Merdeka.com - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku tak mau ambil pusing terkait munculnya Solidaritas Menangkan Prabowo. Menurutnya, klaim kelompok itu mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai fitnah bagi partainya.

Di tengah kasus sindikat penebar ujaran kebencian di media sosial, Saracen, muncul nama kelompok relawan Solidaritas Menangkan Prabowo (SMP). Hal itu terungkap setelah beredarnya foto kegiatan nama-nama terduga pengurus Saracen, yakni Rijal Kobar, advokat Eggi Sudjana, dan Mayjen (purn) Ampi Tanudjiwa.

Foto itu diunggah oleh akun @smp_prabowo. Saat ini foto tersebut menjadi viral di media sosial. Eggi sendiri telah membantah pertemuan itu terkait dengan Saracen. Akun tersebut telah memposting cuitan sebanyak ratusan kali.

Kebanyakan cuitan terkait gelaran Pilpres 2014. Namun, ada pula salah satu postingan yang mempelihatkan foto kegiatan Mayjen Ampi bersama dengan Muzani.

"Bulan ini kami difitnah lagi begini-begini, entah Saracen, fitnahcen, hoakscen begitu enggak tahu lagi, enggak ngerti lagi. Terus tiba-tiba muncul gambar saya yang gambar itu pada saat itu, ya enggak tahu forum apa, forum SMP, SMA, madrasah, enggak ngerti lagi saya itu. Biasa lah begitu-begitu," kata Muzani di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/8).

"Kami enggak terlalu pusing dengan urusan seperti itu yang penting kami konsisten bahwa yang kami perjuangkan adalah kebaikan, bangsa, negara, kami tetap bela masyarakat lemah," sambung Muzani.

Terkait postingan foto itu, Muzani mengakui dirinya pernah bertemu dengan Ampi dalam acara buka puasa bersama dengan forum persatuan pendekar persilatan Banten Indonesia. Namun, sejak saat itu, dia mengklaim tidak pernah lagi bertemu Ampi.

"Saya sudah lama sekali enggak ketemu Mayjen Ampi, lama sekali. Ini seingat saya, ini pertama kali saya ketemu beliau dan habis itu enggak pernah ketemu lagi. Ini di Banten, buka puasa dengan pendekar Banten, ini kan pakai baju pendekar nih. Ini di RM Bebek, Serang," tegasnya.

Lebih lanjut, Muzani menegaskan, tidak mengetahui secara detial apakah Solidaritas Menangkan Prabowo itu masuk dalam jaringan relawan pendukung Prabowo. Sebab, jumlah kelompok relawan pada Pilpres 2014 lalu terlalu banyak.

"Saya tidak ngurusin detail relawan. Ribuan relawan mendukung Pak Prabowo sebagaimana juga ribuan relawan mendukung Jokowi. Kalau satu persatu kenapa kita yang diberlakukan seperti itu. Itu selesai ketika itu, dengan KPU mengatakan Jokowi menang. Selesai," pungkasnya.