Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sejarah pemilihan ketua MPR, 2 kali voting, 1 kali aklamasi

Sejarah pemilihan ketua MPR, 2 kali voting, 1 kali aklamasi Sidang Paripurna MPR. ©2014 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Hari ini sebanyak 692 anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) akan memilih pemimpinnya. Namun hingga pagi ini, belum jelas mekanisme apa yang bakal diambil untuk memilih lima pimpinan-satu ketua dan empat wakil ketua-MPR tersebut.

Koalisi Indonesia Hebat bersama Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sama-sama mendukung mekanisme musyawarah mufakat untuk memilih para pimpinan MPR. Sementara itu, Koalisi Merah Putih (KMP) tetap memaksakan sistem paket dan voting untuk menentukan para pemimpin lembaga tinggi negara tersebut.

Dalam sejarahnya, pemilihan pimpinan atau ketua MPR memang banyak dilakukan secara aklamasi. Selama 32 tahun Orde Baru, ketua MPR selalu dipilih melalui aklamasi, tentu dengan persetujuan di balik layar oleh Presiden Soeharto, sebagai mandataris MPR.

Baru pasca-reformasi, pemilihan ketua MPR menjadi lebih dinamis, karena tidak ada kekuatan besar yang bisa mutlak menentukan siapa yang akan menduduki kursi MPR-1 beserta wakilnya.

Berikut sejarahnya:

Ketua MPR 1999-2004 Amien Rais (voting)

Sejarah mencatat, pemilihan ketua MPR 1999-2004 dilakukan secara voting. Ketika itu Amien Rais mengungguli Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Matori Abdul Djalil dengan selisih angka yang sangat tipis, yakni 26 suara.Amien yang dicalonkan Fraksi Reformasi-aliansi antara PAN dan Partai Keadilan (PK)-mengumpulkan 305 suara dari 650 anggota MPR yang hadir dalam Rapat Paripurna IV MPR itu. Matori yang dicalonkan Fraksi PKB mengumpulkan 279 suara.

Ketua MPR 2004-2009 Hidayat Nur Wahid (voting)

Selanjutnya, pada periode 2004-2009, ketua MPR juga dipilih lewat voting yang dimenangi oleh Hidayat Nur Wahid. Dia diajukan sebagai ketua MPR lewat sistem paket dari Koalisi Kerakyatan yang diusung Fraksi PKS, Partai Demokrat, PAN, PKB dan PPP.Hidayat didampingi tiga orang calon wakil ketua, yaitu AM Fatwa (anggota DPR dari PAN), Aksa Mahmud (anggota DPD) dan Mooryati Soedibyo (anggota DPD). Paket ini akhirnya terpilih menjadi pimpinan MPR setelah mendapat 326 suara, hanya berbeda dua angka dengan Koalisi Kebangsaan yang mengusung politisi Sutjipto asal PDIP sebagai calon ketua.

Ketua MPR 2009-2014 Taufiq Kiemas (aklamasi)

Berbeda dengan dua periode sebelumnya, pemilihan ketua MPR pada 2009-2014 dilakukan secara aklamasi. Politikus senior PDIP Taufiq Kiemas terpilih menjadi ketua bersama Melani Leimena Suharli dari Demokrat, Hajrianto Y Tohari dari Golkar, Lukman H Saefudin dari PPP, Ahmad Farhan Al Hamid dari DPD.Mereka terpilih secara aklamasi karena dari delapan delapan fraksi yang ada, sebanyak tujuh fraksi memberikan suara yang sama sesuai dengan paket pimpinan MPR yang terpilih. Hanya Fraksi PKS yang tidak memberikan paket pimpinan MPR yang diajukannya. Berdasarkan Keputusan MPR Nomor 3 Tahun 2009, apabila hanya ada satu paket calon pimpinan maka langsung diputuskan sebagai pimpinan MPR.

(mdk/ren)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemilu 2019 Tanggal Berapa? Berikut Pelaksanaan dan Pemenangnya

Pemilu 2019 Tanggal Berapa? Berikut Pelaksanaan dan Pemenangnya

Pemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sistem Pemilu di Indonesia, Lengkap Beserta Asas dan Tujuannya

Mengenal Sistem Pemilu di Indonesia, Lengkap Beserta Asas dan Tujuannya

Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses demokratis yang dilakukan secara periodik di suatu negara untuk memilih wakil rakyat atau pemimpin tertentu.

Baca Selengkapnya
Malam Ini, KPU Kumpulkan Divisi Hukum Bahas Persiapan Gugatan Pemilu 2024

Malam Ini, KPU Kumpulkan Divisi Hukum Bahas Persiapan Gugatan Pemilu 2024

KPU mempersiapkan diri dalam menghadapi perselisihan hasil pemilihan umum di Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Prinsip dan Asas Pemilu di Indonesia, Berikut Penjelasannya

Prinsip dan Asas Pemilu di Indonesia, Berikut Penjelasannya

Pemilihan Umum adalah proses demokratis yang dilakukan secara berkala untuk memilih wakil rakyat atau pejabat publik dalam suatu negara.

Baca Selengkapnya
TMS Pemilu Adalah Pemilih yang Tidak Memenuhi Syarat, Berikut Penjelasannya

TMS Pemilu Adalah Pemilih yang Tidak Memenuhi Syarat, Berikut Penjelasannya

Pemilu atau Pemilihan Umum adalah proses demokratis yang dilakukan secara periodik di suatu negara untuk memilih para wakil rakyat atau pejabat pemerintahan.

Baca Selengkapnya
Pemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya

Pemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya

Pemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.

Baca Selengkapnya
11 Prinsip Pemilu beserta Tujuan, Fungsi, dan Asasnya

11 Prinsip Pemilu beserta Tujuan, Fungsi, dan Asasnya

Prinsip-prinsip dalam pemilu adalah kriteria yang harus dipenuhi oleh penyelenggara pemilu agar pemilu berjalan dengan demokratis dan transparan.

Baca Selengkapnya
Jelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Gedung MK Dikelilingi Tembok Beton dan Kawat Berduri

Jelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Gedung MK Dikelilingi Tembok Beton dan Kawat Berduri

Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar sidang perdana perselisihan hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2024 mulai Rabu (27/3).

Baca Selengkapnya
4 Partai Pemenang Pemilu 1955, Lengkap dengan Sejarah dan Kiprahnya

4 Partai Pemenang Pemilu 1955, Lengkap dengan Sejarah dan Kiprahnya

Merdeka.com merangkum informasi tentang 4 partai pemenang pemilu 1955, sejarah, kiprahnya di dalam dunia perpolitikan.

Baca Selengkapnya