Soal Munaslub Golkar, Jusuf Kalla sebut 'Tunggu saja waktunya'
Merdeka.com - Desakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar terus digulirkan. Dikabarkan ada 31 DPD I yang sepakat menggelar Munaslub. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar berencana menggelar rapat pleno untuk pelaksanaan Munaslub yang mengagendakan penggantian Ketua Umum Setya Novanto.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar yang juga Wakil Presiden Jusuf Kalla menyerahkan sepenuhnya keputusan Munaslub pada DPD I. "Tunggu saja waktunya. Urusan itu (Munaslub) kita lihat saja di TV tiap malam, jadi bahan diskusi," kata Jusuf Kalla (JK) di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Senin (4/12).
JK mengingatkan pihak-pihak yang mencoba menggiring gelaran Munaslub setelah praperadilan Setya Novanto. Menurutnya, munaslub harus digelar jika 2/3 DPD I sudah menyetujuinya.
"Yang menentukan (Munaslub) kan daerah, anggaran dasar mencantumkan bahwa kalau 2/3 daerah yang minta itu harus dijalankan," tegasnya.
Sejauh ini, 31 DPD I dikabarkan telah menyatakan mendukung gelaran Munaslub untuk mengganti Novanto. Tinggal 3 DPD yang belum memberikan persetujuan, yakni NTT, Papua dan Papua Barat. Adapun syarat digelarnya Munaslub harus mengantongi dukungan minimal 2/3 dari total 34 DPD Partai Golkar se-Indonesia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jusuf Kalla Pastikan Munas Partai Golkar Tetap Digelar Desember
"Ya kan sudah jelas bahwa Golkar akan Munas pada Desember ya, bahwa ada calon, selama calon memenuhi syarat, dia kader Golkar," kata JK
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Endus Kecurangan Pemilu 2024: Semua Mengindikasikan, Kita Tunggu Hasil Resmi
JK mengaku masih menunggu hasil penghitungan suara resmi.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla: Tidak Ada Partai Mau Jadi Oposisi, di Luar Pemerintah adalah Kecelakaan
JK mengatakan, partai politik didirikan sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kekuasaan dan kewenangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Putuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo
Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca SelengkapnyaRespons Jusuf Kalla soal Gaduh Isu Pemakzulan Jokowi
Dugaan adanya kecurangan pada PIlpres 2024, membuat isu pemakzulan Jokowi muncul.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla: Ada Orang Dalam Undang Pihak Luar Kuasai Golkar, Mengkhianati Partai!
Internal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum
Baca SelengkapnyaUngkit Bagi-Bagi Bansos, JK Duga Ada Pengkondisian Suara Rakyat untuk Pemilu 2024
Jusuf Kalla atau JK menduga ada pengkondisian suara rakyat bila melihat hasil pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Ingatkan Jokowi Netral, Moeldoko: Lihat Secara Jernih, Jangan Subjektif
Menurut Moeldoko, pandangan JK subjektif dan tidak melihat secara utuh.
Baca SelengkapnyaKabar Jokowi Mau Gabung Golkar, Jusuf Kalla Ingatkan Aturan Jadi Ketua Umum
JK mengingatkan jika bergabung dengan Partai Golkar tidak serta-merta bisa menjadi pengurus apalagi menjadi ketua umum.
Baca Selengkapnya