Soal koalisi kekeluargaan, politisi PDIP sebut tak ada yang permanen
Merdeka.com - Tanda keretakan koalisi kekeluargaan kian tampak jelang KPU membuka pendaftaran bakal calon gubernur DKI Jakarta via partai. Koalisi kekeluargaan kemungkinan bakal ditinggal oleh PDIP dalam waktu dekat. Alasannya, karena PDIP disebut akan mendukung duet bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat di Pilgub DKI.
Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Perreira memastikan pihaknya belum memutuskan untuk mendukung Ahok. Dia juga enggan menjelaskan lebih detil keputusan yang bakal diambil Ketum Megawati Soekarnoputri terkait calon yang bakal diusung menjadi DKI 1.
"Arahnya lihat saja nanti. Tunggu lah masih ada waktu sebulan," kata Andreas di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/8).
Soal keretakan di tubuh koalisi, Andreas membantah rumor tersebut. Menurutnya, komunikasi antara PDIP dengan 6 parpol koalisi tetap berjalan. Namun, dia menilai tidak ada koalisi yang permanen di Indonesia.
"Ini karena soal koalisi, saya enggak pernah percaya di Indonesia ada koalisi yang permanen. Yang ada itu kerja sama antar partai yang sifatnya kausistik, case-case gitu," terangnya.
Dicontohkannya, apabila PDIP tidak mengusung bersama calon di Jakarta dan memilih calonnya sendiri, maka tidak demikian di daerah lain. PDIP, lanjutnya, bisa saja mengusung calon bersama dengan parpol lain di Pilkada selain Jakarta.
"Enggak, komunikasi dengan partai tetap. Pilkada ini kan bukan cuma 1, ada 101. Di sini kita ini, di sana kita bisa sama-sama. Misalnya di Banten bareng, di Papua sana bareng, di sini (Jakarta) kita pisah," tegas dia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Andreas pun menyinggung soal cawe-cawe Jokowi agar tetap berkuasa.
Baca SelengkapnyaPDIP disebutnya sebagai partai yang konsisten dalam memperjuangkan Ideologi Pancasila.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Andreas memastikan, pertemuan Prabowo-Mega bukan hal mustahil.
Baca SelengkapnyaWalaupun belum keluar dari PDIP, Jokowi dinilai sudah sangat erat dengan PSI.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut Djarot, DPP PDIP menghormati itu. Djarot optimistis PDIP masih memiliki banyak kader yang loyal.
Baca SelengkapnyaHasanuddin menyebut membuat aturan baru tidak boleh menabrak aturan yang sudah ada.
Baca SelengkapnyaAhok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca Selengkapnya