Merdeka.com - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait popularitas calon presiden (capres). Hasilnya, popularitas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, meningkat pesat.
"Popularitas Erick Thohir meningkat cukup besar dengan kualitas/kedisukaan yang relatif stabil," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dikutip dari rilis, Selasa (26/4).
Erick Thohir menempati peringkat kedelapan dari sembilan nama capres yang disodorkan ke responden. Total ada 53,6 persen responden yang mengetahui Erick Thohir.
Dari jumlah itu, sebanyak 75,9 persen responden menyukai Erick Thohir. Kendati di peringkat delapan, namun popularitas Erick Thohir meningkat 10 persen, dari sebelumnya 44 persen pada Februari 2022 menjadi 54 persen di April 2022.
Sementara itu, popularitas Prabowo Subianto cenderung stagnan di angka 98 persen sejak Juni 2021. Peringkat kedua, ditempati Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan jumlah masyarakat yang tahu 88 persen dan suka 77,1 persen.
Popularitas Erick Thohir lebih tinggi dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang berada di peringkat kesembilan. Dari hasil survei, total ada 35 persen responden yang mengetahui Airlangga dan 67 persen di antaranya menyukai.
Indikator Politik Indonesia juga melakukan simulasi Pilpres apabila digelar saat ini. Ada 19 nama capres yang diberikan kepada responden, mulai dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, Erick Thohir, hingga Ketua DPR RI Puan Maharani.
Berdasarkan survei, Ganjar Pranowo berhasil mengantongi suara terbanyak dengan 26,7 persen. Kemudian, Prabowo 23,9 persen, Anies 19,4 persen, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 3,5 persen, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 3,2 persen, hingga Erick Thohir 2,4 persen.
"Ganjar dan Anies menguat, Prabowo stagnan," ucap Burhanuddin.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Responden terpilih diwawancarai secara tatap muka langsung oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara acak yakni sebesar 20 persen daritotal sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spotcheck). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
Reporter: Lizsa Egeham
Baca juga:
Survei Indikator: Elektabilitas PDIP Turun Terdampak Isu Minyak Goreng
Sejarah Kemunculan Istilah Cebong, Kampret, Kadrun dan BuzzerRp
Tren Penggunaan Istilah Cebong, Kampret, Kadrun & BuzzeRp di Medsos sejak 2015
Survei Elektabilitas Parpol di Jateng: PDIP Juara, PKS-Demokrat Tak Tembus 3%
Peneliti CSIS sebut Wacana Penundaan Pemilu 2024 Telah Kehilangan Pamor
Advertisement
PKB Sebut Tertutup Peluang Capres-Cawapres Diisi Tokoh Selain Prabowo-Cak Imin
Sekitar 33 Menit yang laluAlasan PAN Dukung Sandiaga Nyapres: Dekat dengan Zulhas, Punya Pengalaman
Sekitar 1 Jam yang laluKIB Terbuka Dukung Sandiaga Capres 2024
Sekitar 1 Jam yang laluPKS: Kemerdekaan Jadi Jembatan Emas Wujudkan Indonesia Sejahtera
Sekitar 3 Jam yang laluDPR: Pencatutan NIK Anggota Bawaslu oleh Parpol Bisa Terancam Pidana
Sekitar 3 Jam yang laluGerindra: Pidato Kenegaraan Ketua MPR soal PPHN Sesuai Hasil Rapat Gabungan
Sekitar 4 Jam yang laluHUT ke-77 RI, Demokrat Dukung Kebijakan Pemerintah Pulihkan Ekonomi
Sekitar 23 Jam yang laluSoal 4 Nama Kader Kebanggaan PDIP, Hasto: Nanti Megawati yang Putuskan
Sekitar 1 Hari yang laluTGB Gabung Perindo, NasDem Yakin NTB Tetap jadi Lumbung Suara di Pemilu 2024
Sekitar 1 Hari yang laluSekjen PDIP: Semuanya Ingin Diendorse oleh Presiden Jokowi
Sekitar 1 Hari yang laluHasto Sebut Peluang PDIP Berkoalisi dengan Parpol Pemerintah Besar
Sekitar 1 Hari yang laluSinggung Gerindra-PKB dan KIB, PDIP Segera Tentukan Arah Bandul Kerja Sama
Sekitar 1 Hari yang laluPDIP soal Koalisi Gerindra-PKB: Prioritas Kami Bekerja ke Bawah
Sekitar 1 Hari yang laluPDIP Enggan Buru-buru Siapkan Koalisi 2024: Jangan Seperti Dikejar Peluru
Sekitar 1 Hari yang laluViral Begal Rampas Ponsel Warga di Warung Kopi Ciracas, Polisi Buru Pelaku
Sekitar 2 Jam yang laluPose di Depan Mobil RI 77, Intip Gagahnya Jenderal Polri Bintang Tiga di HUT RI
Sekitar 3 Jam yang laluBuntut Kasat Narkoba Karawang Ditangkap, Kompolnas: Dalami Keterlibatan Polisi Lain
Sekitar 1 Hari yang lalu117 Polisi di Sumsel Ditilang, Ada yang Terobos Rambu hingga Pakai Knalpot Bising
Sekitar 1 Hari yang laluTimsus Polri Besok Periksa Istri Sambo, Bakal Umumkan Temuan Baru Kasus Brigadir J
Sekitar 2 Jam yang laluJokowi Marah karena Penanganan Kasus Pembunuhan Brigadir J Lambat
Sekitar 2 Jam yang laluKompolnas Desak Polri Segera Sidang Etik Irjen Ferdy Sambo
Sekitar 4 Jam yang lalu'Lembaran Baru' Bharada E: Digugat Mantan Kuasa Hukum
Sekitar 8 Jam yang laluTimsus Polri Besok Periksa Istri Sambo, Bakal Umumkan Temuan Baru Kasus Brigadir J
Sekitar 2 Jam yang laluJokowi Marah karena Penanganan Kasus Pembunuhan Brigadir J Lambat
Sekitar 2 Jam yang laluKompolnas Desak Polri Segera Sidang Etik Irjen Ferdy Sambo
Sekitar 4 Jam yang lalu'Lembaran Baru' Bharada E: Digugat Mantan Kuasa Hukum
Sekitar 8 Jam yang laluTimsus Polri Besok Periksa Istri Sambo, Bakal Umumkan Temuan Baru Kasus Brigadir J
Sekitar 2 Jam yang laluJokowi Marah karena Penanganan Kasus Pembunuhan Brigadir J Lambat
Sekitar 2 Jam yang laluKompolnas Desak Polri Segera Sidang Etik Irjen Ferdy Sambo
Sekitar 4 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Direktur Jenderal WHO Adalah Bapak Antivaksin Sedunia
Sekitar 3 Hari yang laluVaksin Cacar Monyet akan Diproduksi Selama 24 Jam karena Tingginya Permintaan
Sekitar 3 Minggu yang laluBRI Liga 1: Persib Boyong 22 Pemain ke Sleman, 8 Nama Dipastikan Absen Lawan PSS
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Sandiaga Salahuddin Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami