Merdeka.com - Tak hanya berpengaruh terhadap pendapatan para pedagang, masa kampanye pada pilihan legislatif (pileg) sejak 16 Maret lalu, berimbas pada peningkatan volume sampah di Palembang. Paling tidak, terjadi peningkatan 20 ton per hari dari hari biasanya.

Kepala Dinas Kebersihan Kota Palembang, melalui Kepala Bidang Penanggulangan Kebersihan Nasution mengungkapkan, pada hari normal, jumlah sampah yang diangkut ke dua tempat pembuangan akhir (TPA), yakni TPA Sukawinatan dan TPA Keramasan Palembang, tak lebih dari 600 ton per hari.

Namun, sejak masa kampanye dimulai, volume sampah bertambah menjadi 620 ton per hari. Meningkatnya volume sampah ini, kata dia, tidak terjadi di seluruh wilayah Palembang, melainkan hanya di zona-zona kampanye saja. Seperti di Benteng Kuto Besak (BKB), Stadion Patra Jaya, Kertapati, Kamboja, dan Sukamaju.

"Dari hasil pantauan yang kita lakukan, volume sampah di Palembang meningkat 20 ton setiap harinya selama masa kampanye ini," terang Nasution kepada merdeka.com, Senin (31/3).

Menurut dia, sampah yang dihasilkan selama masa kampanye ini didominasi oleh sampah kering, seperti sisa gelas minuman plastik, bungkus rokok, bungkus makanan dan sisa makanan.

"Paling banyak sampah saat kampanye akbar di BKB karena lokasi ini kerap dijadikan sebagai tempat kampanye akbar," tukasnya.