Tekan politik uang, calon kepala daerah didesak berhenti sebar duit
Merdeka.com - Pemilihan kepala daerah pada 9 Desember tak lama lagi menjelang. Meski demikian, godaan para pasangan calon melakukan politik uang buat mendulang suara diperkirakan masih cukup tinggi.
Menurut Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih Untuk Rakyat, Masykuruddin Hafidz, praktik politik uang semakin subur dengan model kampanye terbatas digelar oleh calon kepala daerah. Dia menekankan supaya para pasangan calon menghentikan kebiasaan memberi uang dari. Dia meyakini, walaupun masyarakat memaksa meminta uang, tetapi jika tidak ada yang memberi, maka pilkada bersih akan berjalan.
"Kita menekankan agar kebiasaan memberi ini berhenti, karena masyarakat juga tidak akan meminta lebih jika tidak ada yang memberi," kata Masykuruddin, dalam diskusi soal Dana Kampanye para pasangan calon kepala daerah di Indonesia, di Cikini, Jakarta, Minggu (21/11).
Masykuruddin menilai, bangsa Indonesia masih memiliki masalah besar dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah. Pertama adalah suara rakyat masih mudah dibeli dengan uang yang tidak seberapa. Kemudian, peluang itu ditangkap oleh pasangan calon yang memang tergiur melakukan politik uang, asal dapat mendulang suara.
"Masalahnya dua, masyarakat kita masih sangat tergiur dengan uang, dan para pasangan calon juga masih bekerja untuk uang," ujar Masykuruddin.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berkas Dugaan Politik Uang Lengkap, Caleg Demokrat Diserahkan ke Kejari Makassar
Berkas Dugaan Politik Uang Lengkap, Caleg Demokrat Diserahkan ke Kejari Makassar
Baca SelengkapnyaBerkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali
Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali
Baca SelengkapnyaFenomena Politik Uang dalam Pemilu, Begini Pengaruhnya
Politik uang dalam pemilu adalah sebuah praktik yang melanggar aturan pemilu, di mana calon atau tim kampanye memberikan uang kepada pemilih.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hati-Hati Politik Uang, Pemberi dan Penerima 'Serangan Fajar' Bisa Dipenjara dan Denda Puluhan Juta
'Serangan fajar' bisa berbentuk sembako, voucher pulsa, voucher bensin, hingga fasilitas lainnya yang bisa dikonversi dengan nilai uang.
Baca SelengkapnyaPolitik Dinasti Disebut Tak akan Berdampak Buruk ke Ekonomi, tapi Ada Syaratnya
Syaratnya adalah ada orang lain yang bukan bagian keluarga Kepala Negara tadi juga mendapatkan porsi dan hak yang sama.
Baca SelengkapnyaKaesang: Politik Menjadi Satu Bagian yang Seru dan Indah
Dengan politik seseorang bisa menerapkan kebijakan baik untuk kepentingan rakyat banyak.
Baca SelengkapnyaDua Caleg Demokrat Dilaporkan Dugaan Politik Uang ke Bawaslu, Masuk Tahap Ajudikasi
Dugaan pelanggaran pidana Pemilu saat ini telah masuk tahap ajudikasi atau sidang pemeriksaan seluruh pihak berperkara
Baca SelengkapnyaBawaslu Temukan Dugaan Politik Uang Libatkan Caleg DPR di Jakbar saat Masa Tenang
Bawaslu menemukan dugaan politik uang atau serangan fajar yang dilakukan oleh salah seorang Caleg DPR RI di Jakbar.
Baca SelengkapnyaDua Caleg di Semarang Ditindak Bawaslu, Diduga Lakukan Politik Uang sebelum Pencoblosan
Bawaslu Kota Semarang memproses dua pelanggaran pemilu Caleg berupa money politic di Kecamatan Tembalang dan Kecamata
Baca Selengkapnya