Tak menolak jadi Caleg PDIP, Kapitra Ampera ajukan 3 syarat
Merdeka.com - Alumni gerakan 212, Kapitra Ampera disebut daftar menjadi calon legislatif dari PDIP di Pemilu 2019. Namun, tim advokasi GNPF-MUI ini mengaku tidak tahu menahu soal dirinya yang didaftarkan jadi caleg PDIP.
Pengacara habib Rizieq Syihab ini mengatakan, akan mengkonfirmasi hal tersebut kepada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Dia mengaku kaget karena belum sama sekali berkomunikasi dengan Hasto.
"Saya menangkap rekomendasi, tetapi problemnya sekarang kemarin saya dicalonkan PDIP di Dapil Sumatera Barat, saya hari ini mencoba berkomunikasi dengan DPP PDIP terus terang saya belum pernah bertemu dengan satu orang pun dari DPP, saya pun belum pernah bertatap muka, bertemu, bicara dengan Sekjen PDIP dan saya ingin bertanya langsung apa betul saya dicalonkan melalui dapil Sumatera Barat dan saya belum mendapat konfirmasi langsung," katanya di Masjid Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (18/7).
Kapitra sendiri tidak mengetahui apakah berkasnya sudah masuk atau belum di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dia juga tidak menjawab apakah pernah tanda tangan berkas pencalegan lewat PDIP.
"Saya ingin konfirmasi kepada orang yang calonkan saya, dan saya sedang minta tolong untuk bertemu dan bertanya langsung. Saya ingat-ingat dulu ya (tanda tangan berkas)," tuturnya.
"Habis ini saya mau langsung menghubungi pak Sekjen," tambah Kapitra.
Kapitra tak menolak jika memang dicalonkan menjadi anggota legislatif oleh PDIP. Namun dia mengajukan beberapa syarat.
Yakni mewakili keislamannya di dalam partai. Kedua karena mayoritas republik Indonesia umat Islam, aspirasi umat Islam yang ia wakili harus didengar. Kemudian mampu menjembatani kebaikan orang di dalam maupun luar partai.
"Kalau tiga hal ini dipenuhi saya ikut. Jangan ke caleg, jadi apa saja mau," ucapnya.
"Iya kalau tiga persyaratan komunikasi politik ini real, punya keleluasaan untuk menyerap aspirasi jembatan kebaikan dan sebagainya why not?" kata Kapitra.
Sebulan lalu, Kapitra juga mengungkapkan bahwa dirinya direkomendasikan menjadi kader PDIP. Namun Kapitra tidak menegaskan kader PDIP yang menawarkannya masuk.
"Saya ingin sampaikan saya pernah direkomedasi oleh saudara sahabat sahabat abang-abang yang saya hormati dan diminta untuk PDIP, artinya untuk masuk ke dalam, sehingga bisa menjadi jembatan, aspirasi antara di luar maupun di dalam, dan rekomendasi ini menjadi pertimbangan bagi saya, saya sangat pertimbangkan," tuturnya.
Lebih lanjut, kata dia, Rizieq sudah mengetahui soal kabar dia ditawarkan masuk PDIP. Kapitra juga berkonsultasi dengan ulama.
"Saya komunikasi dengan banyak ulama. Saya juga menghubungi Habib Rizieq. Belum ada respons. Belum ada komentar. Saya lagi tunggu," tutup dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peluang Menteri PDIP Mundur, Hasto: Gampang, Lihat Dinamika
PDIP akan mencermati terlebih dahulu dinamika politik yang ada jelang hari pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaDeretan Jagoan PDIP yang Gagal Terpilih di Pemilu 2024
Sejumlah politikus PDIP berpotensi gagal menjadi anggota DPR pada Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaMemasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan
Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Incumbent Berguguran, DPR RI Dapil Banten II Dihuni Caleg Wajah Baru
Untuk gabungan suara partai politik ditambah caleg, PAN menduduki peringkat pertama yakni 244.983 Suara.
Baca SelengkapnyaSidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu
Sebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos
Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.
Baca SelengkapnyaPengamat: PDIP dan PKS yang Kemungkinan Besar Akan Menggunakan Hak Angketnya
Jadi kelihatannya yang nantinya akan mengajukan hak angket dari Koalisi Perubahan PKS, atau nanti PDIP dari koalisi 03,” kata Ujang Komarudin
Baca SelengkapnyaPSI Gelontorkan Rp80 Miliar Dana Kampanye Pemilu, Kalahkan Demokrat dan Golkar
Laporan dana kampanye tersebut menempatkan partai dipimpin Kaesang Pangarep masuk dalam tiga besar partai dengan kategori pengeluaran terbanyak.
Baca SelengkapnyaPDIP Terima Pengunduran Diri Maruarar Sirait
Hasto mengingatkan menjadi anggota partai pada dasarnya disandarkan pada prinsip kesukarelaan.
Baca Selengkapnya