Tanggapi Jokowi, JK sebut faksi-faksi di internal Golkar tak berarti berseteru
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla ikut menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyinggung keberadaan faksi-faksi besar di tubuh Partai Golkar. JK melihat, hal wajar jika ada faksi-faksi dalam partai.
"Ya seperti saya kan, bekas ketum. Ical juga begitu, yang lain-lain juga begitu. Pasti banyak teman di dalam yang dulu pernah jadi pengurus, ketua, pasti kan lebih dekat," ujarnya di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (19/12).
JK meluruskan, adanya kubu-kubu di dalam tubuh Golkar bukan berarti memicu perpecahan dan perselisihan. Selama ini, hubungan antar kader Golkar tetap baik. Bahkan diklaim selalu kondusif.
"Tidak berarti kita satu sama lain berbeda pandangan, bahkan hubungan yang lebih dekat dengan lain, pasti," ucap JK.
Mantan Ketua Umum Golkar ini menuturkan, tidak ada yang salah dengan munculnya kubu-kubu dalam partai. Bahkan sesungguhnya bisa bermanfaat karena banyak diisi dengan silaturahmi, diskusi, demi kebaikan partai.
"Saya katakan belum tentu berbeda. Bisa sama saja mungkin lebih sering diskusi, lagi datang. Itu saja mungkin. Tidak berarti kelompok-kelompok itu kemudian berseteru, tidak. Bisa saja cuma hubungan lebih dekat saja. Kalau 5 tahun sama-sama bekas sekretaris, bekas wakil ketua, pasti lebih dekat daripada yang bukan kan," kata dia.
Perlu diketahui, saat membuka Munaslub Golkar di di JCC, semalam, Jokowi menyinggung tokoh politisi senior Golkar yang masih punya pengikut setia dalam partai. Dari situ secara tidak langsung terbentuk kubu-kubu tertentu.
"Saya tahu ada grup besar di Golkar. Ini blak-blakan saya. Ada grupnya Pak Jusuf Kalla, ada. Ada grup besar Pak Aburizal Bakrie, ada. Ada juga grupnya Pak Luhut Binsar Pandjaitan. Diem-diem tapi ada," kata Jokowi disambut tawa tamu undangan.
Selain kubu Jusuf Kalla, Luhut dan kubu Ical sapaan akrab untuk Aburizal Bakrie, ada juga kubu lainnya yang disebutkan Jokowi yakni kubu Akbar Tandjung dan juga Agung Laksono.
"Ada juga grup besarnya Pak Akbar Tandjung ada semua orang tahu, ada juga grup Pak Agung Laksono dan grup besar lainnya. Yang saya lihat dari jauh yang tadi saya sampaikan," ujarnya.
Meski ada kubu-kubu dalam tubuh partai, Jokowi mengingatkan Golkar harus tetap solid terutama jelang tahun politik. Sebab masalah dalam internal partai politik bisa menimbulkan pengaruh bagi politik nasional. Dia berharap Golkar kembali solid, produktif dan profesional.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Jawab soal Isu akan Gabung Golkar
Golkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
Baca SelengkapnyaKabar Jokowi Mau Gabung Golkar, Jusuf Kalla Ingatkan Aturan Jadi Ketua Umum
JK mengingatkan jika bergabung dengan Partai Golkar tidak serta-merta bisa menjadi pengurus apalagi menjadi ketua umum.
Baca SelengkapnyaIdrus Marham: Jokowi dan Golkar Suasana Kebatinannya Dekat
Dia pun menyampaikan bahwa dalam internal Partai Golkar ada tahapannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Respons Istana Soal Kabar Jokowi Jadi Kader Sejak Tahun 1997 dan Ketum Golkar
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut, desas-desas Jokowi akan menjadi ketum parpol sudah lama digulirkan.
Baca SelengkapnyaMenebak Arah Langkah Jokowi Usai Tidak Jabat Presiden
Ternyata, isu Jokowi ingin gabung ke partai politik bukan hanya menuju ke Golkar saja
Baca SelengkapnyaIsu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet
Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca SelengkapnyaJokowi dan Gibran Dianggap Tidak Mungkin Acak-Acak Partai Golkar
Ketua Umum MKRG, Adies Kadir menilai Jokowi dan Gibran tidak mungkin mengacak-acak Golkar
Baca SelengkapnyaJokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan
Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaHasto Blak-blakan Tuding Jokowi Bakal Rebut Partai Golkar, Begini Respons Airlangga
Peristiwa tersebut, dilakukan Presiden Jokowi jauh sebelum Pemilu 2024 berlangsung
Baca Selengkapnya