Surya Paloh dan Jokowi Kangen-kangenan

Merdeka.com - Setelah tiga bulan, akhirnya Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu kembali dengan Presiden Joko Widodo. Pertemuan terjadi pada Kamis (26/1) sore di Istana Merdeka, Jakarta.
Banyak pihak menilai, hubungan kedua tokoh tersebut renggang karena Surya Paloh mendeklarasikan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada Oktober 2022.
Terbukti, pada HUT ke-11 Partai NasDem pada November lalu, Presiden Jokowi tak memberikan ucapan kepada Surya Paloh. Padahal, di HUT Partai Golkar, Partai Hanura dan Perindo Jokowi hadir langsung, bahkan mengikuti acara hingga selesai.
"Ah jujur saja, Pak Jokowi belum sempat mengucapkan itu (HUT NasDem)," kata Surya Paloh, saat diwawancarai di JCC, Jakarta, Jumat (11/11).
Tak hanya itu, menjelang akhir 2022 Presiden Jokowi getol memamerkan keakraban dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Bahkan, di setiap acara presiden, Prabowo selalu hadir mendampingi.
Kemesraan tersebut dinilai bahwa Jokowi mendukung atau mengendors Prabowo sebagai capres di 2024 mendatang. Sebab, Jokowi mengatakan bahwa jatah presiden 2024 milik Prabowo.
"Kelihatannya setelah ini jatahnya (presiden) Pak Prabowo," kata Jokowi.
Dukungan Jokowi pun disampaikan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Yang mana, menurut Jokowi seorang pemimpin yang memikirkan rakyatnya akan terlihat dari rambutnya.
Jokowi pun menyinggung 'rambut putih' yang disebutnya sebagai pemimpin yang memikirkan rakyat.
"Ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua ada. Ada itu," kata Jokowi, di acara Gerakan Nusantara Bersatu yang digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11).Sementara, Anies yang juga merupakan bakal capres malah disebut-sebut sebagai antitesa Jokowi. Meskipun begitu, Surya Paloh menilai, tak menutup kemungkinan, dukungan itu juga bakal diberikan kepada Anies Baswedan.
"Kita tunggu, kapan dikasih ke Bung Anies. Artinya kenapa? Perlu saya ingatkan, Presiden tidak hanya dalam kapasitas sebagai Kepala Pemerintahan, tapi Presiden juga sebagai Kepala Negara," kata Paloh.
Isu reshuffle
Bukan mendapatkan dukungan, Jokowi malah membuka sinyal akan melakukan reshuffle kabinet. Isu tersebut pun diduga akan berimbas kepada menteri-menteri dari Partai NasDem.
Hal itu terlihat dari dua partai politik yakni PDIP dan PKB yang meminta agar menteri-menteri dari Partai NasDem dievaluasi.
Saat ini, ada tiga menteri dari NasDem yang duduk di kursi kabinet. Ketiganya yakni, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G.Plate, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya.
Jokowi membuka kemungkinan akan kembali melakukan reshuffle atau perombakan kabinet di akhir masa jabatannya.
Saat ditanya soal apakah reshuffle akan dilakukan pada 1 Februari 2023, Jokowi tak menjawab dengan jelas.
"Tunggu," kata Jokowi singkat saat ditanya wartawai usai meninjau Proyek Pembangunan Sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur di Jakarta Timur, Selasa 24 Januari 2023.
Bertemu di Istana
Jokowi sendiri telah melakukan pertemuan dengan Surya Paloh di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 26 Januari 2023. Namun, tak diketahui apa isi pertemuan keduanya.
"Betul, ada pertemuan tersebut kemarin sore," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin kepada wartawan, Jumat (27/1).Sementara, Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto mengungkapkan pertemuan antara Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis (26/1) membahas persoalan bangsa Indonesia.
"Bahwa betul kemarin tepatnya kurang lebih jam dua, Pak Surya itu bertemu dengan presiden di istana. Di bahas adalah sekali lagi dua tokoh yang kangen-kangenan sebetulnya," kata Sugeng, usai pertemuan tim kecil, di Pendopo, Jakarta, Jumat (27/1).
"Jadi ekspresi yang nampak, kebetulan saya pertanyakan kepada pak Surya, bagai kakak adik yang kurang lebih selama tiga bulan tidak berkomunikasi lantas berkomunikasi dengan sangat baik," tambahnya.Pertemuan Jokowi-Surya Paloh
Pengamat Politik Ujang Komarudin berpandangan bahwa pertemuan Jokowi dengan Surya Paloh memang untuk merajut kembali komunikasi yang sempat terkendala pasca deklarasi NasDem terhadap Anies.
"Saya melihat kemungkinan satu dengan menjalin komunikasi kembali antara Surya Paloh dengan Jokowi yang memang selama ini selalu bersama-sama dalam pemerintahan Jokowi jilid pertama," kata Ujang, saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (28/1).
"Tapi pada jilid kedua komukasi itu terkendala, karena deklarasi Anies Baswedan. Karena saya melihat Jokowi ke Ganjar," sambungnya.
Selain itu, kemungkinan pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi untuk membahas reshuffle kabinet. Ujang menilai, bisa saja Surya Paloh meminta agar Jokowi tidak mereshuffle menteri dari Partai NasDem atau sebaliknya menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi.
"Bisa jadi membahas soal reshuffle kabinet, bisa jadi Surya Paloh menyerahkan soal reshuffle ke hak prerogatif. Atau juga meminta agar jangan direshuffle kan bisa jadi," ujar Ujang.
Ujang pun menilai, pertemuan tersebut untuk menyamakan persepsi soal dukungan di pilpres 2024.
"Surya Paloh bisa bertemu dengan Jokowi kembali kelihatannya sama-sama menyamakan persepsi terkait dengan soal dukung-mendukung atau soal pencapresan," imbuhnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Menengok Aturan Main Debat Capres-Cawapres yang Dimulai Sejak Tahun 2004
Format debat beberapa kali terjadi perubahan sejak digelar pertama kali pada Pilpres 2004.
Baca Selengkapnya

Bicara Tantangan Global, Anies Baswedan Selipkan Doa: Indonesia Mendunia Kita Amin-kan
Bicara Tantangan Global, Anies Baswedan Selipkan Doa: Indonesia Mendunia Kita Amin-kan
Baca Selengkapnya

Bicara Isu Geopolitik, Anies Baswedan: ASEAN dulu Baru G20
Bicara Isu Geopolitik, Anies Baswedan: ASEAN dulu Baru G20
Baca Selengkapnya

Terima Dukungan dari Kiai se-Mataram, Mahfud MD Singgung Tekanan Politik dari Aparat
Terima Dukungan dari Kiai se-Mataram, Mahfud MD Singgung Tekanan Politik dari Aparat
Baca Selengkapnya

Momen Hangat Prabowo Bercengkrama dengan Anak-Anak di Tasikmalaya & Beri Koin Kemenhan
Momen Hangat Prabowo Bercengkrama dengan Anak-Anak di Tasikmalaya hingga Beri Koin Kemenhan
Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Beberkan Isi Rapat Bareng KPU Bahas Komposisi Debat Capres: Ada 2 Agenda Belum Diputuskan
Timnas AMIN Beberkan Isi Rapat Bareng KPU Bahas Komposisi Debat Capres: Ada 2 Agenda Belum Diputuskan
Baca Selengkapnya

Format Debat Capres Diubah KPU, Anies Kaget: Belum Bicara Bersama Sudah Ditetapkan
Format Debat Capres Diubah KPU, Anies Kaget: Belum Bicara Bersama Sudah Ditetapkan
Baca Selengkapnya

Ini Perbedaan Debat Capres Pemilu 2019 dengan 2024
Debat capres dan cawapres digelar KPU bakal berlangsung lima kali.
Baca Selengkapnya

Jokowi Pamer Deforestasi Indonesia Terendah 20 Tahun Terakhir di KTT Iklim COP28
Jokowi menjabarkan sejumlah upaya yang telah dilakukan Indonesia guna menurunkan emisi karbon
Baca Selengkapnya

Langkah Politik Luar Negeri Anies Jika Terpilih: Hadiri Sidang PBB, Tapi Bukan Jadi Penonton
Langkah Politik Luar Negeri Anies Jika Terpilih: Hadiri Sidang PBB, Tapi Bukan Jadi Penonton
Baca Selengkapnya

Keras, TPN Ganjar Nilai Ketua KPU Tak Berhak Ubah Format Debat Capres-cawapres!
Keras, TPN Ganjar Nilai Ketua KPU Tak Berhak Ubah Format Debat Capres-cawapres!
Baca Selengkapnya

Hatta Rajasa Harap Debat Capres-Cawapres Tidak Sempit: Ini Bukan Cerdas Cermat
Menurut Hatta, waktu yang dibatasi moderator itu membuat masyarakat masih ingin mendengar gagasan disampaikan capres-cawapres.
Baca Selengkapnya