SBY rancang 'operasi' goyang Anas di luar negeri
Merdeka.com - Di tengah kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke luar negeri, internal Partai Demokrat tiba-tiba gaduh. Rupanya sejumlah elite Demokrat ingin menggulingkan sang ketua umum, Anas Urbaningrum.
Keberadaan Anas dianggap memperburuk citra Demokrat. Anjloknya elektabilitas Demokrat berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) karena kuatnya opini publik yang menganggap kader-kader partai tersebut sering terlibat kasus korupsi. Demi menjaga citra partai, mereka meminta Anas mundur.
Geger soal Demokrat ini langsung ditanggapi serius oleh sanga Ketua Dewan Pembina, SBY. Dari Jeddah, Arab Saudi, SBY langsung menggelar keterangan pers. Dengan mimik serius, SBY bicara soal kisruh Demokrat.
"Saya diminta menyelamatkan partai ini dan saya diminta mengambil alih dalam arti penyelamatan partai ini agar tidak terus merosot dan jatuh dalam pemilu yang akan datang," katanya.
"Saya akan memohon petunjuk Allah agar saya dituntun mengambil keputusan yang baik. Menyelamatkan Partai Demokrat tentu solusi yang akan saya pilih. Nanti tentu benar-benar rasional. Semua itu bisa terlaksana setelah mendapat ridho dari Allah," imbuhnya.
Menurut Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Gun Gun Heryanto, tampilnya sejumlah elite Demokrat menggoyang Anas diperkirakan sudah diketahui oleh SBY. Nama seperti Jero Wacik, Syarif Hasan, dan EE Mangindaan adalah orang-orang dewan pembina yang dekat dengan Cikeas.
"Kalau tidak ada sinyal atau restu dari SBY tidak mungkin, karena mereka ini orang dekat, lingkaran dewan pembina. Saya yakin ini sepengetahuan SBY," kata Gun Gun kepada merdeka.com, Selasa (5/2).
Gun Gun menilai, selama ini SBY tidak ingin secara vulgar perang terbuka dengan Anas. Jika selama ini ada tiga kubu, sekarang hanya mengerucut pada dua kubu, Anas dan SBY.
"SBY punya kekuatan di elite dewan pembina, sedangkan Anas mempunyai kekuatan dan menguasai elite DPP dan pengurus bawah," ujarnya.
Ketika SBY memilih berbicara dari luar negeri, hal itu ditengarai karena sang ketua dewan pembina tak ingin secara terbuka menyindir Anas. Berbicara dari jauh dianggap sebuah strategi yang tepat.
"Ini hanya manajemen konflik saja. Isu sengaja dikeluarkan ketika tidak berada di dalam negeri. Kalau berada di Indonesia akan mudah terkonfirmasi. Ini nanti akan menjadi sangat riskan bagi SBY," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SBY meminta AHY untuk bisa menjalin komunikasi dengan baik dengan pemimpin lintas sektor.
Baca SelengkapnyaSBY turun gunung untuk mendongkrak suara Partai Demokrat di Tapal Kuda Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaDua santri di Kediri, yang didakwa menganiaya rekannya berinisial BBM (14) hingga tewas menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Herzaky, jika negara memanggil AHY selalu siap memenuhi panggilan itu.
Baca SelengkapnyaMenurut Paloh debat kemarin berjalan dengan wajar di mana semua berusaha menunjukkan kehebatannya.
Baca SelengkapnyaKetum Partai Demokrat AHY menceritakan perjuangan partainya memenangkan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDemokrat mengatakan, AHY sosok patriot siap menjalankan tugas dengan baik.
Baca SelengkapnyaSBY merespons pernyataan politik yang menyebut adanya kecurangan kalau Pilpres 2024 hanya berlangsung satu putaran, serta negara akan chaos.
Baca SelengkapnyaDemokrasi tidak berjalan sesuai yang diharapkan dan didambakan oleh rakyat.
Baca Selengkapnya