Tanggapi Survei SMRC, Sandiaga Tegaskan Persaingan Ketat di Semua Daerah
Merdeka.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno menghargai hasil survei Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) yang menempatkan Jokowi-Ma'ruf unggul 54,9 persen dari pasangan Prabowo-Sandi yang hanya mendapatkan suara 32,1 persen. Kendati demikian, ia tetap berpedoman dengan hasil survei internal yang menurutnya jarak dengan pasangan nomor urut 01 itu hanya berselisih tipis.
Ditemui usai menemui sejumlah investor asing di Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta Pusat, ia menuturkan, jelang 36 hari pencoblosan, tren Prabowo-Sandi ada di level positif.
"Ya kami melihat bahwa survei-survei eksternal yang kami terima menjadi tambahan informasi bagi kita. Kita selalu gunakan survei internal dan bagi kita survei internal kita ini mengukur seberapa efektif langkah-langkah kunjungan kampanye kita dan topik-topik yang kita bahas diterima oleh masyarakat. Survei internal kita menunjukan tren yang sangat sehat cukup positif," kata Sandi, Senin (11/3).
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga menjelaskan, keyakinannya terhadap survei internal karena dua pasangan capres-cawapres masih belum aman di semua daerah di Indonesia. Persaingan ketat berlaku di seluruh daerah.
Oleh karena itu, imbuhnya, mustahil jika ada klaim daerah tertentu aman bagi pasangan calon.
"Jadi kalau dibilang ada daerah yang aman, saya enggak percaya itu, ada daerah yang aman. Semua daerah sangat ketat persaingannya," tandasnya.
Sebelumnya, SMRC merilis hasil survei yang terkait dengan calon presiden dan badan penyelenggara Pemilu evaluasi publik nasional. Selain mensurvei keyakinan publik terhadap penyelenggara Pemilu dan Bawaslu, SMRC juga merilis hasil survei terkait sikap partisan pemilihan presiden dan wapres.
Hasil, pasangan nomor urut 01, Jokowi -Ma'ruf unggul 54,9 persen dari pasangan Prabowo-Sandi yang hanya mendapatkan suara 32,1 persen.
"Pertanyaannya seandainya pemilihan presiden dilaksanakan sekarang ini, siapa yang akan Ibu atau Bapak pilih di antara dua pasangan calon presiden dan wakil presiden berikut. Ambil 54,9 persen memilih pasangan Jokowi-Ma'ruf dan 32,1 persen memilih pasangan Prabowo. Sementara 13 persen menjawab tidak tahu atau rahasia, "kata Direktur SMRC, Denny Irfan, saat rilis hasil survei di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/3).
Denny mengatakan survei ini dilaksanakan akhiri Januari lalu. Selisih kedua pasangan ini sekitar 23 persen. Dia menambahkan, jika pemilih ragu pada akhirnya memilih Prabowo-Sandi, Jokowi-Ma'ruf dinyatakan tetap unggul.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei Poltracking Ungkap Basis Pemilih NU Paling Banyak ke Prabowo, Ganjar Turun dan Anies Stabil
Tren dari pemilih NU ke paslon 02 meningkat dari Desember 2023 40,7 persen menjadi 48,2 persen di Januari 2024
Baca SelengkapnyaSurvei Populi Center: 79,9 Persen Masyarakat Ingin Pilpres Satu Putaran
Kebanyakan responden ingin mengetahui segera siapa yang menggantikan Jokowi.
Baca SelengkapnyaQuick Count SMRC 74,06 persen Suara Masuk di Jawa Timur: Anies 16,45 Persen, Prabowo 66,03 persen, Ganjar 17,52 Persen
Lembaga survei sudah mengeluarkan hasil quick count Pemilihan Presiden 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Survei Indikator: Kepuasan Atas Kinerja Presiden Jokowi Capai 80 Persen
Burhanuddin menyebutkan, kepuasan terhadap kinerja Presiden mayoritas tercatat di tiap segmen demografi warga dan setiap wilayah.
Baca SelengkapnyaReaksi Santai Ganjar Elektabilitas di Jatim di Bawah Prabowo: Masing-Masing Pollster Hasilnya Beda
Menurut Ganjar, hasil setiap lembaga survei yang melakukan jajak pendapat terhadap masyarakat berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaQuick Count SMRC 73,82% Suara Masuk di Jateng-DIY: Anies 13,44 Persen, Prabowo 51,31 persen, Ganjar 35,25 Persen
Lembaga survei sudah mengeluarkan hasil quick count Pemilihan Presiden 2024.
Baca SelengkapnyaQuick Count SMRC 69,33% Suara Masuk di Jakarta: Anies 40,70%, Prabowo 41,29%, Ganjar 18,1%
Lembaga survei SMRC sudah mengeluarkan hasil quick count Pemilihan Presiden 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei Terbaru Partai Politik, LSI Denny JA Ungkap Faktor yang Buat Gerindra Bisa Salip PDIP
LSI Denny JA mengungkapkan dua alasan utama elektabilitas Gerindra naik mengalahkan PDIP.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator: Peningkatan Kesukaan pada Ganjar dan Gibran Paling Tinggi dalam 1 Bulan
Muhaimin Iskandar paling tinggi tingkat tidak disukai responden.
Baca Selengkapnya