Sekjen Gerindra nilai Bareskrim tak gegabah tetapkan Ahok tersangka
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengapresiasi langkah Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri yang telah menetapkan status tersangka terhadap Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam kasus dugaan penistaan agama. Menurut Muzani, keputusan Bareskrim Polri sudah melalui pertimbangan yang matang.
"Apa yang dilakukan Kepolisian sebagai kelanjutan gelar perkara kemarin pagi sampai malam, sehingga penetapan Ahok menjadi tersangka, saya kira Kepolisian tak lakukan penetapan secara gegabah," kata Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/11).
Dia berpandangan, semua data dan fakta yang ditelusuri pihak Bareskrim Polri dalam kasus Ahok soal penistaan agama bisa dipertanggungjawabkan. Apalagi gelar perkara kasus tersebut dilakukan secara terbuka sehingga bisa mendeskripsikan kepada masyarakat bahwa pengusutan kasus itu dilakukan secara transparan.
Oleh karena itu, Muzani mengajak masyarakat agar bijaksana dalam melihat keputusan Bareskrim Polri terhadap Ahok.
"Kita semua harus jaga suasana bernegara sehingga hukum harus menjadi cara kita menyelesaikan persoalan ini," ujar dia.
Disinggung terkait apakah penetapan tersangka Ahok untuk memenuhi keinginan massa aksi unjuk rasa 4 November 2016 lalu, Muzani tak ingin berspekulasi.
"Ranah Kepolisian yang tahu. Saya tak tahu ini jalan tengah atau pinggir. Kemungkinan bisa saja (untuk menenangkan suasana)," tandasnya.
Sebelumnya, Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian Republik Indonesia (Bareskrim Polri) meningkatkan status kasus dugaan penistaan agama dari penyelidikan menjadi penyidikan. Penyidik juga menetapkan Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebagai tersangka.
"Perkara ini harus dilanjutkan di peradilan terbuka, konsekuensinya proses ini harus ditingkatkan menjadi penyidikan, dengan menetapkan saudara Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi tersangka," kata Kabareskrim Komjen Pol Ari Dono Sukmanto dalam jumpa pers di Mabes Polri, Rabu (16/11).
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya
Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Kaget Dengar Kabar AHY akan Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN Besok
Gerindra menyambut baik apa yang sudah diputuskan Presiden Jokowi dalam mengangkat siapapun menjadi menteri.
Baca SelengkapnyaSeram & Berkumis, AKP Hutabarat Kaget Ketahuan Sedang Melamun Oleh Komandan 'Sedang Berpikir Apa,kita Sedih Lihatnya'
Sosok anggota polisi yang sedang melamun di balik kegagahannya hingga didatangi oleh komandan. Seperti apa reaksinya?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gerindra Pede Kesaksian Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres Bongkar Fitnah Kecurangan Prabowo-Gibran
Gerindra justru optimis kesaksian empat menteri tersebut akan secara langsung membantah tudingan kecurangan dilakukan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaAhok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Ungkap Golkar Berpotensi Besar Dukung Prabowo: InsyaAllah Bulan Agustus Ini
Muzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Balas Anies soal Orang Dalam: Waktu Gubernur DKI, yang Dimasukkan Timsesnya
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, mengatakan fenomena "orang dalam" terjadi di setiap kekuatan.
Baca SelengkapnyaDi Sidang MK, Bawaslu Klaim Tak Temukan Pelanggaran Jokowi Bagi-Bagi Bansos di Jateng
Saksi dari Bawaslu, Nur Kholiq mengklaim tidak menemukan pelanggaran Pemilu saat Jokowi bagi-bagi bansos di Jateng.
Baca SelengkapnyaAhok Beberkan Alasan Turun Gunung Dukung Ganjar-Mahfud
Eks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.
Baca Selengkapnya