Tim Jokowi-Ma'ruf ngaku masih hitung laporan dana kampanye bulanan
Merdeka.com - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno melaporkan dana kampanye Pilpres 2019. Total penerimaan dana kampanye sebesar Rp 31,7 miliar. Bagaimana dengan tim Jokowi-Ma'ruf?
"Sedang dihitung," ujar Bendahara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Wahyu Sakti Trenggono, Rabu (24/10).
Dia menegaskan, pihaknya masih menyiapkan Rakornas antara TKN dengan Tim Kampanye Daerah di Surabaya dalam waktu dekat ini. "Karena ini sedang konsentrasi untuk Rakornas TKN-TKD se Indonesia di Surabaya. Nanti pasti akan disampaikan," jelas Wahyu.
Pihaknya mengaku akan membuka dana kampanye tersebut. Sehingga publik bisa mengetahuinya. "Segera akan kita laporkan secara transparan rekening TKN. Sehingga publik juga bisa melihat," pungkasnya.
Total kubu Prabowo-Sandiaga mengumpulkan Rp 31,7 miliar. Dana tersebut digunakan sejak 23 September sampai 22 Oktober 2018 untuk kampanye. Dana terbesar disumbangkan dari cawapres Sandiaga Uno sebesar Rp 25,567,238,239 miliar.
Kedua, dari Prabowo Subianto sebanyak Rp 3,761,439,000 miliar. Kemudian partai Gerindra menyumbang Rp 1,389,942,500 miliar. Lalu suntikan dari perorangan sebanyak Rp 10,050,000 juta dan kelompok Rp 2,570,000 juta.
BPN juga merinci total pengeluaran dana kampanye sebesar Rp 16,927,997,796 miliar. Biaya tersebut dipakai untuk pertemuan tatap muka Rp 1,838,907,221 miliar, pertemuan terbatas Rp 14,225,764 juta, kegiatan lain yang tidak melanggar larangan kampanye pemilihan dan peraturan perundangan sebesar Rp 14,703,161,700 miliar, serta operasional lain lain senilai Rp 283,778,657 juta.
Dana kampanye juga dikeluarkan untuk pengeluaran dana modal dengan total biaya Rp 87,894,454 juta, pembelian peralatan Rp 37,894,454 juta, dan pengeluaran modal lain-lain Rp 50.000.000 juta.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber : Liputan6.com
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
INFOGRAFIS: Jokowi, Ganjar, dan Prabowo, Siapa Paling Besar Habiskan Dana Kampanye Pilpres?
INFOGRAFIS: Jokowi, Ganjar, dan Prabowo, Siapa Paling Besar Habiskan Dana Kampanye di Pilpres?
Baca SelengkapnyaJK Ingatkan Jokowi Tak Kampanye Terselubung: Kalau Melanggar Permalukan Diri Sendiri
JK mengapresiasi Jokowi yang menegaskan tidak akan ikut kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Bilang Presiden Boleh Berpihak di Pilpres, Timnas AMIN: Ada Tanda Kepanikan
Jokowi memastikan Presiden boleh kampanye dan berpihak di Pilpres 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye dan Berpihak, Ini Respons TPN Ganjar-Mahfud
TPN Ganjar-Mahfud merespons pernyataan Presiden Jokowi yang menyebutkan presiden dan menteri diperbolehkan memihak dan ikut melakukan kampanye saat pemilu.
Baca SelengkapnyaBeda Sikap dengan Jokowi soal Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Ma'ruf Amin Tegaskan Netral di Pemilu
Ma'ruf Amin merahasiakan pilihannya dan bakal menyoblos pada 14 Februari mendatang.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Ikut Kampanye dan Memihak, Ini Aturannya di UU Pemilu
Presiden Jokowi menyatakan Presiden boleh ikut kampanye dan memihak salah satu calon di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaUntitledJokowi di Ujung Periode Kekuasaan, Dari Wacana Hak Angket Hingga Pemakzulan
Langkah Gibran maju di Pilpres 2024 membuat sejumlah pihak meradang dan mendorong pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA: Tingkat Kepuasan ke Presiden Jokowi Capai 80,8 Persen, Prabowo-Gibran Kecipratan Suara
Survei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral
Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca Selengkapnya