SMRC: Partisipasi Pilkada di Perkotaan Lebih Rendah Dibanding Warga Pedesaan
Merdeka.com - Survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) mencatat tingkat partisipasi masyarakat di perkotaan lebih rendah dibandingkan dengan warga di pedesaan. Manajer Program SMRC, Saidiman Ahmad menjelaskan, tingkat partisipasi ini diduga berhubungan dengan tingkat kekhawatiran masyarakat terhadap Covid-19.
"Tingkat partisipasi nampak berhubungan dengan kekhawatiran terhadap Covid 19. Semakin khawatir warga tertular Covid 19 semakin rendah partisipasinya," ujar Saidiman dalam rilis survei, Kamis (17/12).
Dari base 46,4 persen responden di perkotaan, yang menyatakan ikut memilih di Pilkada 9 Desember 2020 sebanyak 71 persen. Yang menyatakan tidak memilih sebesar 29 persen. Sementara dengan base 53,6 persen responden di wilayah pedesaan, tingkat partisipasi mencapai 80 persen.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Apa yang dipilih oleh rakyat dalam Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah merupakan proses demokrasi yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka sendiri.
-
Bagaimana Pemilu dan Pilkada sama-sama mewujudkan partisipasi aktif masyarakat? Dalam sistem demokrasi, partisipasi aktif masyarakat dalam proses pemilihan pemimpin adalah salah satu kunci keberhasilan pemerintahan yang representatif dan akuntabel.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Ada pun kepala daerah yang dipilih dalam Pilkada adalah Gubernur dan Wakil Gubernur. Kemudian, Bupati dan Wakil Bupati serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
Survei SMRC ini digelar selama 9-12 Desember 2020 dengan wawancara telepon. Jumlah sampel diambil sebanyak 1200 secara acak dengan jumlah proporsional menurut provinsi pemilih nasional. Margin of error survei ini sekitar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
Dari segi tingkat partisipasi secara keseluruhan 76 persen responden ikut memilih pada 9 Desember lalu. 24 persen menyatakan tidak memilih. Alasan paling tinggi justru karena sedang berada di luar kota, diikuti alasan takut tertular atau menulari virus Covid-19.
Selain itu, survei ini juga menunjukan mayoritas masyarakat sebesar 85 persen cukup yakin Pilkada di tengah pandemi ini menghasilkan pemimpin yang baik dan bisa membuat daerah semakin sebaik.
"Ini temuan penting karena salah satu alasan utama masyarakat tetap mendukung pelaksanaan pilkada serentak pada 9 Desember adalah karena mereka berharap akan ada pemimpin yang memperoleh mandat dari rakyat," kata Saidiman.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaSurvei ini dilakukan sejak 20 Desember 2023 hingga 5 Januari 2024 dengan melibatkan 2.000 responden di Kota Parepare.
Baca SelengkapnyaSurvei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Survei SMRC menunjukkan elektabilitas Ridwan Kamil jauh meninggalkan tokoh-tokoh lain seperti Dedi Mulyadi, Deddy Mizwar dan Dede Yusuf.
Baca SelengkapnyaKesimpulan hasil survei LSI menunjukan pihak yang menilai Pemilu 2024 diwarnai kecurangan mayoritas berasal dari pemilih pasangan capres dan cawapres 01 dan 03.
Baca SelengkapnyaKebanyakan responden ingin mengetahui segera siapa yang menggantikan Jokowi.
Baca SelengkapnyaDaftar daerah yang mengikuti Pilkada serentak tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMunir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Baca SelengkapnyaApa perbedaan pemilu dan pilkada? Meskipun keduanya bertujuan untuk memilih pemimpin dan perwakilan rakyat, mereka memiliki perbedaan mendasar
Baca Selengkapnya