Survei SMRC: Kalah dari Ganjar, Prabowo Ditinggal Pendukungnya
Merdeka.com - Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukan Ketua Umum Gerindra dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto masih memiliki elektabilitas tinggi dalam sebagai capres 2024. Prabowo dengan elektabilitas 14,9 persen, hanya kalah dengan politikus PDIP dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 15,7 persen.
Direktur SMRC Sirojuddin Abbas memprediksi, peluang Prabowo di 2024 akan lebih berat. Prabowo dengan modal awal pada dua Pilpres sebelumnya, kalah elektabilitas dari Ganjar.
"Peluang Prabowo 2024 mungkin lebih berat dibanding 2014 maupun 2019," kata Abbas dalam rilis survei secara daring, Selasa (29/12).
Bahkan, data yang diperoleh SMRC, Prabowo tidak mampu menarik mayoritas pemilih partainya Gerindra. Hanya 50 persen pemilih Gerindra memberikan suara kepada Prabowo.
Sementara, Ganjar menarik pemilih dari partai selain PDIP seperti PKB (27%), NasDem (20%), dan PPP (21%). Anies paling banyak mendapat suara massa PKS (37%) dan PAN (13%), Sandiaga paling banyak didukung massa pemilih NasDem (25%) dan Ridwan Kamil banyak didukung pemilih Golkar (21%).
Jika dibandingkan dengan data pemilih pada Pilpres 2019, Prabowo ditinggal para pemilihnya. Dukungan basis pemilih massa Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019 tersebar kepada Ganjar (24%), tetapi masih banyak yang belum memberikan dukungan kepada calon manapun (34%).
Suara Pindah ke Anies
Sementara, pemilih Prabowo-Sandi tidak menjadi mayoritas menyumbang elektabilitas kepada Prabowo setelah Pilpres. Pemilih Prabowo-Sandi paling banyak tetap kepada Prabowo tetapi di angka 39 persen. Selanjutnya, mereka memberikan suara kepada Anies (18%) dan Sandiaga (11%).
"Mayoritas pemilih Prabowo 2019 tidak lagi memilih Prabowo pada Desember 2020 ini," kata Abbas.
Survei SMRC ini dilakukan melalui sambungan telepon terhadap responden pada 23-26 Desember 2020. Sebanyak 1.202 responden dipilih dari koleksi sampel acak survei tatap muka yang telah dilakukan SMRC dengan jumlah proporsional menurut provinsi. Survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Beberkan Aktivitasnya saat Masa Tenang Pemilu, Yakin Satu Putaran
Masa tenang Pemilu 2024 dimulai 11 Februari hingga 13 Februari. Kampanye politik pun dilarang digelar
Baca SelengkapnyaPrabowo: Kami Dapat Laporan Ada Rencana untuk Rusak Surat Suara Pemilu 2024
Prabowo mengajak masyarakat menggunakan hak suaranya pada 14 Februari 2024 untuk Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo Yakin Bisa Menang Satu Putaran usai Lihat Hasil Survei: Kita Tak Boleh Lengah dan Sombong
Prabowo Subianto yakin bisa menang Pilpres 2024 satu putaran setelah melihat beberapa survei.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Tidak Akan Menyerang di Debat Terakhir, TKN: Ini Panggung Mulia, Bukan Tukang Nyinyir
Debat Pilpres terakhir akan dilaksanakan pada 4 Februari 2024
Baca SelengkapnyaPrabowo Target Menang Pilpres Satu Putaran: Lebih Baik Uangnya Dihemat untuk Rakyat
Prabowo menilai Pilpres satu putaran menghemat anggaran negara sehingga dapat digunakan untuk kesejahteraan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPrabowo Diisukan Dirawat di RSPAD, TKN: Ini Kampanye Hitam
Prabowo diisukan sakit usai mengunjungi Sumedang (30/1) dan dilarikan ke RSPAD untuk menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaIni Dua Hasil Survei Terbaru Elektabilitas Prabowo Jelang Debat Capres 7 Januari 2024
Dari dua lembaga survei, Prabowo berada di atas angin karena elektabilitasnya berada di urutan pertama dibanding pesaingnya.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Prabowo Mendapat Julukan Sahabat Santri Indonesia
Prabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ingatkan Indonesia Harus Mandiri: Persaingan Antar Bangsa Kejam
Hubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.
Baca SelengkapnyaCara Aman Angkat Benda Berat Agar Tidak Cedera
Cara Aman Angkat Benda Berat Agar Tidak Cedera, Penting Diketahui
Baca Selengkapnya