Wacana Masa Jabatan Presiden Lebih dari 2 Periode Dinilai Imajinasi Politik
Merdeka.com - Pendiri Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) Bivitri Susanti menyebut wacana penambahan masa jabatan presiden lebih dari dua periode hanya imajinasi politik.
Wacana masa jabatan presiden tiga periode kembali menghangat setelah muncul relawan Jok-Pro mendukung Presiden Joko Widodo maju kembali di Pilpres 2024 berpasangan dengan Prabowo Subianto.
"Apakah kita ingin kembali mengubah lagi ke yang dulu? saya kira tidak, jangan-jangan 3 periode saat ini imajinasi politik dari orang-orang yang entah apa maksud dan tujuannya," kata Bivitri saat diskusi menanggapi hasil survei SMRC terkait amandemen UUD 1945, disiarkan daring, Minggu (20/6).
Menurut dia, hasil survei SMRC 74% responden tidak membayangkan masa periode presiden ditambah lebih dari dua periode sudah tepat. Karenanya, Bivitri menelisik dari mana hal tersebut muncul.
"Jadi dari mana tiga periode ini?," kata ahli hukum negara ini.
Sebagai informasi berdasarkan hasil survei SMRC diketahui 74% publik ingin presiden tetap dua periode. Namun demikian saat disodorkan nama Jokowi, pendukung antirevisi masa jabatan presiden dua periode terlihat goyah.
"Cukup banyak yang goyah, sehingga tidak lagi 74% yang menolak dua periode presiden ketika Jokowi kembali jadi calon. Tapi jadi 52,9% yang menolak presiden lebih dari dua periode, jadi ada efek jokowi terhadap publik," kata Ade Armando, Direktur Komunikasi SMRC saat memaparkan hasil survei via daring.
Survei SMRC ini dilakukan pada 21-28 Mei 2021 kepada responden berusia di usia 17 tahun ke atas. Margin of error rata-rata dari survei ini sebesar 3,05% pada tingkat kepercayaan sebanyak 95%.
Responden terpilih diwawancara lewat tatap muka, dengan quality control terhadap hasil wawancara dilakukan acak sebesar 20% dari total sampel oleh supervisi dengan mendatangi responden terpilih tersebut dan tidak ditemukan kesalahan.
Reporter: Muhammad Radityo PriyasmonoSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengaku bakal meniru jejak Presiden Joko Widodo atau Jokowi bila memenangkan Pilpers 2024.
Baca SelengkapnyaLangkah Gibran maju di Pilpres 2024 membuat sejumlah pihak meradang dan mendorong pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menegaskan tidak ingin menjadi Presiden Republik Indonesia melalui jalur kekerasan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi bertemu dengan Prabowo dan putra sulungnya pada Rabu malam (14/2).
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menegaskan bahwa Joko Widodo atau Jokowi bekerja keras dalam menjalankan tugas sebagai Presiden Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran Koalisi Indonesia Maju, kita enggak malu-malu mengatakan kita timnya Jokowi," kata Prabowo
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan, pemerintahannya akan meneruskan legecy Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaWacana pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) muncul menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaPerludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca Selengkapnya