Soal Isu Harga Sembako, Sandiaga Bilang 'Yang Cerita Bukan Kami, Tapi Ibu-ibu'
Merdeka.com - Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno bicara soal pernyataan Presiden Joko Widodo yang pernah mengeluh karena isu harga sembako selalu di 'goreng'. Sandiaga menyebut, apa yang disampaikannya adalah fakta di lapangan dari cerita para masyarakat dan bukanlah isu yang dimanfaatkan di tahun politik.
"Saya enggak mau tanggapi karena yang cerita soal sembako itu bukan kami, tapi kan dari ibu-ibu yang ngomong yang bicara seperti itu. Dan kalau lihat facebook live saya di event kita di Wonosobo, saya tanya ke mereka 'ibu-ibu bilang sembako mahal itu karena ada saya apa ibu merasakan? memang sembako mahal jadi enggak semua di pasar sembako itu stabil," kata Sandi di kediaman Prabowo Subianto Jl Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (20/11) malam.
Sandiaga mengantongi data harga sembako yang stabil maupun tidak. Dia menjelaskan, ada perbedaan harga bahan pokok di pasar. Contohnya harga di Pasar Induk Kramat Jati bisa terpaut 10-15 persen dibandingkan Pasar Rawamangun.
"Jadi pengalaman pengalaman ini yang diceritakan ibu-ibu ini harus kita tanggapi bukan kita lempar dengan statistik. Ini adalah kisah, kisah yang harus kita cermati sebagai aspirasi dan kita harus hadir sebagai calon pemimpin dengan solusi bukan dengan mengeluh. Karena ini memang tahun politik dan ini adalah siklusnya politisi ramai," ujarnya.
"Tapi sebagai salah satu calon saya dan Pak Prabowo enggak boleh cengeng. Bilang bahwa kalau kita ini digorenglah. Saya dengan Pak Prabowo meyakini apa yang disampaikan kepada kita ini diharapkan Pak Prabowo dan saya memberikan solusi," tutur Sandi.
Dirinya bersama Prabowo Subianto sudah mempunyai solusi untuk mengatasi harga harga bahan pokok maupun sembako yang naik. Yakni mengamankan pasokan dan tingkatkan sumber produksi. Kemudian memastikan rantai distribusi yang sederhana, terbuka dan adil.
Sandi juga menyoroti masalah harga kentang yang anjlok di wilayah Wonosobo dan harganya rendah di level petani. Penyebabnya adalah pestisida yang mahal dan dibanjiri oleh produk impor.
"Jadi keluhan inilah yang timbul dan ini bukan goreng-gorengan, ini betul-betul live dan sekarang sudah enggak bisa lagi bicara mengenai isu yang dikemas," ujar Sandi.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku sedih setiap hal menjadi bahan 'gorengan' di tahun politik. Salah satunya adalah soal harga sembako.
"Sedih juga kita kalau sudah masuk ke tahun-tahun politik apa pun digoreng. Harga sembako digoreng. Saya pribadi saja, Presiden Jokowi itu PKI. Coba dilihat di medsos. PKI itu dibubarkan tahun 65-66, saya lahir tahun 61. Umur saya berarti baru 4 tahun. Nggak ada PKI balita," ujar Jokowi di Universitas Muhamadiyah Lamongan, Jawa Timur, Senin (19/11).
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Blusukan ke Pasar Surabaya, Ganjar Paparkan Stategi 'Sat-Set' untuk Stabilkan Harga Pangan
Ganjar mengatakan dirinya dan Mahfud MD mempunyai komitmen untuk akan menstabilkan harga pangan.
Baca SelengkapnyaMinta Warga Tak Panik, Kepala Daerah Ini Ungkap Penyebab Harga Bahan Pokok Naik di Pasaran
Meski harga mengalami kenaikan, Pj Wali Kota memastikan pasokan beras dan sembako masih aman.
Baca SelengkapnyaKunjungi Pedagang Pasar Angso Duo Jambi, Anies Janji Bereskan Harga Sembako Jika jadi Presiden
Anies menilai sejumlah komoditas bahan pokok memang meningkatkan. Dampaknya, pendapatan atau omzet pedagang turun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Satgas Pangan Polri Beberkan Penyebab Harga Telur dan Daging Masih Tinggi Jelang Lebaran
Harga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaDialog dengan Warga Sulut, Ganjar Beberkan Strategi Membuat Harga Sembako Murah dan Stabil
Ganjar Pranowo berkomitmen menciptakan harga-harga bahan sembako yang murah bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaBlusukan ke Pasar Induk Wonosobo, Ganjar Temukan Harga Bawang Putih Naik dan Ayam Turun
Ganjar berharap menjelang Natal dan Tahun Baru, harga bahan pangan akan stabil.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras
Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pangan Ungkap Isi Rapat Kabinet Jokowi, Bahas Makan Siang Gratis Rp15.000 per Anak?
Terkait lonjakan harga beras, Jokowi meminta Bulog untuk mempercepat penyaluran beras beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Pangan (SPHP).
Baca Selengkapnya