Sindiran DPR buat KPK, sering tolak makanan & anggap polisi musuh
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi III DPR, Benny K Harman menyindir kebiasaan KPK dalam menghadiri pelbagai rapat di parlemen. Sehingga pihaknya menilai seolah KPK menganggap DPR laiknya musuh.
"Dulu melihat DPR itu musuh, tidak mau minum, mereka bawa minum sendiri makanan semua," kata Benny di DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (15/14).
Pernyataan itu diungkapkan saat lakukan uji kelaikan kepada calon pimpinan KPK Surya Tjandra. Dia mengapresiasi langkah diambil Surya bila menjadi pimpinan lembaga antikorupsi.
"Ini capim memberi persfektif baru soal kerjasama dengan Kepolisian dan Kejaksaan Agung harus kolaboratif dan dulu KPK introvert sekarang ekstrovert," ujarnya.
Politisi Partai Demokrat ini, juga menyinggung tingkah para pimpinan KPK sebelumnya kerap menjadikan lembaga hukum negara seperti musuh.
"Karena selama ini kepemimpinan yang sebelumnya menganggap polisi, jaksa itu musuh," jelasnya.
Dia melanjutkan, sebelumnya dalam menetapkan tersangka KPK dianggap sangat arogansi sekali. Namun, Surya dinilai ingin tetap rendah hati dalam menangani kasus-kasus tersebut.
"Yang sebelumnya juga introvert dan Surya menawarkan ekstrovert, rileks, terbuka. Ini pendekatan baru, luar biasa sekali," ujarnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AS ditahan 20 hari pertama terhitung tanggal 23 Februari 2024 sampai dengan 13 Maret 2024 di Rutan KPK.
Baca SelengkapnyaKapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo ikut turun lapangan bersama anggotanya saat tengah berpatroli malam.
Baca SelengkapnyaGus Mudhlor ditetapkan KPK sebagai tersangka seteah diduga terlibat melakukan pemotongan dana insentif ASN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Walaupun sudah mengamankan sejumlah pihak, namun belum ada keterangan dari KPK.
Baca SelengkapnyaKetika penyidik merasa telah terpenuhi alat bukti, maka tentu kedua penyelenggara negara itu akan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaBegini jadinya seorang penjahat kasus kejahatan serius disuapi polisi usai ditembak kakinya.
Baca SelengkapnyaAkibatnya, kebocoran infomasi kerap membuat gagal operasi tangkap tangan (OTT).
Baca SelengkapnyaTetapi, keputusan akhir tetap ada di DPP karena diyakini tidak akan sembarangan menentukan dukungan untuk calon gubernur maupun wakil gubernur yang diusungnya
Baca SelengkapnyaKPK sempat mencari keberadaan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, tapi tidak ditemukan. Sehingga yang dibawa hanya Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD.
Baca Selengkapnya