Sekjen Gerindra Sebut Kekompakan Kader Sedang Diuji dengan Kasus Edhy Prabowo
Merdeka.com - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengimbau kader tetap kompak meski Edhy Prabowo tersangkut kasus suap. Menurut dia, kasus hukum Edhy menjadi ujian bagi seluruh keluarga Gerindra.
"Kami ingin menyerukan agar kita tetap kompak, solid dalam menghadapi situasi yang sulit ini. Ini adalah ujian kita sebagai sebuah partai. Tetapi kami merasa soliditas saudara-saudara sekalian menjadi sebuah energi bagi kami dalam menghadapi situasi ini," seru Muzani dalam sebuah video, Jumat (27/11).
Dia menyebut, saat ini soliditas di antara para kader tengah diuji. Kendati begitu, Muzani optimis partainya akan bisa melalui ujian itu dengan mengandalkan kekompakan para kader.
"Kami merasa kekompakan kita sedang diuji, dan kami percaya kita semua tetap akan solid dalam panji-panji partai Gerindra," tegasnya.
Menurut Muzani, partainya tak akan bergeser sejengkal pun dari jalan untuk memperjuangkan kemajuan bangsa.
"Gerindra tidak akan bergeser dari semangatnya dari memperjuangkan Indonesia yang maju, Indonesia yang kuat. Gerindra tidak akan pernah bergeser untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan, untuk tetap menjaga Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika," tegasnya.
Dia meyakini bahwa tujuan tersebut bakal tercapai lewat dukungan dari seluruh kader partai. "Saya percaya tujuan yang luhur ini akan tetap mendapatkan support dari seluruh kader Partai Gerindra di mana pun saudara berada. Kami percaya semangat yang baik dan luhur ini akan mendapatkan dukungan dari rakyat," ujarnya.
"Dan kami percaya, rakyat akan bersama kami," sambung Muzani.
Edhy Prabowo resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus suap perizinan pengelolaan Perikanan atau Komoditas Perairan Sejenis Lainnya Tahun 2020 oleh KPK. Berbalut rompi oranye dengan tangan diborgol, Edhy Prabowo langsung menyatakan mundur dari jabatan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus kursi kabinet yang dia duduki saat ini.
"Nanti saya akan mohon diri untuk tidak lagi menjabat sebagai menteri," kata Edhy.
Edhy Prabowo meminta maaf kepada Presiden Jokowi, serta Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, sebagai konsekuensinya menyandang status tersangka korupsi yang telah ditetapkan KPK.
"Saya minta maaf kepada Bapak Presiden, saya telah menghianati kepercayaan beliau. Minta maaf ke Pak Prabowo Subianto, guru saya, yang sudah mengajarkan banyak hal," ucap Edhy Prabowo.
Reporter: Yopi Makdori
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cagub DKI Jakarta Ditentukan Prabowo, Tak Mesti Kader Gerindra
Partai Gerindra tidak mengharuskan kadernya untuk maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Kaget Dengar Kabar AHY akan Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN Besok
Gerindra menyambut baik apa yang sudah diputuskan Presiden Jokowi dalam mengangkat siapapun menjadi menteri.
Baca SelengkapnyaGerindra: Prabowo yang akan Bisa Menjembatani Hubungan Jokowi dengan PDIP
Gerindra: Prabowo yang Akan Bisa Menjembatani Hubungan Jokowi dengan PDIP
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Ajak NasDem Gabung, Surya Paloh: Lihat Perkembangan ke Depan, 50-50 Ya
Paloh bakal melihat perkembangan kedepan apakah akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaGerindra Sebut Politik ‘Merangkul’ Prabowo Mulai Dijalankan, Buka Komunikasi ke 01 dan 03
Komunikasi nanti bakal dilakukan kepada para ketua umum partai politik pengusung 01 dan 03.
Baca SelengkapnyaHujan Gerimis Prabowo Kampanye di Sidoarjo, Erick Thohir hingga Bahlil Hadir
Prabowo mengenakan kemaja bewarna biru muda. Dia terlebih dahulu menyapa masyarakat yang telah menunggu ditengah hujan.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Koalisi Indonesia Maju Klub Sepak Bolanya Presiden Jokowi
Koalisi Indonesia Maju sendiri terdiri dari sembilan partai politik.
Baca SelengkapnyaPrabowo Bakar Semangat Kader Gerindra: Jangan Cepat Gembira, Jangan Lelah
Prabowo minta kader manfaatkan waktu masa kampanye yang tersisa 2 bulan lagi untuk turun ke bawah
Baca SelengkapnyaPrabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki
Jokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.
Baca Selengkapnya