Merdeka.com - Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani diteriakan sebagai Presiden. Momentum tersebut terjadi ketika Puan membuka Festival Kopi Tanah Air digelar PDIP di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).

Puan membuka Festival Kopi Tanah Air ditemani Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Menteri UMKM Teten Masduki, dan Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi.

Puan kemudian ikut menyeduh dan mencicipi kopi. Di tengah-tengah itu, dari arah kerumunan ada yang meneriakan 'Mbak Puan Presiden' beberapa kali. Namun, terlihat Puan terus asyik mencicipi kopi.

Setelah itu, Puan kembali naik panggung bersama Hasto Kristiyanto dan juga anggota DPR Fraksi PDIP Krisdayanti. Dia menyanyikan lagu salah satunya yang dipopulerkan Dewa 19, Separuh Napas.

Teriakan Puan presiden kembali bergema di tengah lantunan lagu yang ikut dinyanyikan Puan dan Hasto di atas panggung.

Menanggapi seruan itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menganggap hal merupakan euforia biasa. Namun Hasto menegaskan, yang menentukan bakal diusung PDIP sebagai calon presiden berada di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"Ya kalau habis minum kopi memang muncul euforia. Saya juga berteriak tadi menyanyikan lagu manis dan sayang. Itu karena pengaruh dari kopi," ucap Hasto.

Puan Serukan Kopi Indonesia Juara Dunia

Dalam kesempatan ini, Puan menyerukan kopi asal Indonesia harus menjadi juara dunia. Apalagi kini kopi digandrungi banyak anak muda dengan banyaknya kedai kopi.

Kata Puan, biji kopi dari berbagai daerah di Indonesia memiliki kualitas bagus. Hingga banyak dicari di mancanegara.

"Jadi sudah sewajarnya kita sebagai kader-kader PDI Perjuangan membawa Indonesia menjadi juara dunia kopi," ujar Puan.

"Saya harap kita bisa kasih suvenir berupa kopi untuk tamu-tamu yang datang. Mari kita dukung petani Indonesia," sambungnya.

Menurut Puan, kopi yang bisa mempersatukan kita jika sedang kongkow dan berdiskusi. Bukan hanya diskusi kecil, tapi hingga diskusi soal bangsa dan negara.

"Kita bangun negara dng bergotong royong. Ingat, kopi salah satu yang bisa mempersatukan kita kalau lagi kongkow-kongkow. Kopi yang bisa mempersatukan kita ketika berdiskusi, bukan hanya diskusi kecil, melainkan diskusi tentang negara," pungkasnya.