Merdeka.com - Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik menuding keterlibatan Istana pada pemberitaan Asian Sentinel terkait dugaan keterlibatan Ketum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam kasus Bank Century. Rachland mengunggah foto Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Presiden Joko Widodo bersama co-founder media asal Hongkong Asian Sentinel, Lin Neumann.

Wakil Ketua Koalisi Indonesia Kerja, Johnny G Plate, tak mempermasalahkan tudingan tersebut. Foto itu, menurutnya, tidak mengartikan apapun.

Johnny kemudian mengungkit foto Donald Trump bersama Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Ketua DPR saat itu, Setya Novanto. Foto tersebut diambil pada saat kampanye Pemilu AS 2016 silam.

"Kalau foto di mana saja bisa kalau sekarang saya foto misalnya ada anggota DPR berfoto dengan Donald Trump," kata Johnny di Posko Cemara, Selasa (18/9).

Membandingkan dengan foto lama Fadli dan Setnov, Johnny mengatakan foto Moeldoko pun berlaku sama. Foto pimpinan DPR bersama Trump tidak berpengaruh pada kebijakan Amerika Serikat yang dipimpin pengusaha itu

"Apakah semua kejadian di pemerintah kebijakan pemerintahan Amerika Serikat dikaitkan dengan foto teman kita di DPR ada berfoto dengan presiden Donald Trump? kan tidak itu. Itu terlalu jauh untuk dikaitkan," jelasnya.

Menurutnya, menanggapi tudingan tersebut hanya membuang-buang waktu saja. Sebab, Johnny memandang tidak nilainya cuitan Rachland diangkat sebagai berita.

"Kita buang-buang energi untuk menanggapi berita-berita yang tidak punya dasar yang kualifikasinya tidak layak sebagai berita, ini lebih baik energi kita, kita isi dengan hal-hal baik dengan perbaikan ekonomi perbaikan masalah bangsa," tutupnya.