Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Surat Tidak Dibalas Jokowi, Demokrat Tegaskan Tidak Pernah Menuduh Pejabat Pemerintah

Surat Tidak Dibalas Jokowi, Demokrat Tegaskan Tidak Pernah Menuduh Pejabat Pemerintah Ilustrasi Partai Demokrat. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Partai Demokrat merespons terkait alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan Menteri Sekretariat Negara, Pratikno yang tidak membalas surat Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Karena dianggap masalah yang menerpa partai Demokrat adalah urusan internal partai.

"Berkaitan dengan penjelasan Menteri sekretaris Negara, Bapak Pratikno yang mengatakan bahwa Bapak Presiden Joko Widodo tidak berkenan menjawab surat ketua umum partai Demokrat Agus Hari Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan argumentasi gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat yang kita sebut sebagai GPKPD. Ini dianggap sebagai masalah internal partai," kata Sekjen DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, Jumat (5/2).

Walaupun Teuku menyampaikan jika pihaknya tetap menghormati keputusan Jokowi yang menganggap masalah Partai Demokrat adalah masalah internal. Namun demikian, ia mengatakan alasan dikirimnya surat tersebut untuk meminta penjelasan terkait sejumlah nama yang disebut terlibat dalam GPKPD, salah satunya Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.

"Berkenaan dengan tidak dijawabnya surat ketua umum AHY tentu sepenuhnya menjadi kewenangan Presiden Jokowi. Dalam surat tersebut Ketua Umum AHY memohon penjelasan Presiden Jokowi terkait disebutnya nama kepala staf presiden Moeldoko sebagai terlibat dalam GPKPD, serta sejumlah nama menteri dan pejabat setingkat menteri yang katanya setuju dan mendukung GPKPD tersebut," ujarnya.

"Untuk diketahui dan untuk tidak menjadikan salah pengertian partai Demokrat tidak pernah menuduh para pejabat pemerintahan terlibat dalam GKPD tersebut. Adapun yang menyebut nama-nama para pejabat pemerintahan itu berasal dari saudara Moeldoko dan para pelaku gerakan yang lain sesuai dengan kesaksian para kader yang diajak bertemu mereka," tambahnya

Oleh karena itu, kata Teuku, melalui surat yang telah diserahkan pada 1 Februari 2021 lalu kepada Jokowi, Demokrat tetap berkeyakinan Jokowi dan sejumlah menteri benar tidak mengetahui adanya gerakan pengambilalihan Partai Demokrat.

"Ketum AHY juga menyampaikan bahwa pejabat-pejabat itu sangat mungkin dicatut namanya dan bahkan sebuah pembusukan politik. Partai Demokrat juga menyampaikan tetap menghormati Presiden Jokowi dan para menteri terkait dan justru tidak ingin para pejabat terhormat itu mendapatkan fitnah apapun," terangnya

"Kami berterima kasih kepada Menkopolhukam dan Menkumham yang berkenan memberikan klarifikasi bahwa tidak tahu menahu terkait GPKPD tersebut. ini membuktikan keyakinan kami bahwa tidak benar jika para pejabat negara tersebut terlibat dalam gerakan ini," jelasnya.

Meskipun, Teuku menyampaikan dengan tiadanya penjelasan Jokowi tentu masih ada teka-teki yang tersimpan dalam pikiran masyarakat, namun Demokrat tetap menghormati keputusan Jokowi.

"Kami tetap berkeyakinan bahwa Presiden Jokowi maupun pejabat negara yang namanya disebut-sebut, benar-benar tidak mengetahui adanya GPK PD, apalagi terlibat," imbuhnya.

Sebelumnya, Pratikno mengakui sudah menerima surat dari AHY terkait masalah ada pihak dari lingkungan pemerintah yang diduga terlibat dalam kudeta internal Demokrat.

"Iya benar kami sudah menerima surat dari pak AHY yang ditujukan kepada bapak presiden, diantar langsung oleh Pak Sekjen Partai Demokrat, dan kami sudah menerima surat itu," kata Pratikno dalam chanel youtube Sekretariat Presiden, Kamis (4/2).

Dia mengatakan pihak istana tidak perlu menjawab surat tersebut. Sebab menurut dia hal tersebut adalah perihal dinamika internal partai.

"Kami rasa kami tidak perlu menjawab surat tersebut, karena hal tersebut adalah perihal dinamika internal partai, itu merupakan rumah tangga internal Partai demokrat, yang semuanya sudah diatur dalam AD/ART," ungkap Pratikno.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Respons Istana Soal Kabar Jokowi Jadi Kader Sejak Tahun 1997 dan Ketum Golkar

Respons Istana Soal Kabar Jokowi Jadi Kader Sejak Tahun 1997 dan Ketum Golkar

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut, desas-desas Jokowi akan menjadi ketum parpol sudah lama digulirkan.

Baca Selengkapnya
NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik

NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik

Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).

Baca Selengkapnya
Pesan SBY untuk AHY: Kesempatan Demokrat Sukseskan Pemerintahan Jokowi

Pesan SBY untuk AHY: Kesempatan Demokrat Sukseskan Pemerintahan Jokowi

SBY meminta AHY untuk bisa menjalin komunikasi dengan baik dengan pemimpin lintas sektor.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jika Terpilih Presiden, Prabowo Janjikan AHY Posisi Sangat Strategis dan Penting

Jika Terpilih Presiden, Prabowo Janjikan AHY Posisi Sangat Strategis dan Penting

Prabowo Subianto menjanjikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jabatan sangat penting dan strategis.

Baca Selengkapnya
AHY Jabat Menteri ATR/BPN, Demokrat: Kami Sekarang Berada di Pemerintahan Jokowi

AHY Jabat Menteri ATR/BPN, Demokrat: Kami Sekarang Berada di Pemerintahan Jokowi

Demokrat akan konsisten pada saat partainya berada di luar pemerintahan atau menjadi partai yang oposisi.

Baca Selengkapnya
Respons Petisi Kritik Jokowi, Arus Bawah Indonesia Nyatakan Dukung Penuh Pemerintah

Respons Petisi Kritik Jokowi, Arus Bawah Indonesia Nyatakan Dukung Penuh Pemerintah

Dukungan dari Arus Bawah Indonesia ini juga sebagai upaya mengawal demokrasi dan menyukseskan gelaran Pilpres 2024 dalam sekali putaran.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya

Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya

Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sindir Kantor Pemda Dicat Sesuai Warna Parpol Penguasa

Jokowi Sindir Kantor Pemda Dicat Sesuai Warna Parpol Penguasa

Menurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.

Baca Selengkapnya
Jokowi: ASN, TNI dan Polri Harus Netral dan Tidak Memihak di Pemilu 2024

Jokowi: ASN, TNI dan Polri Harus Netral dan Tidak Memihak di Pemilu 2024

Jokowi mengajak para pihak menjaga pesta demokrasi lima tahunan agar jujur dan adil.

Baca Selengkapnya