Sekjen Golkar minta Dedi Mulyadi tunjuk oknum pemalakan Rp 10 miliar
Merdeka.com - Sekretaris Jendral Partai Golkar Idrus Marham meminta Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk mengungkap siapa oknum yang memalak dirinya Rp 10 miliar. Uang itu digunakan untuk maju pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.
Bahkan, Idrus meminta agar Dedi menunjuk langsung siapa oknum tersebut.
"Saya kira begini aja kalau ada memang diungkap. Lebih baik Dedi Mulyadi menunjuk siapa orangnya," katanya di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (20/10).
Dia menjelaskan, Dedi Mulyadi belum melaporkan terkait hal tersebut ke DPP Golkar. Sampai sekarang, kata Idrus, pihaknya belum menerima laporan dari Bupati Purwakarta terkait siapa oknum tersebut.
"Saya kira belum. Yang menerima laporan itu adalah Sekjen dan saya belum terima," tegas Idrus.
Diketahui sebelumnya, Dedi Mulyadi mengaku memilih menunggu Partai Golkar untuk mengungkapkan oknum yang memalak dirinya Rp 10 miliar untuk maju pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. Dirinya pun enggan mengungkap siapa oknum yang dimaksud tersebut.
"Ya kita tunggu saja, belum, kita belum ada undangan (pemberitahuan) apapun sampai hari ini," kata Dedi di Restoran Riung Sunda, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (18/10).
Selain itu, menurut Dedi, tidak etis jika dirinya yang meminta Partai Golkar untuk mempercepat mengungkap nama orang yang memalak dirinya. Baginya, hal itu merupakan urusan Dewan Pimpinan Pusat Golkar.
"Kan yang berkepentingan bukan saya, yang berkepentingan DPP yang harus menuntaskan masalah ini. Ya kita menunggu keinginan DPP seperti apa," tuturnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gus Muhdlor menggugat KPK usai dijadikan tersangka kasus korupsi pemotongan dana Insentif ASN BPPD Sidoarjo.
Baca SelengkapnyaOTT terkait kasus dugaan korupsi pemotongan insentif ASN Sidoarjo yang mencapai Rp2,7 Miliar.
Baca SelengkapnyaMuzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gus Muhdlor tersangka kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN
Baca SelengkapnyaDoli mengatakan Partai Golkar terus melihat bagaimana perkembangan dinamika politik saat ini.
Baca SelengkapnyaDisinggung soal pernyataan KPK yang menyebut dirinya menghilang saat KPK melakukan operasi tangkap tangan? Gus Muhdlor menepisnya dengan eksepresi mengelak.
Baca SelengkapnyaGus Muhdlor dipanggil KPK sebagai tersangka dalam kasus dugaan gratifikasi pemotongan dana insentif
Baca SelengkapnyaLuhut meminta kepada para petinggi dan pengurus Partai Golkar jangan menciderai keberhasilan Partai Golkar di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali diperiksa penyidik KPK terkait dugaan pemotongan dan penerimaan dana insentif ASN di lingkungan BPPD Sidoarjo, Jumat (16/2).
Baca Selengkapnya