Soal Ancaman Moeldoko, PAN Sebut Pemerintah yang Sering Mobilisasi Orang
Merdeka.com - Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN, Dradjad Wibowo tak hiraukan ancaman Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Dia malah menegaskan, netralitas KPU dalam Pilpres 2019 ini memang patut disorot.
"Faktanya memang banyak kejadian-kejadian yang membuat kita sangsi dengan netralitas KPU dalam Pilpres. Mulai dari DPT dan seterusnya," kata Dradjad kepada merdeka.com, Selasa (8/1).
Moeldoko menuding ada skenario mobilisasi rakyat untuk tak percaya pada pemerintah dan KPU. Dengan nada mengancam, Mantan Panglima TNI itu pun meminta kubu Prabowo-Sandiaga segera menghentikan cara tersebut.
Dalam hal ini, Dradjad menyarankan, kubu Jokowi-Ma'ruf mestinya mendukung perbaikan kebijakan KPU. Agar tidak menuai kontroversi.
"Daripada main ancam, yang tidak akan dianggap sama sekali, mending perbaiki saja hal tersebut," jelas Timses Prabowo-Sandiaga itu.
Dia menuding balik, pemerintah justru yang ahli memobilisasi massa. Salah satunya, soal video anak sekolah yang viral di media sosial. Namun sayang Dradjad tak menjelaskan detil peristiwa itu.
"Kalau menuduh mobilisasi, bukannya malah pemerintah yang sering memobilisasi orang, termasuk anak sekolah di Ponorogo yang ramai di medsos itu," kata Dradjad.
Penelusuran merdeka.com, sempat viral video kunjungan Presiden Jokowi di Ponorogo Jawa Timur pada 4 Januari lalu. Dalam video itu, iring-iringan mobil yang dikawal ketat disambut oleh anak-anak berpakaian pramuka dengan mengacungkan dua jari, ciri khas pendukung Prabowo-Sandiaga.
Dradjad pun meyakini, soal mobilisasi massa sangat mudah diungkap. Sehingga dia meminta Moeldoko tak perlu khawatir soal skenario mobilisasi yang dituduhkan kepada kubu Prabowo-Sandiaga itu.
"Jika memang nanti mobilisasi, bakal mudah kok diketahuinya. Alumni 212 dan pendukung Prabowo kan mobilisasinya lewat medsos. Nanti pasti terlihat di medsos," tutup Dradjad.
Sebelumnya, Moeldoko mencium ada upaya sistematis untuk memobilisasi agar muncul masyarakat tidak percaya kepada pemerintah.
"Ya memang ada upaya sistematis untuk memobilisasi yang ujung-ujungnya adalah memunculkan ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah atau penyelenggara pemilu, ini sudah jelas," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (7/1).
Moeldoko pun memberi peringatan pada oposisi. Dia meminta agar kubu Prabowo jangan memainkan isu tersebut.
"Kita sudah punya catatan, jangan main-main, jangan main-main. Kemarin Saya bilangin lanjutkan permainan itu, saya akan mainkan juga," kata Moeldoko.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral
Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaJokowi Minta KPU Netral di Pemilu 2024: Bertindak Sesuai Aturan Saja Dicurigai
Jokowi ingin KPU bertindak sesuai aturan pada pesta demokrasi lima tahunan.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Diundang Acara Natalan KemenBUMN, Bawaslu Bakal Selidiki
Menurutnya, apabila dalam kegiatan tersebut dan melakukan ajakan untuk memilih, hal itu lah yang kemudian dianggap sebagai pelanggaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jelang Putusan, Tim Pembela Prabowo Yakin MK Tolak Seluruh Permohonan Ganjar dan Anies
Adapun pengucapan putusan atau ketetapan dari seluruh proses PHPU Pilpres 2024 dijadwalkan MK pada 22 April 2024.
Baca SelengkapnyaPetani di Grobogan: Pilpres Lalu Kami Pilih Jokowi, Kini Giliran Dukung Ganjar-Mahfud
Iwan berujar pasangan Capres nomor urut 3 itu diyakini bisa membawa aspirasi para petani kala memimpin Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaIstana Jelaskan Alasan Rekrutmen ASN Besar-besaran Dibuka Jelang Pilpres 2024
Istana menjelaskan alasan pemerintah membuka rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) besar-besaran pada tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaPolresta dan Pemkot Pekanbaru Gelar Istigasah Demi Pemilu Damai
Kombes Jeki berharap melalui istigasah bersama ini jadi momentum meningkatkan kesadaran seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnya