Tunggu SBY dari Korea, Demokrat belum fix dukung Yusril di Pilgub
Merdeka.com - Peta dan dinamika politik terus bergejolak jelang masa pendaftaran bakal calon gubernur DKI via parpol. Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra mengklaim telah mendapatkan dukungan dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Klaim itu dilontarkan Yusril seiring dengan kabar koalisi kekeluargaan disebut telah pecah dan munculnya poros baru dengan komposisi Demokrat, PAN, PKB dan PPP.
Waketum Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan pihaknya belum memutuskan akan mendukung Yusril di Pilgub DKI. Partai Demokrat akan membahas soal siapa jagoan yang bakal diusung seusai SBY pulang dari kunjungan ke Korea.
"Kita sedang pikirkan, evaluasi. Komunikasi ada, tetapi sekali lagi Pak SBY sedang di Korea. Insya Allah kita akan rapat dan putuskan siapa yang akan diusung," kata Syarief di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/9).
"Namanya fix itu kalau sudah ada SK kan. Kita tunggu kan belum rapat final," sambungnya.
Kendati demikian, Syarief tidak membantah partainya telah menjalin komunikasi dengan Yusril. Namun, keputusan untuk mendukung Yusril akan tetap menjadi wewenang SBY dan Majelis Tinggi Partai. Setelah itu, keputusan soal sosok bakal calon yang akan diusung akan diumumkan minggu ini.
"Itu sah-sah saja mungkin dia pikir dengan komunikasi itu sudah baik buat pak Yusril, lagi-lagi kita tunggu lah," tegasnya.
Anggota Komisi I DPR ini mengungkapkan pihaknya juga mulai intens berkomunikasi dengan partai-partai yang disebut bakal membentuk poros baru.
"Poros alternatif bagi partai Demokrat kita komunikasi terus, PPP, PKB, PAN, tetap dengan PKS dan Gerindra. Jadi komunikasi jalan terus, siapa yang kita putuskan dalam minggu ini," tutupnya.
Sebelumnya, Yusril mengaku mendapat dukungan dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Amien Rais untuk maju di Pilgub DKI. Yusril mengklaim saat ini sedang dibangun kekuatan politik baru yang terdiri dari Demokrat, PAN, PPP dan PKB.
"Sejak beberapa minggu yang lalu Pak SBY turun tangan, Pak Amien Rais juga turun tangan, dengan kapasitas masing-masing yang ada pada beliau dan merangkai kekuatan-kekuatan politik ke partai-partai dan hasilnya sudah ada walaupun tidak berhasil meyakinkan partai Gerindra dan PKS," ujar Yusril di Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (10/9).
Menurut Yusril, SBY dan Amien Rais saat sedang menggalang dukungan dari dua partai lain yakni PPP dan PKB. Yusril menyebut pada tanggal 15 September mendatang sudah ada kepastian soal pencalonan dirinya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SBY Turun Gunung Demi Menangkan Pilpres dan Pileg 2024
Partai Demokrat memiliki target untuk menang di Pileg 2024 dan menang di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaYusril Jawab Ahli Kubu Anies Soal Suara Prabowo Melejit Efek Blusukan Jokowi, Singgung Megawati Vs SBY di Pilpres 2004
Yusril pun membandingkan pasangan calon lain yang juga didukung oleh tokoh-tokoh berpengaruh lain.
Baca SelengkapnyaYusril di Sidang PHPU MK: Kalau Jokowi Dukung Prabowo-Gibran dan Dapat Suara Lebih, Apa Masalahnya?
Yusril menanyakan, apa masalahnya jika Jokowi mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Yusril: Pengusutan Dugaan Kecurangan Pemilu Diselesaikan di MK Bukan Hak Angket
Yusril berpendapat perselisihan hasil pemilu yang harus diselesaikan melalui Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaYusril Bersedia Jadi Saksi Meringankan Firli Bahuri
Yusril berharap dia diperiksa penyidik sepulangnya ke Indonesia atau setelah tanggal 3 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaIni Sosok Politikus yang Digadang-Gadang Gerindra untuk Maju Pilgub DKI
Partai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaJK Ungkap Penyebab Pemilu 2024 Diwarnai Protes
Demokrasi tidak berjalan sesuai yang diharapkan dan didambakan oleh rakyat.
Baca SelengkapnyaYusril: Alat Bukti untuk Jerat Firli Tersangka Pemerasan Tak Sesuai Putusan MK dan KUHAP
Yusril menyebut penetapan tersangka Firli tidak seusai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) No. 21/PUU-XII/2014 dan Pasal 184 KUHAP.
Baca SelengkapnyaPro Kontra Jokowi Ikut Kampanye, Yusril Tegaskan Tidak Ada Aturan yang Melarang
Yusril mempersilakan pihak yang keberatan untuk mengusulkan perubahan konstitusi.
Baca Selengkapnya