Survei: Masyarakat yang Takut Membahas Politik Meningkat
Merdeka.com - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyampaikan hasil surveinya tentang ketakutan masyarakat membicarakan masalah politik di ranah publik.
Peneliti SMRC, Saidiman Ahmad mengatakan tren ketakutan masyarakat membahas masalah politik meningkat dibanding hasil survei sebelumnya.
Pada survei yang dilakukan dalam rentang 28 Februari-2 Maret 2021, responden yang mengaku takut membicarakan masalah politik sebesar 39 persen.
Penyebab responden takut membahas masalah politik khawatir bakal ditangkap oleh polisi, takut karena ikut organisasi, dan karena faktor agama.
"Penilaian tentang adanya ketakutan masyarakat dalam bicara masalah politik, penangkapan organisasi dan menjalankan agama, mengalami peningkatan dibanding temuan survei sebelumnya," ucap Saidiman, Selasa (6/4).
Pada Juli 2009, responden yang merasa takut untuk mengatakan masalah politik sebesar 23 persen. Tren ini kemudian naik menjadi 32 persen pada April 2014. Juli 2014, tren kembali turun menjadi 24 persen.
Rasa takut kembali meningkat pada Mei 2019 menjadi 38 persen dan Maret 2021 menjadi 39 persen. "Kalau kita lihat secara umum sejak 2009, itu tren angkanya yang merasa selalu atau sering takut terhadap penangkapan sewenang-wenang aparat hukum mengalami kenaikan," ujarnya.
Survei yang dilakukan SMRC dilakukan dalam rentang 28 Februari-8 Maret 2021. Populasi responden dalam survei, yaitu mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah. Dari 1220 responden yang dipilih secara acak oleh SMRC, hanya 1.064 atau 87% responden dapat diwawacara secara valid.
Survei ini memiliki tingkat kekeliruan kurang lebih 3,07 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei Charta Politika: 63% Masyarakat Tak Setuju Praktik Dinasti Politik
Survei dilakukan pada 4-11 Januari 2024 terhadap 1.220 responden. Survei dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Ungkap Masyarakat Nilai Kondisi Ekonomi dan Penegakan Hukum Baik
Survei memotret penilaian masyarakat terhadap kondisi ekonomi, politik, keamanan hingga penegakan hukum nasional.
Baca SelengkapnyaSurvei Populi Center: 79,9 Persen Masyarakat Ingin Pilpres Satu Putaran
Kebanyakan responden ingin mengetahui segera siapa yang menggantikan Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Masyarakat Parepare Puas dengan Kinerja Polisi
Survei ini dilakukan sejak 20 Desember 2023 hingga 5 Januari 2024 dengan melibatkan 2.000 responden di Kota Parepare.
Baca SelengkapnyaSurvei Litbang Kompas Catat 87 Persen Masyarakat Puas Kinerja Polri
Lebih dari 89 persen responden sepakat menyatakan puas dengan upaya Polri dalam menjaga kamtibmas
Baca SelengkapnyaSurvei Litbang Kompas: 87,8% Masyarakat Puas Kinerja Polri
Namun, layanan pengaduan pelanggaran anggota memang masih perlu diperbaiki.
Baca SelengkapnyaSurvei ASI: Anies-Cak Imin Dianggap Mampu Atasi Krisis Iklim, Prabowo-Gibran Dinilai Punya Komitmen
Survei ASI dilakukan di Jabodetabek pada 16-21 Desember dengan populasi penduduk 17-23 tahun dan 24-39 tahun.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator: Kepuasan Atas Kinerja Presiden Jokowi Capai 80 Persen
Burhanuddin menyebutkan, kepuasan terhadap kinerja Presiden mayoritas tercatat di tiap segmen demografi warga dan setiap wilayah.
Baca SelengkapnyaJadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca Selengkapnya