Usai Terbentuk, Partai Baru Amien Rais Ingin Langsung Koreksi Total Pemerintah
Merdeka.com - Amien Rais dan loyalisnya tengah mempersiapkan pembentukan partai baru. Pendiri PAN, Agung Mozin menyebut tujuan awal pembentukan partai tersebut adalah ingin menjadi mitra kritis pemerintahan.
"Kita ada agenda besar untuk memperbaiki keadaan saat ini semua orang tahu kondisi hari ini. Jadi kita sebenarnya ingin melakukan koreksi total terhadap jalannya demokrasi yang sudah seperti ini," kata Agung Mozin, Kamis (14/5).
Agung menuturkan, pembentukan partai ini bukan semata-mata karena Kongres V PAN di Kendari yang dianggap telah melanggar AD/ART. Itu hanya jadi pemicu. Yang jelas, pihaknya ingin bergabung ke pemerintah seperti yang didukung PAN sekarang.
"Jadi artinya kalau ibarat orang, sudah kepengen sekali kita melakukan koreksi (kekuasaan), tapi adanya Kendari itu mempercepat kehadiran kita untuk membentuk barisan baru," ucapnya.
Dia menambahkan, partai baru Amien Rais ingin menjadi mitra kritis terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap menyimpang dari UUD dan semangat berbangsa dan bernegara, dan bereformasi.
"Sekarang ini dengan adanya Perppu nomor 1 2020 semua partai itu menyetujui, padahal banyak sekali catatan kritis yang harus menjadi perhatian mereka, hanya satu partai yang menolak, semuanya menerima padahal ada agenda politik di balik itu yang perlu kita waspadai dan kita curigai," ujar Agung.
Selain itu, untuk sumber dana partai ini, bagi Agung bukan hal yang sulit. Sebab, pihaknya sudah punya pengalaman mengelola partai cukup lama. Dia bilang, bila ide partai sudah ada, maka dana akan datang sendiri.
"Contoh kita menyebut partai X, uang banyak, sumber banyak, tv punya, tapi karena idenya tidak jelas, menang Pemilu juga enggak kan, uang punya loh, televisi punya, karena tidak ada gagasan atau ide yang menarik orang untuk men-support partainya. Jadi sumber biayaan kalau ide ketemu ada ajalah," ucapnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies: Presiden dan Mendagri Tegur Pemda Batalkan Agenda Kampanye Sepihak
Kampanye merupakan kegiatan konstitusional, berbeda dengan urusan konser dan urusan non pemilu lainnya.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaBawaslu Ingatkan Menteri Jadi Tim Kampanye Hati-Hati Dalam Tugas Kenegaraan
Bagya mengakui teguran itu sudah disampaikan ke Presiden. Namun, Bagya enggan menjelaskan teguran itu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaRekonsiliasi Antar-Parpol Diyakini Bikin Suasana Sejuk Usai Pemilu 2024
Perlu ada pertemuan antara perwakilan partai politik, termasuk tokoh-tokoh nasionalis dan agamis.
Baca SelengkapnyaSidang Perkara Penganiayaan Santri hingga Tewas di Kediri, Terungkap Pelaku yang Intens Aniaya Korban
Dua santri di Kediri, yang didakwa menganiaya rekannya berinisial BBM (14) hingga tewas menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi.
Baca SelengkapnyaTerungkap, ini Alasan Bung Karno Pilih Tanggal 17 Agustus Untuk Proklamasikan Kemerdekaan RI
Kenapa tidak memilih tanggal lain? Ini penjelasan lengkapnya.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaSuara Penghayat Kepercayaan dalam Pusaran Politik Indonesia
Mereka adalah kelompok rentan yang sering dimanfaatkan untuk mendulang suara. Ragam perjuangan mereka lakukan guna mendapatkan hak-haknya.
Baca Selengkapnya