Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak mau kalah di Jakarta, Jokowi kerahkan mesin partai & relawan

Tak mau kalah di Jakarta, Jokowi kerahkan mesin partai & relawan Jokowi di call center. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Calon presiden Joko Widodo ( Jokowi ) melakukan pertemuan tertutup dengan pengurus DPD DKI partai koalisi, Hanura , PKB , NasDem , PKPI dan PDIP . Pertemuan dilakukan untuk menindaklanjuti survei yang menyatakan, elektabilitas Jokowi menurun dan kalah dengan capres Prabowo Subianto.

Jokowi mengatakan, sempat kaget mengetahui bahwa elektabilitas dirinya menurun semenjak dirinya mencalonkan diri sebagai presiden. Bahkan dirinya mengungkapkan tidak mengetahui apa penyebabnya.

"Saya harus menyampaikan apa adanya hasil survei di Jakarta kita pada hari terakhir kita kalah. Saya sendiri enggak tahu ada isu apa di bawah. Sebelum saya pencapresan angkanya 74 persen dan saya enggak tahu apa alasannya sekarang semakin menurun," jelasnya di Rumah Partai Kerja Sama, Jalan Borobudur nomor 18, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (16/6).

Walaupun begitu, Jokowi masih meyakini dirinya akan menang dalam Pilpres 9 Juli mendatang. Sebab sampai saat ini, dia menilai, kader partai dan relawan belum bekerja secara maksimal.

"Terpaut sedikit karena mesin partai belum digerakkan, mesin relawan belum kita kumpulkan. Saya masih meyakini, dengan infrastruktur di partai koalisi dan PDI Perjuangan. Masih meyakini di Jakarta bisa diambil kemenangan itu. Asalkan mesin partai bekerja dan nantinya mesin relawan juga," tutupnya.

Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Boy Sadikin mengatakan, salah satu penyebab turunnya elektabilitas Jokowi adalah isu-isu negatif. Isinya mengatakan, bila Prabowo menjadi presiden maka Jokowi akan tetap menjadi gubernur DKI Jakarta.

"Salah satunya kalau Jokowi presiden maka gubernurnya Ahok, maka itu ada isu dari pihak lain, Presiden Prabowo, Gubernur Jokowi ," ungkapnya.

Adanya isu tersebut menyebabkan keinginan masyarakat Jakarta untuk memilih Jokowi menurun. Karena mereka tidak ingin dipimpin oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sehingga diperlukan langkah penanganan, namun, Boy mengatakan, saat ini belum dapat diungkapkan.

"Masyarakat tahu, bahwa masyarakat sebagian besar tidak menginginkan Ahok jadi gubernur. Untuk penanganan nanti tunggu tanggal mainnya. Kalau enggak mau Ahok jadi gubernur, biar saya aja yang jadi gubernur," tutupnya.

Sebelumnya, Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Rully Akbar mengatakan, LSI mengambil survei pertarungan di tujuh wilayah strategis. Ada 7 provinsi strategis yang akan menjadi the real battle field yakni, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa tengah, Sulawesi Selatan, Sumatra Utara.

Dia menjelaskan, populasi di tujuh provinsi ini mencapai 70 persen, dari total pemilih nasional. Menurut LSI, mereka yang memenangi suara pemilih di tujuh provinsi tersebut akan menjadi presiden dan wakil presiden terpilih.

"DKI Jakarta, Jokowi 30,66 persen Prabowo 35,00 persen, belum jawab 34,34 persen," ujar Rully saat memaparkan hasil survei LSI di kantornya, Jakarta, Rabu (4/6).

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Sindir Kantor Pemda Dicat Sesuai Warna Parpol Penguasa

Jokowi Sindir Kantor Pemda Dicat Sesuai Warna Parpol Penguasa

Menurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Dilaporkan ke Bawaslu Buntut Salam 2 Jari  di Jateng, Begini Reaksi Istana

Jokowi Dilaporkan ke Bawaslu Buntut Salam 2 Jari di Jateng, Begini Reaksi Istana

Momen Jokowi diduga mengacungkan dua jari dari mobil kepresidenan terjadi saat kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (23/1).

Baca Selengkapnya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan

Jokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan

Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Mau Jadi Jembatan Parpol, PDIP Singgung Demokrasi Turun ke Titik Nadir

Jokowi Mau Jadi Jembatan Parpol, PDIP Singgung Demokrasi Turun ke Titik Nadir

Hasto menegaskan, Pemilu 2024 belum selesai. Saat ini, proses rekapitulasi suara masih dilakukan secara berjenjang.

Baca Selengkapnya
Depan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman

Depan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman

Jokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.

Baca Selengkapnya
PDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?

PDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?

Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Jokowi Kumpulkan Kepala Desa di Istana, Ini yang Dibahas

Jokowi Kumpulkan Kepala Desa di Istana, Ini yang Dibahas

Jokowi mengumpulkan Aliansi Lintas Asosiasi Kepala Desa di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/12).

Baca Selengkapnya