Waketum NasDem: Kader di Kabinet Tak Ada Pecicilan dan Genit, Apalagi Maju Capres
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menilai wajar sejumlah nama menteri Kabinet Indonesia Maju masuk dalam survei bursa calon presiden 2024. Hak politik menteri sebagai warga negara tidak bisa dibatasi.
"Kita tahu pemerintahan ini diisi oleh tokoh-tokoh politik, kader partai, profesional, yang secara politik mereka punya hak untuk memilih dan dipilih yang dilindungi undang-undang. Tentunya kita tidak bisa menutup hak politik orang. Kita juga tidak bisa membatasi masyarakat untuk memberikan penilaian," kata Ali dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa (26/10).
Ali menuturkan, Presiden Joko Widodo harus memikirkan saat ada menteri yang juga ketua partai atau lainnya ingin menjadi sebagai calon presiden. Agar kinerja pemerintahan tidak terganggu.
"Presiden harus memikirkan itu, karena nanti kinerjanya pasti terganggu dan pelayanan masyarakat akan lemah," ujar Ali.
Ketua Fraksi NasDem DPR RI ini bilang, kinerja kabinet bisa terganggu karena menteri yang mencalonkan sebagai capres akan menghabiskan waktu berkampanye dan mensosialisasikan diri kepada masyarakat.
Namun, diyakini Ali munculnya nama menteri dalam bursa capres tidak mengganggu kinerja pemerintahan. Sebab Presiden Joko Widodo mampu mengelola pemerintahan di tengah manuver politik.
"Kami percaya beliau akan mengelola pemerintahan secara profesional, dengan kepiawaian beliau untuk membawa perahu besar Indonesia sampai ke tujuannya," ujar Ali.
Ia memastikan, para menteri dari NasDem akan fokus bekerja dan menjalankan roda pemerintahan dengan baik. Sebab tidak ada yang berniat mencalonkan diri sebagai capres.
"InsyaAllah kalau kader NasDem tidak ada yang pecicilan dan genit di kabinet, apalagi punya keinginan untuk maju sebagai capres. Saya pastikan kader Partai NasDem clear," ujarnya.
Sementara itu, Ali menjelaskan masalah capres dan cawapres merupakan kewenangan ketua umum. Sehingga, tidak ada kader Partai NasDem yang duduk di kabinet berniat untuk maju sebagai capres.
"Para menteri dari NasDem komitmen bekerja bukan untuk tujuan politik tertentu tapi kerja untuk kepentingan rakyat," ucapnya.
Ali menjelaskan sebagai partai koalisi pemerintahan NasDem telah berkomitmen terhadap Presiden Jokowi dan memberi dukungan hingga 2024 tanpa mahar dan demi kesejahteraan rakyat.
"Kita mengikat kontrak dengan beliau akan memberikan dukungan secara maksimal sampai berakhirnya masa jabatan beliau," imbuhnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengamat: Statemen Presiden Boleh Memihak dan Berkampanye, Menyesatkan
Sebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.
Baca SelengkapnyaJokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kabinet Jokowi Diterpa Isu Para Menteri Mundur
Kabarnya karena perbedaan kutub politik di Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaJK Ungkap Beda Cara SBY dan Jokowi Pilih Menteri dan Susun Kabinet
Wakil Presiden ke-12 RI Jusuf Kalla menjelaskan proses pembagian kursi menteri saat pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaNamanya Disebut di Sidang Sengketa Pilpres 2024, Ini Respons Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi enggan mengomentari soal namanya ikut diseret-seret dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaKetua DPP NasDem Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Bukan karena Penampilan Lucu
Taufik mengingatkan kepada masyarakat untuk memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan kemampuan mengatasi permasalahan bangsa.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar: Kalau Presiden Jokowi Bisa Dihadirkan di MK Sangat Ideal
Menurutnya, menteri yang berkaitan langsung dengan bansos tanggungjawab di Presiden.
Baca SelengkapnyaIkuti Langkah Jokowi, Prabowo Juga Ingin Rangkul Oposisi
Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto terinspirasi dengan langkah Presiden Joko Widodo yang mengajaknya bergabung di kabinet setelah mereka berkompetisi
Baca Selengkapnya