Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sindiran keras Arief Poyuono usai dicibir Fadli Zon puji Jokowi

Sindiran keras Arief Poyuono usai dicibir Fadli Zon puji Jokowi Arif Poyuono. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Hubungan dua petinggi Partai Gerindra Arief Poyuono dan Fadli Zon tengah memanas. Keduanya terlibat perseteruan setelah pernyataan Arif yang memuji pemerintahan Jokowi.

Sikap Arief Poyuono tersebut menjadi bahan cibiran Fadli Zon. Wakil ketua DPR ini menilai sikap Arief itu mencerminkan tak konsisten alias mencla-mencle.

Sindiran itu dilontarkan Fadli Zon setelah sebelumnya koleganya tersebut berurusan dengan pihak kepolisian usai dilaporkan kader dan ormas sayap PDIP. Arief sebelumnya dipolisikan setelah menyebut PDIP mirip PKI.

Arief tak mempermasalahkan jika disebut tak konsisten karena memuji pencapaian kinerja Presiden Jokowi. Cibiran itu dibalas Arief dengan menyebut Fadli Zon sebegai kacung asing.

Hal itu berawal saat Fadli bersama Ketua DPR Setya Novanto menghadiri acara kampanye Donald Trump dalam Pilpres AS pada 2015 silam. Arief tak ambil pusing dicap 'mencla-mencle' karena sebelumnya rajin mengkritik Jokowi namun sekarang malah memuji kinerjanya.

"Lebih baik dianggap mencla-mencle apa jadi kacungnya Amerika Serikat? Di mana ada politisi Indonesia yang sangat bangga ikut hadir dan ikut memberikan dukungan pada saat capresnya Amerika Serikat Donald Trump kampanye," kata Arief melalui keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Kamis (10/8).

Dia menyebut pujian kepada Jokowi itu adalah suatu fakta. Salah satu kinerja Jokowi yang terlihat yaitu di sektor ekonomi.

"Faktanya mendekati tiga tahun pemerintahan Joko Widodo memang kinerja ekonominya menunjukan perbaikan dan sudah dirasakan masyarakat kok. Ya masa iya sih kita bilang Joko Widodo yang udah mati matian kerja keras dinilai gagal sih," tegas dia

Tak mau kalah, Fadli membantah dirinya menjadi kacung asing seperti yang dituduhkan kolegnya Arief Poyuono. Fadli menegaskan, sejak dulu dirinya anti neolib. Bahkan, dia mengklaim ikut menyusun manifesto Partai Gerindra yang isinya anti neoliberalisme.

"Ya bagaimana saya dari dulu anti neolib, disertasi saya anti neolib. Bahkan Gerindra itu juga anti neolib, kita nih anti neolib semua, saya yang ikut menyusun manifesto," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/8).

Oleh karena itu, Fadli tak ambil pusing dengan tudingan Arief. Dia menyebut tudingan kacung neolib itu sebagai hiburan belaka.

"Jadi kalau ada main tuduh dan itu aduh itu anggap saja hiburan lah. Iseng-iseng berhadiah," klaimnya.

Fadli menuturkan, Mahkamah Partai akan memanggil Arief untuk dimintai keterangan atas ucapannya. Namun, dia belum bisa memastikan sanksi yang akan diberikan ke Arief.

Arief diketahui sudah pernah mendapatkan surat peringatan I. Akan tetapi, Fadli tidak menjelaskan kasus yang membuat Arief diganjar sanksi.

"Mahkamah partai nanti ada mekanisme lah terkait ucapan kan setiap partai pasti punya disiplin partai gitu ya. Dan disipin partai itu biasanya perlu ditegakan supaya ada kedisiplinan secara dispensasi," pungkasnya.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Disebut Jadi 'Perisai Hidup' Presiden Jokowi, Intip Profil Kolonel Faisol Izuddin Karimi
Disebut Jadi 'Perisai Hidup' Presiden Jokowi, Intip Profil Kolonel Faisol Izuddin Karimi

Sosok pria berbadan kekar ini selalu berada di sisi Presiden Joko Widodo dan sudah dikenal sebagai 'perisai hidup'.

Baca Selengkapnya
Penyidik Sita Ponsel Aiman Witjaksono atas Kasus Dugaan Penyebaran Hoaks, Ini Kata Polisi
Penyidik Sita Ponsel Aiman Witjaksono atas Kasus Dugaan Penyebaran Hoaks, Ini Kata Polisi

Menurut Ade Safri, tindakan penyitaan yang dilakukan oleh penyidik sudah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu

Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ini Alasan Presiden Jokowi Beri Kenaikan Pangkat Jenderal Kehormatan ke Prabowo Subianto
Ini Alasan Presiden Jokowi Beri Kenaikan Pangkat Jenderal Kehormatan ke Prabowo Subianto

Presiden Joko Widodo ungkap alasan dibalik pemberian kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan untuk Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Jenderal Polisi Hadiahi Anggota Berbaju Lusuh: Jangan-jangan Pangkatnya Bintang 3 Lagi
Jenderal Polisi Hadiahi Anggota Berbaju Lusuh: Jangan-jangan Pangkatnya Bintang 3 Lagi

Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabarhakam) Polri Komjen Fadil Imran berikan hadiah baju untuk anggotanya.

Baca Selengkapnya
Dapat Restu Jokowi, Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Bogor
Dapat Restu Jokowi, Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi sebelumnya mengaku sudah mendapat restu dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Sosok Pensiunan Jenderal Polisi Bergelar Profesor Berkali-kali Dipercaya Jokowi, Terbaru Dipilih untuk Duduki Posisi Penting
Sosok Pensiunan Jenderal Polisi Bergelar Profesor Berkali-kali Dipercaya Jokowi, Terbaru Dipilih untuk Duduki Posisi Penting

Pada tahun 2016 lalu, Jokowi memilih Tito sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti yang memasuki masa pensiun.

Baca Selengkapnya
4 Jenderal Polisi Pernah jadi Ajudan Presiden, Begini Kariernya Sekarang
4 Jenderal Polisi Pernah jadi Ajudan Presiden, Begini Kariernya Sekarang

Jenderal polisi eks ajudan Presiden RI kini punya karir moncer di kepolisian.

Baca Selengkapnya