Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sekjen PAN nilai pidato SBY soal pemimpin baru amanah bermakna ganda

Sekjen PAN nilai pidato SBY soal pemimpin baru amanah bermakna ganda sekjen PAN Eddy Soeparno. ©2017 Merdeka.com/eddysoeparno.com

Merdeka.com - Akhir pekan kemarin, Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpidato di Cilegon, Banten. Dalam pidatonya, Presiden keenam RI itu menyinggung soal pemimpin baru. Pidato itu dinilai cukup menarik jika dihubungkan dengan persiapan jelang kontestasi politik 2019. Apalagi hingga saat ini Partai Demokrat belum menetapkan dukungan dalam Pilpres mendatang.

"Pernyataan tersebut menarik untuk disimak lebih lanjut. Mengingat PD (Partai Demokrat) belum menentukan arah politiknya," terang Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno kepada merdeka.com, Selasa (24/4).

Kendati dalam pidato itu SBY tidak menyebutkan secara gamblang siapa pemimpin baru yang dikriteriakan harus cerdas, amanah dan memikirkan rakyat, menurut Eddy, pidato itu bisa saja bermakna ganda. Ia mengatakan, kemungkinan itu sebagai optimisme Demokrat dapat membentuk koalisi baru atau poros ketiga. Selain itu juga, dapat bermakna arah politik Demokrat ialah memperkuat koalisi salah satu bakal capres.

"Mampu membangun koalisi baru untuk mengusung capres versi poros ketiga, ataupun memperkuat barisan koalisi salah satu bakal capres," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal PKB Daniel Johan mengatakan, poros baru dapat terbentuk tergantung dari Demokrat. Demokrat menjadi kunci terwujudnya poros ketiga dalam peta perpolitikan Pilpres 2019.

"Poros baru terbentuk atau tidak kuncennya ada di Demokrat. Sebagai juru kunci Demokrat yang menentukan," jelasnya, Selasa (24/4).

Saat ini upaya PKB belum mengarah pada pembentukan poros ketiga. Daniel mengatakan pihaknya sedang fokus dalam upaya terwujudnya pasangan JOIN (Jokowi-Muhaimin Iskandar).

Sebelumnya, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan menjelaskan perihal pidato SBY tersebut. Menurutnya dalam pidato itu SBY tak menyebut pemimpin baru adalah sosok baru dalam Pilpres 2019.

Pernyataan SBY itu konteksnya menjawab pertanyaan seorang warga, Supandi Harsono yang menyampaikan keinginannya agar SBY mencalonkan diri kembali sebagai Presiden.

SBY kemudian menjawab bahwa konstitusi tidak mengizinkan dirinya maju kembali sebagai Presiden Indonesia setelah memimpin selama dua periode. "Selanjutnya SBY menjelaskan, 'Insyaallah, Partai Demokrat, saya SBY akan mencalonkan nanti pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang, Insya Allah, mengerti yang diharapkan rakyat'," jelas Hinca, Senin (23/4).

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik

NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik

Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).

Baca Selengkapnya
TOP NEWS: Cetak Sejarah SBY-Prabowo, Sulit Dilakukan Orang Lain | AHY Vs Kubu Anies, Sindir Kehancuran

TOP NEWS: Cetak Sejarah SBY-Prabowo, Sulit Dilakukan Orang Lain | AHY Vs Kubu Anies, Sindir Kehancuran

Ketum Partai Demokrat AHY menceritakan perjuangan partainya memenangkan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Pesan SBY untuk AHY: Kesempatan Demokrat Sukseskan Pemerintahan Jokowi

Pesan SBY untuk AHY: Kesempatan Demokrat Sukseskan Pemerintahan Jokowi

SBY meminta AHY untuk bisa menjalin komunikasi dengan baik dengan pemimpin lintas sektor.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata

Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata

AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye

Jokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Prabowo Bakal Dapat Kenaikan Pangkat Jadi Jenderal Kehormatan TNI, Segini Gaji Bakal Diterima

Prabowo Bakal Dapat Kenaikan Pangkat Jadi Jenderal Kehormatan TNI, Segini Gaji Bakal Diterima

Kenaikan pangkat kehormatan di lingkungan TNI juga pernah diberikam kepada Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca Selengkapnya
Sinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini

Sinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini

Sinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.

Baca Selengkapnya
Jika Terpilih Presiden, Prabowo Janjikan AHY Posisi Sangat Strategis dan Penting

Jika Terpilih Presiden, Prabowo Janjikan AHY Posisi Sangat Strategis dan Penting

Prabowo Subianto menjanjikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jabatan sangat penting dan strategis.

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.

Baca Selengkapnya