kursi dewan di DPR RI Demokrat diprediksi kan meraih 11 kursi.
Selain dirinya yang melenggang mulus di Dapil II, beberapa nama dipastikan akan duduk di Senayan.
"Ada nama Agung Budi Santoso , Syarief Hasan, Hasan Mustofa, Herman Chaeron, Linda Megawati, dan Amin Santoso yang lolos," ungkapnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY tegas menolak wacana hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu
Baca SelengkapnyaBudi Waseso atau Buwas menanggapi soal namanya disebut dalam Sidang Sengketa Hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaAHY menceritakan kilas balik partainya yang mengalami gonjang-ganjing dalam lima tahun terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hal ini tercantum dalam Putusan Nomor 116/PUU-XXI/2023 dari perkara yang diajukan oleh Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem).
Baca SelengkapnyaDemokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.
Baca SelengkapnyaTewasnya Danramil Aradide merupakan insiden kesekian kalinya yang tidak hanya merenggut korban jiwa, tetapi juga mencederai kedaulatan bangsa.
Baca SelengkapnyaAnak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?
Baca SelengkapnyaPengumuman hasil rekapitulasi nasional perolehan suara Pilpres dan Pileg 2024, berdasarkan berita acara KPU nomor 218/PL.01.08-BA/05/2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, pertemuan antara tokoh-tokoh tersebut memperlihatkan situasi demokrasi yang sedang tidak baik-baik saja.
Baca Selengkapnya