Timses Jokowi Tuding Kubu Prabowo Framing Ucapan Ma'ruf Soal Budek dan Buta
Merdeka.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, menuding ada pihak yang sengaja membuat framing bahwa cawapres Ma'ruf Amin menyinggung penyandang disabilitas. Hal itu terkait reaksi terhadap ucapan budek dan buta Ma'ruf.
"Saya kira soal budek dan buta itu tidak akan berpengaruh pada elektabilitas Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf karena itu adalah hasil olahan framing yang sistematis dan dilakukan oleh teman-teman di sebelah," ujar Karding ketika dikonfirmasi, Rabu (14/11).
Karding kembali menegaskan bahwa pernyataan tersebut bukan menyinggung fisik seseorang. "Dan kalau kita mendengar dan menonton secara utuh video atau pernyataan dari Kiai Ma'ruf saya kira tidak ada yang bisa membantah bahwa yang dimaksud adalah buta hati atau dalam artian orang-orang tidak mengakui fakta-fakta keberhasilan pembangunan yang dilakukan Pak Jokowi," lanjutnya.
Kubu lawan Jokowi, menurut Karding, sengaja mengasosiasikan dan memaksakan pernyataan Ma'ruf disangkutpautkan dengan penyandang disabilitas. Framing itu menurutnya cara politik murahan.
"Jadi saya kira sekali lagi, kita nggak usah terpengaruh dengan framing-framing kayak gitu itu, cara politik murahan," tegas dia,
Pernyataan Ma'ruf Amin soal budek dan buta menuai reaksi. Ma'ruf sejak awal telah menekankan tidak bermaksud menyinggung fisik. Melainkan menyindir pihak yang buta hati dan tutup kuping terhadap keberhasilan pemerintah Joko Widodo.
Pada Senin, Forum Tunanetra Menggugat mendesak Ma'ruf Amin meminta maaf. Hari ini, sembilan penyandang disabilitas juga menggelar aksi protes di depan kantor MUI dengan tuntutan sama. Selain itu Advokat Senopati 08 berniat melaporkan Ma'ruf ke Bawaslu karena diduga melanggar kampanye.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, dan Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon juga mengatakan bahwa pernyataan Ma'ruf itu menyinggung penyandang disabilitas.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Isu Pemakzulan Jokowi Cuma Taktik Pengalihan Isu
Ia menduga, wacana pemakzulan mungkin adalah taktik pengalihan isu atau refleksi kekhawatiran pendukung calon lain akan kekalahan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki
Jokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.
Baca SelengkapnyaRespons Prabowo Soal Mahfud Ajukan Mundur dari Menko Polhukam
Mahfud belum mengetahui persis kapan dirinya akan diterima Jokowi. Dia berharap bisa secepatnya bertemu Jokowi begitu tiba di Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana
Ganjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
Jokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.
Baca SelengkapnyaJokowi Bicara Sosok Menkopolhukam Pengganti Mahfud Md
Jokowi berjanji akan segera menetapkan pengganti Mahfud paling lama tiga hari.
Baca SelengkapnyaJokowi Usulkan Format Debat Pilpres Diubah, Ini Respons Mahfud
Presiden Jokowi meminta agar format debat yang dibuat KPU ini diubah karena dinilai menjadi ajang saling menyerang personal.
Baca SelengkapnyaBuka-Bukaan Mahfud MD Tolak Tawaran Jadi Cawapres Anies, Singgung Jokowi dan Demokrat
Tawaran tersebut bukan berasal dari partai koalisi, melainkan dari beberapa perwakilan PKS.
Baca Selengkapnya