Waketum PAN: Hanafi Rais Hanya Mundur dari Kepengurusan, Bukan Anggota Partai
Merdeka.com - Partai Amanat Nasional telah menerima secara resmi pengunduran diri Hanafi Rais sebagai pengurus DPP periode 2020-2025, Ketua Fraksi PAN, dan anggota DPR Fraksi PAN. Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan, Hanafi hanya mundur sebagai pengurus dan tidak mundur sebagai anggota dan kader PAN.
"Dari surat pengunduran diri mas Hanafi Rais dapat disimpulkan bahwa Mas Hanafi Rais hanya mundur dari kepengurusan DPP PAN dan dari anggota Fraksi PAN DPR RI," ujar Viva dalam keterangan tertulis, Rabu (6/5).
"Mas Hanafi Rais tidak mundur sebagai anggota PAN. Jadi dapat dikatakan bahwa Mas Hanafi adalah tetap sebagai anggota dan kader PAN," jelasnya.
Viva mengatakan, DPP PAN merasa berat hati menerima pengunduran diri Hanafi sebagai pengurus dan sebagai anggota DPR. Karena, PAN masih memerlukan Hanafi dalam menjalankan tugas partai. Viva juga mengatakan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyayangi Hanafi Rais.
"Setahu saya, Ketua Umum PAN, Bang Zulkifli Hasan sangat sayang kepada Mas Hanafi Rais. Hal itu tercermin dari sikap Bang Zul," kata dia.
Kendati demikian, DPP PAN tidak dapat menghalangi hak politik kadernya jika pilihan politik tidak sejalan dengan keputusan politik partai.
"Karena keputusan politik partai adalah merupakan keputusan bersama yang bersifat kolektif kolegial. Bukan keputusan pribadi-pribadi. Jika sudah diputuskan melalui mekanisme rapat menjadi kebijakan partai, maka semua pengurus dan kader harus tunduk dan taat, termasuk ketua umum, ketua DPW, ketua DPD, dan seluruh pengurus dan kader PAN," kata Viva.
Sementara itu, Fraksi PAN akan segera mencari pengganti Hanafi sebagai Ketua Fraksi. Pengganti Hanafi akan dibahas dan ditentukan dalam rapat harian DPP PAN.
"Menurut Peraturan Partai tentang Hubungan Partai dengan Kader PAN di Lembaga Legislatif, hasil Rakernas I PAN 2020, ketua Fraksi PAN akan dipilih dan ditetapkan di Rapat Harian DPP PAN. Selanjutnya surat keputusan DPP PAN akan dikirim ke pimpinan DPR," pungkas Viva.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PSI: Hak Angket Digulirkan Politisi yang Tidak Siap Menerima Kekalahan
Ganjar mengajak sejumlah parpol untuk memperkuat hak angket.
Baca SelengkapnyaPenyaluran Bansos Minta Ditunda di Masa Pemilu, Kepala Bapanas: Makannya Boleh Ditunda Enggak?
Arief mengaku, dirinya telah mendapat penugasan dari pemerintah dalam rapat terbatas untuk tetap menyalurkan bansos pangan.
Baca SelengkapnyaWacana Hak Angket Kecurangan Pemilu, Menteri Hadi: Nanti Dulu, Sekarang Kita Jaga Kondusifitas
Hadi juga enggan menanggapi lebih lanjut sikap PDIP.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
MK Bahas Posisi Arsul Sani Tangani Gugatan Pemilu 2024
MK bakal menggelar Rapat Permusyawakaratan Hakim untuk membahas posisi Arsul Sani.
Baca SelengkapnyaKetua DPR Puan Maharani Tegaskan Sampai Kini Belum Ada Pergerakan Resmi Hak Angket Pemilu
Hingga saat ini belum ada tindak lanjut atau pergerakan resmi terkait wacana pengguliran hak angket di DPR.
Baca SelengkapnyaBansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaKaesang Ingatkan Peran Penting Relawan di Pemilu 2024
Kaesang mengundang para relawan yang belum memiliki partai untuk bergabung dengan PSI.
Baca SelengkapnyaSoal Wacana Hak Angket Kecurangan Pemilu, Gibran: Matur Nuwun Pak Ganjar
Anies menyatakan tidak bergeser pun pada visi perubahan.
Baca SelengkapnyaBapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah
Anak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?
Baca Selengkapnya