Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Soal UU MD3, Fahri sarankan Jokowi konsultasi dengan partai koalisi

Soal UU MD3, Fahri sarankan Jokowi konsultasi dengan partai koalisi Fahri Hamzah. ©2017 dok foto dok ri

Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan konsultasi dengan partai pendukungnya. Hal itu ia ungkapkan setelah Jokowi melakukan pertemuan dengan beberapa ahli hukum tata negara di Istana untuk meminta pendapat soal Revisi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3).

"Presiden dari pada dia mendengar pakar lebih baik dia dengar partai-partai pendukungnya atau atau pimpinan DPR setahu saya kami ini ada dua surat konsultasi ke Istana enggak dijawab," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/3).

Menurutnya, komunikasi internal presiden tidak berjalan dengan baik. Padahal, kata dia, presiden harus menjalin komunikasi yang baik.

"Tapi Istana itu harus punya struktur komunikasi yang benar. Masa enggak paham MD3 terus ngundang pakar padahal partai-partai pendukungnya ada di situ semua," ujarnya.

"Apa partai-partai pendukung enggak bisa menjelaskan pada presiden jadi ini kacau nih pengelolaan komunikasi presiden yang kacau. Mau gimana dia punya partai politik pendukung kok. Itu orang berdebat siang malam bertahun-tahun presiden dengar ahli, ahli apa," tutup Fahri.

Diketahui, pada 28 Februari yang lalu, Jokowi memanggil beberapa ahli hukum tata negara untuk meminta pendapat terkait Revisi UU MD3 yang belum ditandatangani dan RKUHP yang masih dalam pembahasan. Salah satu diantaranya ahli itu adalah Mahfud MD.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Usulkan Format Debat Pilpres Diubah, Ini Respons Mahfud

Jokowi Usulkan Format Debat Pilpres Diubah, Ini Respons Mahfud

Presiden Jokowi meminta agar format debat yang dibuat KPU ini diubah karena dinilai menjadi ajang saling menyerang personal.

Baca Selengkapnya
Respons Istana Soal Kabar Jokowi Jadi Kader Sejak Tahun 1997 dan Ketum Golkar

Respons Istana Soal Kabar Jokowi Jadi Kader Sejak Tahun 1997 dan Ketum Golkar

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut, desas-desas Jokowi akan menjadi ketum parpol sudah lama digulirkan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi akan Kenalkan Presiden Terpilih ke Temannya, MBZ dan MBS

Jokowi akan Kenalkan Presiden Terpilih ke Temannya, MBZ dan MBS

Hal ini dikatakan Presiden Jokowi ke Menko Luhut Panjaitan.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Surat Pengunduran Firli Bahuri sebagai Ketua KPK Belum Sampai Meja Saya

Jokowi: Surat Pengunduran Firli Bahuri sebagai Ketua KPK Belum Sampai Meja Saya

Meski belum sampai ke mejanya, Jokowi menyebut surat pengunduran diri Firli telah diterima Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).

Baca Selengkapnya
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Perbedaan Perolehan Suara PSI antara C1 dan Data Sirekap

Menelusuri Perbedaan Perolehan Suara PSI antara C1 dan Data Sirekap

Pada 26 Februari lalu, partai yang diketuai oleh putra bungsu Presiden Jokowi itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen.

Baca Selengkapnya
Pesan SBY untuk AHY: Kesempatan Demokrat Sukseskan Pemerintahan Jokowi

Pesan SBY untuk AHY: Kesempatan Demokrat Sukseskan Pemerintahan Jokowi

SBY meminta AHY untuk bisa menjalin komunikasi dengan baik dengan pemimpin lintas sektor.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.

Baca Selengkapnya