Tak Diundang Rapat Golkar, IBU Duga Buntut Pertemuan dengan Airlangga
Merdeka.com - Politikus Golkar Indra Bambang Utoyo (IBU) merasa heran dengan kebijakan partainya belakangan ini. Terlebih, dirinya sebagai ketua Korbid Pemenangan Pemilu wilayah Sumatera malah tak diundang rapat.
Dia cerita, ada kebijakan baru yang mengharuskan undangan rapat Korbid diteken oleh Sekjen Golkar Lodewijk F Paulus. Sehingga undangan rapat yang diteken olehnya untuk gelar pertemuan hari ini Selasa (10/9), dianggap tidak sah. Apalagi, undangan rapat Korbid yang diteken Sekjen, dirinya malah tidak diundang.
"Ya kan aneh. Masak saya ketua Korbid enggak diundang rapat Korbidnya? Ada apa? Apa aku berbuat salah? Padahal korbid kita yang menyumbang kursi tambahan untuk DPR RI. Coba misalnya kita tidak menambah, tetap 17 kursi Sumatera, mungkin posisi Golkar jadi nomor 3," kata Indra saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (10/9).
Indra pun curiga, akar masalah ini terjadi usai dirinya melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu, dia mengkritik kepemimpinan Airlangga.
"Memang benar pada waktu aku menghadap ketum 3 minggu lalu, aku menyampaikan kritik bahwa tidak adanya rapat pleno itu kan tidak punya alasan, karena tata kerja kita minimal 1 kali dalam 2 bulan," cerita Indra.
©2019 Merdeka.com/liputan6.com"Apakah kritikan menjadi dasar Ketum tidak suka, dan mengambil kebijakan tidak mengundang ketua Korbid, ditambah Ucok (Andi Sinulingga) dan Aroem. Ucok dan Aroem sangat mungkin karena mereka mendukung Bambang Soesatyo. Padahal mendukung Bambang kan hak mereka-mereka, kok dibawa ke persoalan organisasi?" ujar Indra kesal.
Indra melihat, manajemen partai di bawah Airlangga semakin amburadul dan tidak profesional. Airlangga dianggap memimpin partai seperti perusahaan, seenaknya sendiri.
Dia pun tak masalah apabila nantinya, dicopot oleh Airlangga dari jabatan ketua Korbid. Namun yang jelas, sampai saat ini, dirinya tak punya niat untuk menjatuhkan Airlangga.
"Aku tidak punya niat mau menjatuhkan Airlangga, dan tidak punya kemampuan. Tapi niat untuk maju jadi Caketum di Munas bertambah bulat. Biarpun tidak mungkin bisa melewati persyaratan dukungan 30 persen. Karena dukungan sudah terbagi pada Airlangga dan Bambang," kata Indra yang sempat maju caketum di Munas Golkar 2016 lalu.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Isu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet
Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca SelengkapnyaAirlangga Jawab Isu Jokowi Gabung Golkar: Sudah Rapat dan Beriringan
Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bakal bergabung ke Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga Klaim Deklarasi Dukung Prabowo Sesuai Permintaan Kader Golkar
Airlangga menekankan bahwa deklarasi kepada Prabowo merupakan permintaan jajaran partai.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Golkar Usung Airin di Pilgub Banten 2024!
Airlangga menyebut Golkar masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024.
Baca SelengkapnyaDukungan ke Airlangga untuk Aklamasi Kembali Pimpin Golkar Dinilai Wajar
Airlangga dinilai berhasil dengan membawa Golkar berada di urutan kedua pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga Pastikan Partai Koalisi Prabowo-Gibran Tolak Hak Angket Pemilu
Ganjar menyadari paslon 3 tidak bisa sendirian mengajukan hak angket di DPR.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Ridwan Hisjam soal Jokowi Kader Golkar Sejak 1997, Bikin KTA Tak Susah
Lazimnya, seorang kader yang tergabung di sebuah partai pastinya memiliki kartu tanda anggota (KTA) untuk memastikan dia adalah kader yang sah.
Baca SelengkapnyaDinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaReaksi Airlangga Hartarto Dengar Isu Jokowi dan Gibran Kandidat Ketum Golkar
Airlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca Selengkapnya