Setnov berdalih perombakan Fraksi Golkar sesuai keputusan rapim DPP
Merdeka.com - Mantan Ketua DPR Setya Novanto enggan menanggapi lebih jauh terkait perombakan fraksi Golkar yang ia lakukan. Setnov, panggilan akrabnya mengaku perombakan tersebut sudah sesuai keputusan dalam rapim (Rapat Pimpinan) DPP Golkar.
"Itu putusannya DPP. Jadi putusan DPP kita lakukan saja. Sudah rapim juga," singkat Setnov usai menghadiri HUT MKGR di Bendunga Hilirm, Jakarta Pusat, Minggu (10/1).
Setnov menambahkan jika perombakan yang ia lakukan merupakan suatu hal yang basa terjadi dalam kubu suatu fraksi di DPR. "Itu perombakan sesuai laporan putusan dari partai jadi kita lakukan pergantian biasa saja," tandasnya.
Untuk diketahui, dalam perombakan tersebut sejumlah kolega dekat Setnov diberikan posisi strategis di DPR. Mereka adalah, Kahar Muzakir yang ditempatkan sebagai ketua Badan Anggaran DPR dan Aziz Syamsuddin sebagai sekertaris fraksi Golkar.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaDoli mengatakan Partai Golkar terus melihat bagaimana perkembangan dinamika politik saat ini.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Deddy Yevry Sitorus menerima laporan dugaan potensi pelimpahan suara untuk memenuhi syarat lolos ambang batas parlemen partai tertentu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Airlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca SelengkapnyaAirlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca SelengkapnyaPartai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah berkomunikasi dengan Golkar dan PAN sebelum kedua partai itu mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaTerbaru, pengendara terlibat kecelakaan lantaran bendera partai di jalan Gatot Subroto, Jaksel
Baca SelengkapnyaCawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca Selengkapnya