Survei SMRC: 72 Persen Warga Khawatir Tertular Covid-19 Saat Pilkada
Merdeka.com - Hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) memperlihatkan sebagian besar warga khawatir tertular Covid-19 saat hari pencoblosan Pilkada 9 Desember 2020. Sebanyak 72 persen responden khawatir tertular Covid-19. Sementara, 26 persen menyatakan tidak khawatir.
"Mayoritas warga merasa khawatir tertular Covid-19 72 persen," ujar Manajer Program SMRC, Saidiman Ahmad saat pemaparan survei, Kamis (17/12).
Namun, Saidiman mengatakan meski ada kekhawatiran, umumnya warga percaya protokol kesehatan dijalankan. Ditambah, berdasarkan hasil survei ini tingkat partisipasi dalam Pilkada cukup tinggi.
Dari responden yang ikut memilih, sebanyak 96 persen menyatakan menggunakan masker. Serta 97 persen mengaku menjaga jarak fisik saat mencoblos.
Begitu juga dengan petugas di TPS dinilai melaksanakan protokol kesehatan. Sebanyak 95 persen menilai petugas di TPS menggunakan masker, 94 persen menilai petugas di TPS memberikan sarung tangan, serta 96 persen responden mengatakan petugas menyediakan tempat cuci tangan dilengkapi sabun dan air mengalir.
"Ini adalah temuan yang melegakan. Mengingat salah satu kekhawatiran banyak pihak tentang penyelenggaraan pilkada adalah soal ketaatan terhadap protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19," kata Saidiman.
Sementara, tingkat partisipasi pada Pilkada 2020 berdasarkan survei ini tinggi. 76 persen responden yang tinggal di daerah yang menyelenggarakan Pilkada datang ke TPS. Hanya 24 persen yang tidak.
"Kami duga, tingginya persentase partisipasi ini turut disumbang oleh kepercayaan warga bahwa protokol kesehatan ditegakkan di area pemungutan suara," ujar Saidiman.
Survei SMRC digelar selama 9-12 Desember 2020 dengan wawancara telepon. Jumlah sampel diambil sebanyak 1200 secara acak dengan jumlah proporsional menurut provinsi pemilih nasional. Margin of error survei ini sekitar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
86 Persen Warga Menilai Pilkada Digelar Secara Jurdil
Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) juga menunjukkan bahwa 86 persen warga menilai pilkada berlangsung dengan jujur dan adil (jurdil).
Temuan ini disampaikan Manajer Program SMRC, Saidiman Ahmad, dalam acara presentasi daring hasil survei nasional SMRC bertajuk "Evaluasi Publik Nasional terhadap Pelaksanaan Pilkada Serentak 9 Desember 2020" di Jakarta, 17 Desember 2020. Survei nasional dilakukan dengan metode wawancara per telepon terhadap 1200 responden yang dipilih secara acak (random) pada 9-12 Desember 2020. Margin of error survei diperkirakan +/-2.9 persen.
Survei ini juga menemukan sekitar 85 persen warga juga optimistis bahwa pilkada akan melahirkan pemimpin yang membawa perbaikan di daerah. “Kami duga, keyakinan ini punya sumbangan besar untuk mendorong warga berbondong-bondong datang ke TPS,” ujarnya.
Terungkap pula bahwa tingkat partisipasi warga desa lebih tinggi daripada warga kota. Di desa, 80 persen warga mengikuti pilkada, sementara hanya 71 persen warga perkotaan yang melakukannya.
Bila dilihat tingkat pendidikan, kata Saidiman kalangan yang paling rendah tingkat partisipasinya adalah lulusan perguruan tinggi. Hanya sekitar 54 persen warga berpendidikan tinggi ikut memilih, sementara 88 persen warga berpendidikan SMP dan 85 persen warga berpendidikan SMA ikut memilih.
Perbedaan antara kelompok umur tidak terlalu mencolok. Tingkat partisipasi paling rendah ditemukan di kalangan mereka yang berusia di bawah 25 tahun (70 persen), dan yang tertinggi adalah kelompok usia 41-55 tahun (79 persen).
Sementara faktor yang mempengaruhi secara signifikan adalah kekhawatiran tertular Covid-19. Partisipasi dalam pilkada di kalangan yang mengaku sangat khawatir tertular virus Corona hanyalah 66 persen, sementara partisipasi di kalangan yang kurang/tidak khawatir mencapai 87 persen.
Reporter: Yopi Makdori
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaSurvei Populi Center: 79,9 Persen Masyarakat Ingin Pilpres Satu Putaran
Kebanyakan responden ingin mengetahui segera siapa yang menggantikan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPersaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaSurvei ASI: Anies-Cak Imin Dianggap Mampu Atasi Krisis Iklim, Prabowo-Gibran Dinilai Punya Komitmen
Survei ASI dilakukan di Jabodetabek pada 16-21 Desember dengan populasi penduduk 17-23 tahun dan 24-39 tahun.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnya