TKN soal Kursi Menteri Prabowo: Bicara Kepentingan Rakyat Ujungnya Bagi Jatah
Merdeka.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Ace Hasan Syadzily mengomentari kubu Prabowo-Sandi yang sudah mulai membahas pembagian kursi menteri jika terpilih di Pilpres 2019. Menurutnya kasus bagi-bagi kursi ini mengingatkan skandal 'kardus' saat proses pemilihan Sandiaga Uno menjadi cawapres.
"Ini menunjukkan karakter koalisi yang dibentuk untuk tujuan-tujuan pragmatis, bagi-bagi kursi menteri. Hal ini mengonfirmasi peristiwa sebelumnya yang dikenal dengan skandal bagi-bagi kardus," kata Ace saat dihubungi merdeka.com, Selasa (2/3).
Dia menilai hal ini juga menujukkan koalisi Prabowo-Sandi rapuh. Alasannya, kata Ace, dari awal koalisi Prabowo-Sandi tidak mendukung dengan sepenuh hati.
"Sayang saja, model bagi-bagi jatah seperti ini jelas akan makin menipu rakyat karena selama ini retorika yang dikedepankan selalu berbicara soal membela kepentingan rakyat. Tetapi ujung-ujungnya bagi-bagi jatah," ungkapnya.
Sedangkan terkait porsi menteri Jokowi-Ma'ruf Politikus Partai Golkar ini mengaku belum membahasnya. Ace menegaskan sampai saat ini TKN masih fokus untuk memenangkan kontestasi pilpres terlebih dahulu.
"Belum ada pembicaraan soal kursi kabinet. Kita fokus pemenangan Pilpres 17 April ini," ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo mengaku telah membahas nama-nama calon menteri bersama Capres Prabowo Subianto. Namun, adik kandung Prabowo itu masih merahasiakan nama-nama calon menteri tersebut.
"Dengan saya ada. Saya kira itu antara saya dengan kakak saya," kata Hashim saat ditemui di Ayana Midplaza Hotel, Jakarta Pusat, Senin (1/3).
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini mengungkapkan, Prabowo menyiapkan tujuh kursi menteri untuk Partai Amanat Nasional (PAN) dan enam kursi untuk Partai Keadilan Sejahtera ( PKS). Sementara, jatah untuk Partai Demokrat dan Berkarya masih dalam pembahasan.
"Kita kan sudah sepakat dengan PAN ada tujuh menteri untuk PAN, enam untuk PKS, partai lain masih diskusi. Itu sudah jelas. Demokrat belum definitif," ungkap Hashim.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Ajak untuk Mengakui Keberhasilan Bangsa Sendiri: Jangan Cari dan Ungkit Hal Negatif
Prabowo menuturkan, Indonesia dalam keadaan yang sangat memungkinkan untuk bangkit menjadi negara hebat.
Baca SelengkapnyaPrabowo Pastikan Program Pasangan Nomor 2 Paling Tepat Untuk Indonesia
Prabowo ingin meningkatkan kecerdasan otak, otot dan tulang yang kuat untuk masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ajak NasDem Gabung, Surya Paloh: Lihat Perkembangan ke Depan, 50-50 Ya
Paloh bakal melihat perkembangan kedepan apakah akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo: Rakyat Ingin Pemimpin Jujur, bukan Menganggap Dirinya Pintar tapi Hatinya Tidak Jelas
Prabowo menilai rakyat mendambakan pemimpin yang jujur dan konsisten antara perkataan dengan perbuatan.
Baca SelengkapnyaPrabowo di Debat Pilpres Ketiga: Saya kok Banyak Sependapat dengan Pak Ganjar
Prabowo mengaku sependapat dengan Ganjar terkait solusi tumpang tindihnya kewenangan mengatasi persoalan keamanan.
Baca SelengkapnyaSoal Jatah Kursi Menteri Pemerintahan Mendatang, PAN Singgung Hubungan Baik dengan Prabowo
Dirinya mengungkapkan, jika ketua umum partainya sudah melakukan komunikasi dengan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPendukungnya di Sampang Ditembak Orang Tak Dikenal, Begini Reaksi Prabowo
Prabowo Subianto prihatin relawannya ditembak oleh orang tidak dikenal.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil Kecam Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo
Koalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru
Baca SelengkapnyaPrabowo Izin Absen Ratas dengan Jokowi, Alasannya Ada Acara Bukber Bareng TKN & TKD
Prabowo seharusnya mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan untuk membahas ketenagakerjaan
Baca Selengkapnya