Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Status di PKS tak jelas, Fahri ngaku ditawari gabung PDIP hingga Gerindra

Status di PKS tak jelas, Fahri ngaku ditawari gabung PDIP hingga Gerindra Fahri Hamzah dipecat PKS. ©2016 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah mengaku ditawari banyak partai politik untuk bergabung setelah statusnya di Partai Keadilan Sejahtera tidak jelas hingga sekarang. Setidaknya ada 7 partai yang menawarinya bergabung, di antaranya Golkar, PDIP, NasDem, PAN, Hanura, PPP hingga Gerindra.

"Saya sudah ditawari oleh Golkar, PDIP Gerindra, NasDem, PAN, PPP Hanura, semua lah," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (27/1).

Meski dapat banyak tawaran, Fahri menegaskan tetap memilih setia kepada PKS. Fahri ingin menyampaikan pesan kepada seluruh politisi terutama koleganya di PKS soal arti berpartai yang sebenarnya.

"Bukan tetap. Saya memang gini orangnya, bertahan saja. Buat saya, apa yang saya alami sekarang ini harus jadi pelajaran besar bagi kita terutama teman-teman di PKS tentang arti kita berpartai. Saya tidak pernah berpartai untuk mengejar kekuasaan dari awal," tegasnya.

Falsafah berpartai di PKS, kata Fahri, berbeda di partai lain. Dalam berpolitik, Fahri mengklaim dirinya tak pernah mengejar kekuasaan sejak gabung partai politik.

Namun, Fahri mengingatkan kepada pimpinan PKS untuk mau membuka ruang dialog dan bertindak adil dalam mengambil keputusan.

Pasalnya, Fahri kembali menang di pengadilan melawan PKS. Pengadilan Tinggi Jakarta menolak banding yang diajukan DPP PKS. Keputusan Pengadilan Tinggi Jakarta itu menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tertanggal 14 Desember 2016.

Dalam putusan Provisi (putusan sela) no 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel tanggal 16 Mei 2016, menyatakan secara tegas bahwa pemberhentian Fahri Hamzah sebagai anggota PKS, anggota DPR dan Wakil Ketua DPR RI dalam keadaan status quo (tidak mempunyai kekuatan hukum/ tidak berlaku) sampai ada putusan berkekuatan hukum tetap.

"Makanya saya tidak pernah ada pikiran memburu jabatan yang lebih empuk. Kalau mau memburu jabatan empuk lebih banyak," klaim Fahri.

Fahri mengakui, sulitnya meyakinkan pimpinan PKS bahwa yang ia lakukan benar. Tradisi di PKS, lanjut Fahri, kader kerap kali patuh pada keputusan pimpinan meski keputusan tersebut salah.

"Karena enggak gampang meyakinkan pimpinan yang loyalitasnya kayak begini. Dan di PKS itu ada tradisi menaati pimpinan meskipun kadang pimpinannya salah. Enggak sadar kalau pimpinannya salah. Nah saya mau buktikan itu saja," ungkapnya.

Soal kelanjutan karir politiknya di DPR, Fahri melempar guyonan. Dia mengaku ingin menjadi marbot masjid. "Enggak enggak, jadi marbot kan sudah. Partai marbot bahagia namanya," tandasnya.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gerindra Klaim Politisi Sudah Move On dari Pemilu 2024, Hak Angket di DPR Hampir Mustahil

Gerindra Klaim Politisi Sudah Move On dari Pemilu 2024, Hak Angket di DPR Hampir Mustahil

Waketum Partai Gerindra Habiburokhman mengklaim bahwa hampir 95 persen politisi sudah move on dari Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Politikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos

Politikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos

Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.

Baca Selengkapnya
PDIP Buka Peluang Koalisi dengan PPP, Hanura, dan Perindo di Pilkada 2024

PDIP Buka Peluang Koalisi dengan PPP, Hanura, dan Perindo di Pilkada 2024

Apalagi keempat partai politik (parpol) ini merupakan korban kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
PSI Gelontorkan Rp80 Miliar Dana Kampanye Pemilu, Kalahkan Demokrat dan Golkar

PSI Gelontorkan Rp80 Miliar Dana Kampanye Pemilu, Kalahkan Demokrat dan Golkar

Laporan dana kampanye tersebut menempatkan partai dipimpin Kaesang Pangarep masuk dalam tiga besar partai dengan kategori pengeluaran terbanyak.

Baca Selengkapnya
Indikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain

Indikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain

Elektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.

Baca Selengkapnya
PDIP Ingatkan Golkar Tak Ganggu Jatah Kursi DPR: Kami Ada Batas Kesabaran

PDIP Ingatkan Golkar Tak Ganggu Jatah Kursi DPR: Kami Ada Batas Kesabaran

PDIP menjadi partai politik yang berhasil meraih kemenangan pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024.

Baca Selengkapnya
Gerindra Soal Peluang PPP Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran: Mudah-mudahan

Gerindra Soal Peluang PPP Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran: Mudah-mudahan

Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono kumpul bareng koalisi pendukung Prabowo-Gibran saat halalbihalal Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Hasil Survei Terbaru Ungkap Peta Kekuatan Partai, Skor Imbang Gerindra dan PDIP 3-3

Hasil Survei Terbaru Ungkap Peta Kekuatan Partai, Skor Imbang Gerindra dan PDIP 3-3

Secara garis besar, Gerindra dan PDIP sama-sama unggul di enam kategori wilayah

Baca Selengkapnya
PKS Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah Setelah Hasil Pemilu Diumumkan KPU

PKS Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah Setelah Hasil Pemilu Diumumkan KPU

Posisi PKS di pemerintahan bakal diputuskan lewat Musyawarah Majelis Syuro PKS.

Baca Selengkapnya