Survei Capres 2019: Jokowi 36,2%, Prabowo 23,2%, SBY 8,4%
Merdeka.com - Media Survei Nasional (Median) merilis hasil survei terbarunya tentang kekuatan kandidat bakal capres pada Pemilu 2019. Median meneliti, berapa tingkat keterpilihan Joko Widodo dan Prabowo Subianto jelang Pemilu 2019.
Hasilnya, Jokowi sebagai incumbent memiliki elektabilitas teratas. Disusul oleh mantan lawannya di 2014 yakni Prabowo.
"Sebanyak 36,2 persen responden memilih Jokowi kembali. 23,2 persen responden memilih Prabowo," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun di Rumah Makan Bumbu Desa Cikini, Jakpus, Senin (2/10).
Dalam surveinya, Median juga mencantunkan sejumlah nama beken menjadi alternatif lain di luar dua tokoh itu. Hasilnya, 4,4 persen memilih nama Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan dan posisi berikutnya diisi oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dengan elektabilitas sebesar 2,8 persen.
Di bawah Gatot, ada nama Wapres Jusuf Kalla yang mendapatkan elektabilitas sebesar 2,6 persen. Selanjutnya, Ketua Umum Perindo Hary Tanoeseodibjo yang mendapatkan 1,5 persen.
Survei digelar pada 14-22 September 2017 dengan sampel 1.000 responden di seluruh provinsi di Indonesia. Metode survei menggunakan multistage random sampling dengan margin of error +/- 3,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Quality control dilakukan terhadap 20 persen sampel yang ada.
Berikut ini hasil elektabilitas capres versi survei Median:
1. Jokowi 36,2 persen
2. Prabowo 23,2 persen
3. SBY 8,4 persen
4. Anies Baswedan 4,4 persen
5. Gatot Nurmantyo 2,8 persen
6. JK 2,6 persen
7. Hary Tanoesoedibjo 1,5 persen
8. Aburizal Bakrie (Ical) 1,3 persen
9. Ridwan Kamil 1,2 persen
10. Tri Rismaharini 1,0 persen
11. Tokoh lainnya 4,1 persen
12. Tidak tahu/tidak jawab 13,3 persen
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Sindir Capres Lain: Jangan Karena Ambisi Ingin Jadi Presiden Seenaknya Bicara
Hal itu dikatakan Prabowo menjawab soal isu pertahanan yang diprotes paslon lain di debat ketiga capres.
Baca SelengkapnyaJokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaIni Dua Hasil Survei Terbaru Elektabilitas Prabowo Jelang Debat Capres 7 Januari 2024
Dari dua lembaga survei, Prabowo berada di atas angin karena elektabilitasnya berada di urutan pertama dibanding pesaingnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Survei Indikator Sepekan Jelang Pencoblosan: Masih Ada 10,5 Persen yang Bisa Ubah Pilihan Capres
Namun dalam survei calon presiden, Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan 51,8 persen.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Teriakan Wanita Kalimantan di Desak Anies Ajak Warga Tak Pilih Capres Hobi Joget
Farah mengingatkan agar masyarakat tidak memilih calon pemimpin hobi joget
Baca SelengkapnyaSurvei Populi Center: 79,9 Persen Masyarakat Ingin Pilpres Satu Putaran
Kebanyakan responden ingin mengetahui segera siapa yang menggantikan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPrabowo Pede Setelah Lihat Hasil Survei: Kita Tidak Akan Dua Putaran
Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto optimistis bisa menang Pilpres 2024 dalam sekali putaran.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sempat Berdoa Jokowi Tidak Ikut Turun Kampanye dan Memihak ke Satu Capres
Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Survei Indikator: Prabowo Capres Paling Disukai Rakyat, Anies Posisi Dua Disusul Ganjar
Menurutnya, meskipun kehadiran Gibran menjadi masalah kontroversial di Mahkamah Konstitusi (MK), namun mendapat respon positif untuk Prabowo.
Baca Selengkapnya